Jual Muntahan Paus, Nelayan Lembata Bisa Kantongi Ratusan Juta, Ada yang Sampai Rp 1 M
Silvester Tufaona bersama awak peledang lainnya menjual muntahan paus kepada Aziz, pembeli asal Timur Tengah.
Setelah mendapatkan kesepakatan harga, abar itu lantas dilepas dengan harga Rp 650 juta lebih.
Dalam tiga hari itu, ia sempat menghantar Aziz ke Lamalera dan menemui keluarga yang memiliki muntahan paus tersebut.
Abar itu masih dalam kondisi mentah, karena baru didapatkan dari muntahan paus satu minggu sebelumnya.
Saat ditimbang, tutur Yos, abar milik keluarga Silvester itu seberat sembilan kilogram.
Dari transaksi yang dilakukan, abar itu dijual seharga Rp 650 juta lebih.
Menurut Yos, akhir Maret 2018 lalu masyarakat Lamalera juga menjual abar langsung ke Jakarta dengan harga di atas Rp 1 miliar.
“Sekarang ini memang banyak orang yang datang mencari abar di Lembata. Para pembeli itu datang langsung dari negaranya. Setelah mendapatkan abar, mereka lalu pulang.
Abar itu untuk pembuatan parfum,” tutur Yos.
Wakil Kepala SMP Apps Lamalera, Alfons Guma, membenarkan hal tersebut ketika dihubungi Pos Kupang secara terpisah melalui ponselnya pada Kamis (19/4/2018).
Baca: Ini Untungnya Bertransaksi Non-Tunai, Nggak Bakal Dikembalikan Permen Lagi
Baca: 1 Kg Sabu Asal Malaysia Gagal Edar di Balikpapan
Baca: Digosipkan Hamil Lagi, Ini Kata Ruben Onsu soal Jessica Iskandar yang Pindah ke Amerika
Alfons merupakan warga Dusun Lamamanu, Desa Lamalera A, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata.
Ia tak melihat langsung transaksi jual beli abar itu, namun masyarakat Lamalera tahu akan hal tersebut.
Dikatakannya, masyarakat Lamalera memang pemburu ulung mamalia paus.