Kompol Fahrizal yang Tembak Adik Iparnya hingga Tewas, Masuk Rumah Sakit Jiwa, Begini Kondisinya
Berdasarkan pengamatan Tribun, perwira menengah polisi yang menembak adik iparnya, Kompol Fahrizal berada di ruang kelas-1.
Sehingga penjagaan sangat ketat dan tidak mudah menemui secara bersembunyi.
Hanya beberapa menit melihat Kompol Fahrizal, satu orang pegawai rumah sakit langsung memanggil. Mereka meminta Tribun Medan/Tribun-Medan.com tidak mengambil gambar karena dilarang oleh petugas kepolisian.
Selanjutnya, Tribun-Medan/Tribun-Medan.com disarankan menemui dua petugas yang gunakan pakaian preman.
Dua polisi itu duduk di kantin sambil memantau aktivitas Kompol Fahrizal dari kejauhan.

Sekitar tiga jam Tribun Medan/Tribun-Medan.com duduk di kantin melihat aktivitas dari kejauhan tiba-tiba, Kompol Fahrizal bangkit dari bangsal.
Tidak lama kemudian, istrinya gunakan terudung.
Berselang beberapa menit, mereka berdua keluar dari kamar.
Kompol Fahrizal ditemani istrinya duduk di kantin tepat di depan Tribun Medan/Tribun-Medan.com.
Satu personel polisi langsung mendekati Tribun sembari meminta handphone tidak boleh diarahkan ke Kompol Fahrizal.
Baca: Pengusaha Elektronik Mulai Mengeluh, Waduh Dollar Tembus Rp 14.000
Baca: Remaja Putri Bakar Rumah demi Tantangan, Fenomena Blue Whale Meresahkan Eropa
Seorang pelayan perempuan datang.
Selanjutnya, Kompol Fahrizal memesan kopi panas.
Sesekali ia bicara dengan nada tinggi.
Tapi, terkadang nada suaranya lirih. Istrinya tidak mengeluarkan satu kata pun.