Kerap Bikin Keributan, Warga Demo Pengungsi di Rudenim; 75 Orang Akhirnya Dipindahkan
"Keributan mereka terdengar sampai radius 2 kilometer sampai Polsek Balikpapan Timur," ujar Mansur, Rabu sore.
Beruntung, perwakilan ratusan aparat kepolisian, dibantu Satpol PP berhasil membujuk warga mengurungkan niat demonstrasi di Rudenim.
Sebagai gantinya, mereka diizinkan bermusyawarah dengan perwakilan Pemkot Balikpapan, Kepolisian, Kepala Rudenim, International Organization of Migration (IOM) yang mengurusi logistik imigran, dan Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle, di hari dan tempat yang sama.
Menurut Kepala Rudenim Balikapapan, Irham Anwar, keributan berlangsung sejak Oktober 2017, saat dirinya baru menjabat di situ, dipicu kefrustrasian pengungsi karena sudah 2-3 tahun lebih terkunci dalam Rudenim, tak bisa keluar.
Hal ini berbeda dengan pengungsi di Rudenim lain, yang diperbolehkan keluar dan tinggal dalam community house.
"Disini, situasi masyarakat menolak, kami ambil keputusan makanya kunci di dalam (Rudenim), daripada negatif diluar, kami ambil pilihan yang efeknya paling sedikit,"ujarnya.
Keputusan berat itu, terpaksa mereka ambil, karena pertimbangan keterbatasan petugas Rudenim Balikpapan yang hanya 16 orang, dan kebanyakan perempuan.
"Ga ada keputusan yang enak buat kami,"ujar Irham sambil mengela nafas.
Keputusan berat yang beresiko meledak kapanpun, terbukti. Beberapa minggu lalu, ratusan pengungsi yang frustrasi menggelar demo besar di Rudenim.
Akibatnya 27 CCTV rusak, pengeras suara, taman rusak jadi sasaran kemasan, termasuk tembok yang dicoret-coret.
"Paling kecil kerugian kami, Rp 150-200 juta, itu saya anggap kecil dibandingkan mereka dikasi keluar nanti terjadi apa-apa,"ujarnya.
Buntut kerusuhan ini, pemerintah pusat akhirnya mengabulkan persetujuan pemindahan 75 orang ke rudenim lain di berbagai kota di Indonesia, sambil menunggu persiapan karena hampir semua lokasi penuh.
"Alhamdulillah 66 orang dipindahkan ke rudenim Tanjung Pinang dan dibagi ke berbagai community house,"ujarnya.
Menyusul sembilan orang ke Rudenim Kalideres, Jakarta dan dua lainya ke Makassar menunggu keputusan dari Kanwil setempat.
Baca juga:
Begini Keseruan Latihan Borneo FC Jelang Laga Melawan PSM Makassar