Tingkatkan Kewaspadaan dan Tatib, Pomdam Gelar Operasi Gaktib
Kegiatan operasi itu menyasar ke beberapa personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Kodam Mulawarman.
Penulis: Budi Susilo |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Jelang Ramadhan, kesatuan Pomdam VI Mulawarman melakukan operasi penegakan ketetertiban (gaktib) di beberapa jalan protokol atau jalan utama pada Rabu (16/5/2018) siang.
Kegiatan operasi itu menyasar ke beberapa personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Kodam Mulawarman.
Saat ditemui, Tribunkaltim.co Komandan Pomdam VI/Mlw, Kolonel Cpm Abidin Side, menjelaskan, sebenarnya operasi gaktib dilakukan sepanjang tahun dari Januari hingga Desember.
Pelaksanaan operasi gaktib ini kata dia tujuan utamanya bukan untuk mencari kesalahan personel TNI apalagi sengaja untuk menjebak memberikan perangkap jeratan hukum.
Baca: Irianto Setuju Bandar Narkoba Dihukum Mati, Ini Kata Kapolda
Esensi operasi gaktib tersebut lebih difungsikan dalam membantu institusi Kodam Mulawaraman menegakkan ketertiban.
"Membantu Komandan satuan dalam penegakan hukum, disiplin dan tata tertib khususnya diluar Markas karena Para Komandan Satuan memiliki keterbatasan waktu dalam mengawasi anggotanya," ujarnya.
Selain tata tertib kedisiplinan prajurit juga menegakkan dalam ketertiban dalam berkendaraan.
"Kami periksakan juga bagaimana soal kelengkapan kendaraan," ungkapnya.
Namun dalam kegiatan operasi selalu saja ada yang terkena.
Baca: Pemkot Balikpapan Sidak Pasar, Cek Harga Jelang Ramadan
Ada beberapa orang personel yang tertangkap basah, dimulai dari pelanggaran kedisiplinan sampai tidak patuhnya dalam kegiatan berlalu-lintas.
"Kami selalu ingatkan setiap saat. Kasih edukasi imbauan tetapi kenyataannya masih selalu saja ada yang melanggar," ujarnya.
Menurut dia, banyak alasan yang menjadi penyebab beberapa personel tertangkap dalam kegiatan operasi gaktib.
"Alasannya ada yang lalai atau karena lupa bahkan ada sampai yang dablek (bersikap masa bodo)," kata Abidin.
Sisi lainnya, gaktib juga mengincar ke beberapa orang-orang yang diduga mengatasnamakan militer.
Mencari orang sipil yang menyamar berlagak militer, atau orang sipil yang menggunakan seragam militer.
Karena itu operasi gaktib juga melibatkan kepolisian, jika ditemukan ada hal yang mencurigakan bisa diserahkan langsung ke kepolisian.
"Sampai sekarang saya bertugas disini (Kaltim) selama 10 bulan, untungnya belum ada orang sipil yang mengaku dan bergaya TNI. Kalau di daerah Jawa sering ditemukan. Banyak yang ketangkap. Yang tertangkap diserahkan ke polisi," ujarnya.
Proses gaktib Pomdam, tentu saja ada tindaklanjut demi ciptakan efek jera supaya tindak pelanggaran tata tertib dan pencorengan aturan hukum tak terjadi lagi.
"Yang terbukti melanggar kita lakukan tilang Tatib ataupun tilang Lalin, apabila ditilang karena melanggar tata tertib maka proses selanjutnya kita serahkan kepada Komandannya selaku Ankum untuk diberikan sanksi," ujar Abdin.
Dia tambahkan, apakah itu tindakan disiplin atau hukuman disiplin, tergantung penilaian Ankum terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh anak buahnya.
Tetapi bagi yang terjaring pelanggaran lalu lintas akan diserahkan ke Oditur Militer selanjutnya diserahkan ke Pengadilan Militer untuk disidangkan dan ini tentunya perpengaruh kepada karir prajurit tersebut. (*)