Pemakaman Relawan Medis yang Ditembak Sniper Israel, Begini Sang Ayah Kenang Sosok Razan Al Najjar
Putri Sabreen, Razan yang berusia 21 tahun, telah menjadi sukarelawan untuk membantu mereka yang ditembak oleh penembak jitu Israel.
Sebuah hashtag dalam bahasa Arab yang diterjemahkan menjadi "Malaikat Mercy" mengacu pada Razan secara luas digunakan di Twitter, dengan pengguna dari seluruh dunia mengutuk pembunuhannya.
Baca: Kuburan Rusak karena Longsor, Bidang Pemakaman Mengaku Tak Bisa Berbuat Banyak
Baca: Bertandang ke Magelang, Borneo FC Bawa 19 Pemain
Baca: BREAKING NEWS - Persija vs Persebaya Batal Tanding Malam Ini, Polisi Bubarkan Penonton
"Tenaga medis adalah #NotATarget!" Nicolay Mladenov, koordinator khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, mengatakan dalam sebuah posting di Twitter, menambahkan bahwa Israel perlu "mengkalibrasi penggunaan kekuatannya".
Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kematian Razan sementara juga menyalahkan Hamas, yang menjalankan Jalur Gaza, karena "secara metodis menempatkan anak-anak dan wanita muda di garis depan gangguan kekerasan untuk bertindak sebagai perisai manusia untuk realisasi tujuan Hamas ".
Kembali di Khuza'a, sebelum tubuh Razan tiba untuk pemakaman, ayahnya mengulurkan rompi medisnya yang berlumuran darah.
"Ini adalah senjata Razan," katanya kepada para kru TV lokal di luar rumahnya.
Dia mengosongkan kantong rompi, mengambil kasa dan perban.
"Ini senjatanya," ulangnya.
(Tribun Lampung/wakos reza gautama)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul 'Ini Senjata Anakku' Kesaksian Orangtua Razan Al Najjar, Perawat yang Ditembak Mati Tentara Israel
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemakaman Razan Al Najjar Relawan Medis yang Ditembak Sniper Israel, Ayah Ungkap Kenangan Sang Putri, http://www.tribunnews.com/internasional/2018/06/03/pemakaman-razan-al-najjar-relawan-medis-yang-ditembak-sniper-israel-ayah-ungkap-kenangan-sang-putri?page=all.
Editor: suut amdani