14 Tahun Telat Mudik, Personel SAR Ini Beber Catatan Operasi SAR Khusus 2018
Ini belum ditambah sinergi antar lembaga yang tahun ini berbanding dalam posko bersama.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim.co Nalendro Priambodo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Operasi siaga SAR Khusus lebaran 2018, Badan Pencatatan dan Pertolongan Kelas A Balikpapan resmi berakhir, Minggu (24/6/2018) lalu.
Operasi di wilayah kerja Kaltim dan Kaltara ini ditutup beberapa catatan.
Secara umum, dipaparkan Kepala Kantor Badan Pencatatan dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Gusti Anwar Mulyadi, melalui Kasie Ops, Octavianto, 68 personelnya dibantu unsur SAR lainnya bekerja profesional dan sigap sesuai dengan rencana operasi yang dibuat dan disetujui pusat awal tahun lalu.
"Kita laksanakan semua di pos, sesuai dengan rencana operasi yang kita buat," ujar Octavianto dihubungi Rabu (27/6/2018) sore.
Baca juga:
Menang Versi Quick Count, Isran Noor Agendakan Angkut Sapi ke Lumbung Suara Tertinggi
Lawannya Unggul Hitung Cepat, Paslon Nomor Urut 4 Belum Akan Memberikan Ucapan Selamat
Unggul di Quick Count Pilgub Jawa Barat; Ini Profil hingga Program Kerja Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul
Kehadiran Tol Diprediksi Gerus Omzet Usaha Kuliner, Pengusaha ini Berencana Bangun Wahana Eko-Wisata
Selain itu, ia bersyukur, kondisi membahayakan jiwa manusia yang ditangani di musim lebaran tahun ini, khususnya di kalangan darat berkurang drastis, dari 16 kejadian menjadi 3 kejadian saja.
Kesemuanya di jalan poros Samarinda-Balikapapan, dan tak ada korban jiwa.
Lanjut dia, pengurangan jumlah ini, mencerminkan beberapa indikator internal dan eksternal.
Di eksternal dia melihat, masyarakat makin mengerti soal keselamatan, dan mengenal badan yang ia pimpin, sehingga ketika ada kejadian, bisa langsung melaporkan dan cepat ditangani.
Termasuk dukungan media yang menurutnya banyak membantu informasi, baik keberadaan posko, dan kejadian, sehingga cepat diverifikasi kebenaranya.
Ini belum ditambah sinergi antar lembaga yang tahun ini berbanding dalam posko bersama.
Namun, tak ada gading yang tak retak. Dari evaluasi internal, ada catatan tersendiri yang musti diperbaiki ke depan, yakni kecepatan mendapat informasi kejadian sehingga cepat diverifikasi dan segera ditangani.
Dia menyebut ada jeda beberapa jam antara kejadian dan Informasi yang mereka terima.
Lagi-lagi ia berterima kasih pada media massa, medsos dan instansi terkait yang membantu mengabarkan informasi cepat.
Hingga bisa cepat koordinasi dengan unsur SAR lain, seperti relawan terdekat, hingga penanganan cepat, yang ujungnya meningkatkan potensi penyelematan korban.
Selama lebaran ini ada sejumlah pencarian dan pertolongan yang cukup menyita perhatian, mulai terbakarnya mobil di jalan poros, tenggelamnya warga di sungai Mahakam dan pencarian korban meninggal akibat jatuh dari motor dan terseret banjir di Balikapapan beberapa hari lalu.
"Tahun ini, lebih enak dan mudah kerjaan kali ini karena dibantu info media dan medsos cepat yang menginformasikan sesuatu. Sehingga, bisa langsung di A1 asal gambar video dan poto," ujarnya.
Baca juga:
Tim Tango Lolos ke Babak 16 Besar, Messi: Kami Tak Pernah Berpikir Bisa Menderita Seperti Ini
Inilah Regulasi yang Menghalangi Langkah Ahok untuk Maju sebagai Capres, Cawapres, dan Menteri
Ikut Nyoblos di TPS, Dua Pemain Naturalisasi Bikin Heboh; Warga Berebut Foto Bareng
KIPI Tanah Kuning Dilirik Perusahaan Otomotif Ternama
Walaupun, diakuinya, memastikan warga selamat, utamanya selama mudik dan balik lebaran, harus ada yang dikorbankan.
Apalagi kalau bukan kebersamaan dan menikmati hari yang Fitri bersama keluarga.
Awalnya, keluarga pun sempat komplain, namun, belakangan keluarga Octa, sapaan akrabnya memahami tugas yang diemban personel SAR.
"Kondisi ini sejak H-8 sampai H+8 harus siaga satu. Semua personel SAR tidak boleh cuti dan tidak boleh keluar kita meninggalkan kantor di waktu itu" kata dia yang sudah 14 tahun sering telat mudik ke kampung istrinya ke Banjarmasin ini.
"Keluarga mulai mengerti, namanya tugas," katanya dengan nada malu-malu sedikit tertawa. (*)