Erupsi Gunung Agung
Keluarkan Asap Putih Setinggi 1.500 Meter, Gunung Agung Berstatus Siaga
Sebelumnya, pada Rabu malam Gunung Agung juga sempat mengalami erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 2.000 meter.
Gunung Agung terus menghembuskan asap dan abu vulkanik hingga Kamis (28/6/2018) malam.
Aktivitas dorongan magma ke permukaan terus berlangsung.
Namun demikian, status Gunung Agung masih Siaga (level 3).
Diilansir dari Tribunnews, warga sekitar lereng Gunung Agung di radius 5 sampai 6 kilometer turun ke radius 10 hingga 12 kilometer.
Mereka yang turun berasal dari Banjar Temukus, Desa Besakih, dan Sebudi, Kecamatan Selat.
Perbekel Sebudi, Komang Tinggal menjelaskan, warga mulai turun ke bawah sejak pukul 19.00 WITA, lantaran mendengar suara gemuruh yang kencang dan melihat lava api sekitar kawah gunung.
Warga juga mencium belerang hingga radius 6 kilometer.
"Hampir sebagian warga turun ke bawah karena takut. mungkin mereka tidur di bawah, di Desa tetangga. Warga Sebudi yang turun sekitar 300-400 KK," kata I Komang Tinggal saat di hubungi Tribun Bali, Kamis (28/7/2018) malam.
Tinggal menambahkan, warga Sebudi yang sudah turun berasal dari Banjar Sogra, Telung Buana, Sebudi, Lebih, dan Pura.
Mereka rencana tidur di Rendang Kecamatan Rendang, Sangkan Gunung Kecamatan Sideman, serta Amerta Bhuana.
"Tadi saya tanya, hampir semua mengaku takut mendengar suara gemuruh yang keras. Suaranya terdengar sampai radius 7 kilometer. Warga yang turun hanya membawa bantal, kasur lipat, pakaian. Saya rencana turun ke Sangkan Gunung," jelasnya.
Warga juga melihat cahaya seperti api sekitar permukaan kawah. Bau belerang sampai sekarang tercium.
Dikutip dari unggahan akun Twitter Sutopo Purwo Nugroho, pada Kamis (28/6/2018) malam, terlihat cahaya api di atas kawah Gunung Agung.
Hal ini dianggap merupakan pertanda adanya aliran lava.
"Hembusan asap dan abu vulkanik Gunung Agung menerus dan stabil.