Kisah Soeharto 'Pukul' Kepala Putrinya di Depan Umum, Begini Cerita Mbak Tutut
Soeharto berkuasa selama lebih dari 30 tahun. Ini membuatnya terus dikenang rakyat Indonesia. Banyak cerita tentang Soeharto.
TRIBUNKALTIM.CO - Soeharto berkuasa selama lebih dari 30 tahun. Ini membuatnya terus dikenang rakyat Indonesia. Banyak cerita tentang Soeharto meski kini ia telah tiada.
Terutama pemberitaan anak dan cucunya masih menarik perhatian.
Seperti kali ini datang dari salah seorang putrinya.
Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, dikenal sebagai sosok ayah yang begitu dekat dengan anak-anaknya.
Baca: Ternyata Ini Alasan Ashanty Khawatir Aurel Kuliah ke Luar Negeri
Baca: Hari Ini Sidang Vonis Bupati Nonaktif Rita Widyasari dan Stafnya, Ini Tuntutan dan Detail Kasusnya
Baca: Pulau Sangalaki Akhirnya Bersih dari Pakaian Bekas yang Cemari Pantai dan Terumbu Karang
Hal itu pernah dikatakan Probosutedjo dalam buku 'Saya dan Mas Harto Memoar Romantika Probosutedjo' karya Alberthiene Endah.
Probosutedjo pernah menggambarkan bagaimana potret kedekatan Soeharto dengan anak-anaknya itu sekaligus menangani mereka saat nakal.
Kala itu Soeharto masih berpangkat brigadir jenderal sehingga kerap bekerja di luar rumah.

Probo menjadi saksi tumbuh kembang anak-anak Soeharto, yakni Sigit Harjojudanto, Siti Hardiyanti Indra Rukmana (Mbak Tutut), Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harijadi (Titiek), Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).
Ia mengatakan, anak-anak Soeharto merupakan bocah yang lucu di masa kecilnya.
Mereka juga nakal, khas seperti anak-anak sebayanya.
Selama menjadi pengasuh anak-anak Soeharto, Probo mengenali satu per satu karakter mereka.
Umpamanya, ia menilai Tutut sebagai gadis pemalu yang sering membawa sapu tangan ke mana pun.
Baca: Gara-gara Baut Seharga Rp 3 Ribu, Motor Pria Ini Selamat dari Pencurian
Baca: SIC Resmi Jadi Tim Satelit Yamaha MotoGP 2019, Dani Pedrosa Belum Pasti Jadi Pebalapnya
Baca: Truk Terbalik di Pemaluan PPU, Mobil Besar tak Bisa Lewat
Sementara kata Probo, Sigit dan Bambang di masa kecilnya merupakan anak yang nakal bukan main.
Apalagi saat bersama-sama, tak jarang Bambang dan Sigit berantam.
Tetapi saat dipisahkan, mereka berubah jadi anak berperangai manis.
Nah, Pak Harto memiliki cara tersendiri untuk memisahkan Sigit dan Bambang.