Begini Pandangan Rektor Unmul Terkait Masuknya Ormas Dalam Rapat Senat Tertutup
Kendati dalam tekanan, Senat Unmul tetap melanjutkan proses pemilihan Calon Rektor, sesuai mekanisme.
Penulis: Rafan Dwinanto |
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Rafan A Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Masuknya organisasi masyarakat (ormas) ke dalam proses pemilihan Calon Rektor Universitas Mulawarman disesalkan para calon rektor terpilih.
Prof Masjaya misalnya, mengaku turut menyesalkan kejadian tersebut. Menurut Masjaya, kejadian tersebut sama sekali tak terduga.
"Ya kita menyesalkan masuknya ormas tersebut. Ini di luar dugaan kita. Karena Rapat Senat Penyampaian Visi Misi itu kan terbuka," kata Masjaya.
Meski demikian, sebagai Rektor Unmul, Masjaya belum mengambil sikap atas kejadian tersebut.
Apakah akan ada sanksi kepada pembawa ormas tersebut, menurut Masjaya merupakan kewenangan Wakil Rektor (WR) II.
"Sanksi bukan di senat. Tapi di WR II," ucapnya.
Terkait apakah aksi membawa ormas ke dalam kampus merupakan pelanggaran, Masjaya enggan menyimpulkan.
"Anda bisa lihat sendiri. Itu pelanggaran apa tidak. Silakan bahasakan sendiri," tegasnya.
Baca juga:
Hasil Voting Senat Putuskan Tiga Nama Ini sebagai Calon Rektor Unmul
Rayakan Pernikahan Perak Secara Sederhana, Kapolda Kaltim Beberkan Kisah Masa Lalunya
Penduduk Desa Terperanjat Ada Pesawat Jet di Tengah Ladang Berlumpur, Pemilik Lahan Angkat Bicara
Kejati Kaltim Bakal Periksa Sekitar 50 Pelabuhan di Kaltim dan Kaltara
Kendati dalam tekanan, Senat Unmul tetap melanjutkan proses pemilihan Calon Rektor, sesuai mekanisme.
"Keputusan tertinggi di universitas ada di Senat. Apa yang diputuskan Senat, itu yang kita jalankan," tuturnya.
Beredar informasi, ormas yang turut mengintervensi jalannya Pilrek Unmul dimobilisasi oleh Dr Asnar, salah satu kandidat bakal calon rektor. Namun hal ini dibantah langsung oleh Asnar.
"Ngapain saya memobilisasi? Silakan saja tanya mereka (ormas), apa ada saya bayar? Boleh ditanya. Mereka hanya menyampaikan aspirasi saja. Ingin putra daerah yang memimpin Unmul," ujar Asnar. (*)