Libur Idul Fitri Sudah Usai, tapi Harga Tiket Pesawat Masih Tinggi; Ini Penyebabnya

"Masing-masing maskapai punya patokan harga sendiri, ada kebijakannya sendiri," ungkap Handy.

Penulis: Budi Susilo |
TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
General Manager Bandar Udara SAMS Sepinggan Balikpapan Handy Heryudhitiawan saat secara simbolik mengenakan seragam kepada petugas posko terpadu pada saat apel kesiapan, Rabu (6/6/2018). 

Begini Pandangan Rektor Unmul Terkait Masuknya Ormas Dalam Rapat Senat Tertutup

Inilah 4 Fakta Kepindahan CR7 dari Real Madrid ke Juventus; Mulai Gaji hingga Alasan

Mereka yang libur mudik Idul Fitri belum ada yang datang ke Balikpapan, masih terjadi penumpukan, membuat pasar harga tiket pesawat terbang tinggi melangit.

"Orang yang dari luar Balikpapan menuju Balikpapan banyak permintaan tiket, bisa jadi yang mau datang ke Balikpapan ini kena harga tinggi. Masih banyak permintaan. Mau tidak mau tiket pasti masih tinggi," ujar Handy.

Seperti halnya, belakangan ini pihak Angkasa Pura I telah mendapat surat permohonan dari maskapai penerbangan berupa pengajuan extra flight dan pengajuan pengubahan pesawat ukuran lebih besar.

Seperti Garuda Indonesia telah mulai mengubah konsep tipe pesawat terbangnya yang mengambil ukuran lebih besar, mengajukan pesawat Airbus.

"Buat penerbangan Balikpapan ke Jakarta termasuk Jakarta ke Balikpapan. Pesawat ukuran lebih besar dari biasany. Pasti ini lagi banyak penumpang," ungkapnya.

Sedangkan, maskapai penerbangan Sriwijaya Air telah mengajukan izin extra flight dari Makassar-Balikpapan dan sebaliknya Balikpapan-Makassar.

Hal ini menandakan bahwa tingkat penumpang masih dibilang besar yang berimbas akhirnya pada penetapan harga tiket yang tinggi.

"Kalau ada extra flight pasti pergi dan pulangnya ada tambahan penumpang  banyak lagi," tutur Handy.

Dia menegaskan, Angkasa Pura I dalam posisi ini hanya sebagai pengelola bandara.

Pihaknya tidak memiliki kewenangan penuh untuk menerapkan kebijakan harga tiket pesawat.

Soal harga itu semuanya diserahkan kepada masing-masing maskapai penerbangan.

"Kami tidak punya kewenangan. Kami hanya sedia tempat saja. Berikan fasilitas tempat supaya penerbangan aman dan nyaman buat para penumpang," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved