Penumpang Keluhkan Mahalnya Tiket Pesawat, Surabaya-Balikpapan Tembus Rp 3 Juta
Libur Lebaran Idul Fitri yang diikuti libur sekolah hingga minggu kedua Juli ini membuat harga tiket pesawat tujuan Balikpapan melonjak
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Libur Lebaran Idul Fitri yang diikuti libur sekolah hingga minggu kedua Juli ini membuat harga tiket pesawat tujuan Balikpapan melonjak tinggi. Bahkan tiket untuk rute Surabaya-Balikpapan, selain harga selangit, calon penumpang juga kesultan mendapatkannya.
Prapto, calon penumpang dari Surabaya yang akan balik ke Balikpapan, Kamis (12/7) hari ini terpaksa harus menundanya, karena tiket pesawat kosong. Saat mengecek di aplikasi tiket online sempat muncul harga fantastis Rp 3 juta.
"Gila harga tiket pesawat sekarang. Biasa tarif normal Surabaya-Balikpapan tidak sampai Rp 700 ribu, tapi hari ini (kemarin) saya cek di online harga Rp 3 juta lebih," ujarnya.
Sejumlah penumpang pesawat lainnya juga mengeluh terkait penetapan harga tiket penerbangan tujuan Balikpapan yang masih tinggi, meski arus balik Lebaran sudah berlangsung lama.
Baca: Libur Idul Fitri Sudah Usai, tapi Harga Tiket Pesawat Masih Tinggi; Ini Penyebabnya
Fathur (28), calon penumpang asal Jember menyatakan, mungkin masih bernuansa liburan sekolah, semua maskapai penerbangan menerapkan tiket harga mahal. Fathurrahman yang merantau ke Balikpapan, merasakan tingginya harga tiket pesawat.
Dia menuturkan, berangkat dari Surabaya menuju Balikpapan naik pesawat Lion Air, dengan harga tiket Rp 1.600.000.
"Saya cari-cari tiket lewat online dapatkan harga Rp1.600.000. Harga ini saya anggap paling murah. Soalnya yang lainnya ada yang sampai Rp 2 juta," ungkapnya kepada Tribun, Rabu (11/7) sore di Gunung Malang, Balikpapan.
Fathur pun, sebenarnya menyesal atas pemberlakuan harga tiket pesawat yang mungkin bisa dikatakan bukan harga normal. Menurut Fathur, harga normal rute Surabaya-Balikpapan paling berkisar Rp 600 ribu hingga Rp 700 ribu untuk pesawat kelas ekonomi.
Baca: KSOP: Pengangkutan Penumpang Diluar Manifes Harus Ditindak Tegas
Fathur memesan tiket pesawat dua hari sebelum keberangkatan atau sekitar seminggu lebih usai hari raya Idul Fitri. "Sengaja saya lama-lama mengamati harga tiket di internet tapi sia-sia. Harganya tidak turun-turun, masih saja di harga Rp 1 juta ke atas," tuturnya.
Dia berharap, seharusnya maskapai penerbangan tidak perlu memanfaatkan peluang musim libur Lebaran dengan menerapkan tiket pesawat yang sangat mahal.
"Ya terpaksalah saya beli saja kena harga satu juta enam ratus. Saya anggap murah daripada kena harga dua juta," kata Fathur, yang hobi membaca buku sosial politik dan hukum ini. Seharusnya harga tiket pesawat itu untuk ukuran Jawa ke Kalimantan paling termahal Rp 800 ribu.
"Saya dapat tiket masih mahal sudah begitu kena delay selama 3 jam. Naik pesawat kelas ekonomi, kena delay diganti hanya makan saja harga tiket kena mahal," ungkapnya.
Baca: Investor Saham ELTY Mengadu ke OJK
Fathur sendiri tidak bisa mengetahui penyebab harga tiket pesawat dari luar Balikpapan yang dianggap mahal Dirinya tidak tahu ingin protes kemana.
"Saya beli tiketnya secara online mau tanya-tanya juga susah. Kenapa tiketnya mahal? Saya hanya bisa pasrah daripada saya tidak bisa terbang. Kan mau kerja di Balikpapan. Tidak enak kalau minta libur terus," tegasnya.
Pengelola Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, menganalisis, fenomena mahalnya harga tiket pesawat dari luar Balikpapan. Menurut Handy Heryudhitiawan, General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara SAMS Sepinggan menyatakan, musim liburan masih terasa walaupun arus balik Lebaran sudah berakhir.