Baru Tahu Ada Warga Tewas Akibat Ulahnya, Pelaku 'Palu Maut' Minta Maaf pada Keluarga Korban

Dia menjelaskan, saat kejadian itu, dirinya tengah menuju salah satu warung untuk membeli rokok.

TRIBUN KALTIM / NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Pelaku pembunuhan, Syarifuddin, mengaku khilaf menghilangkan nyawa PNS Disnakertrans Kaltim beberapa pekan lalu dan meminta maaf saat diwawancarai di Mapolresta Jalan Selamet Riyadi Kota Samarinda Kalimantan Timur, Rabu (1/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Masih ingat dengan kasus 'palu maut' yang menewaskan seorang PNS Disnakertrans Kalimantan Timur?

Saat ini pelakunya telah keluar dari rumah sakit dan telah berada di tahanan Polresta Samarinda.

Kendati demikian, kondisi pelaku masih belum pulih sepenuhnya. Pasalnya pelaku mendapatkan dua kali tembakan polisi saat diamankan.

Ditemui di sela press rilis bulanan Polresta Samarinda, Saripuddin (52) tampak masih menahan sakitnya.

Baca juga:

Pemain Persiba Ini Lelang Kostumnya untuk Disumbangkan pada Dicha, Bocah Penderita Hemofilia

Dikabarkan Meninggal Dunia via Postingan Facebook, Kapolresta Samarinda Malah Geli

Awang Faroek Ishak Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pembina Sekber Pemenangan Jokowi di Kaltim

Jatam: Dinas ESDM dan DLH Kukar Harus Turun agar Warga Tak Bentrok dengan Perusahaan Tambang

Bahkan kantong urine sebagai alat bantu membuang air kecil masih terpasang di kemaluannya.

Kendati diduga alami gangguan jiwa, namun sejumlah pertanyaan yang dilontarkan kepadanya dijawab dengan lugas oleh pria yang bekerja sebagai buruh bangunan itu.

Dia menjelaskan, saat kejadian itu, dirinya tengah menuju salah satu warung untuk membeli rokok.

Namun di perjalanan menuju warung, dirinya terus kepikiran tentang tuduhan yang dilayangkan kepada dirinya, yakni telah melakukan pencurian berupa emas.

"Saya mau beli rokok saat itu, saya kepikiran terus karena difitnah mencuri, padahal saya tidak lakukan itu," ucapnya, Rabu (1/8/2018).

Ditanya mengapa memukul pengendara yang melintas di dekatnya menggunakan palu, dirinya mengatakan saat itu dirinya merasa seperti mau ditabrak oleh pengedara yang mendekat ke arahnya.

Hal itulah yang mengakibatkan dirinya memukul siapa saja pengendara yang mendekat ke arahnya.

"Saya memang bawa palu karena saat itu saya sedang pasang les, saya merasa seperti mau ditabrak, makanya saya pukul orang," terangnya.

Dirinya pun tidak percaya saat ini masih hidup, pasalnya saat itu dirinya menjadi bulan-bulanan warga dan mendapatkan tembakan dari kepolisian.

"Saya sendiri tidak percaya kok saya masih bisa hidup," kenangnya.

Ketika ditanya apakah mengetahui kondisi korban yang dipukulnya dengan palu, dirinya menjawab tidak tahu kondisi korbannya seperti apa.

Setelah diberitahu kondisi korbannya telah meninggal dunia, dirinya sempat terdiam sejenak dan mengatakan meminta maaf kepada keluarga korban atas perbuatanya itu.

"Saya tidak tahu kalau korban yang saya pukul meninggal dunia. Saya menyesal atas perbuatan saya itu. Saya mohon maaf kepada pihak keluarga," sesalnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono menjelaskan, pihaknya tetap akan mengirim pelaku ke rumah sakita jiwa untuk dilakuka observsi terhadap kejiwaannya.

"Kita tunggu kondisinya pulih sepenuhnya, baru kita periksakan ke rumah sakit jiwa, kalau saat ini belum bisa," ucapnya singkat.

Diberitakan sebelumnya, diduga idap gangguan jiwa, pria bernama Saripuddin (52) mengamuk di jalan Pelita, Kecamatan Sei Pinang, Samarinda, sekitar pukul 15.20 Wita, Senin (16/7/2018) lalu.

Kejadian itu pun membuat warga sekitar, termasuk pengguna jalan geger, pasalnya pria tersebut memukuli setiap pengendara yang melintas di jalan itu menggunakan palu.

Seorang warga bernama Muhammad Riharja (38), Pegawai Negeri Sipil (PNS) Golongan III B di Disnakertrans Kaltim, bidang Pengembangan Tenaga Kerja,  tewas akibat amukan pria tersebut.

Baca juga:

Begini Kronologi Makian Suporter ke Timnas U-16 Malaysia hingga AFF Keluarkan Pernyataan

Friksi Makin Serius, MU Siapkan Zinedine Zidane sebagai Pengganti Jose Mourinho?

Tak Ada yang Sampaikan Keberatan, Proses Pilrek Unmul Jalan Terus; Ini Jadwalnya

Bersiap Jamu Persija Jakarta, Panpel Arema FC Perketat Keamanan

Sejumlah pukulan mendarat ditubuh korban, yang mengakibatkan korban mengalami luka-luka dibagian kepala dan badan. Akibat kejadian itu korban meninggal dunia.

Tembakan peringatan yang diberikan anggota kepolisian pun tak dihiraukan oleh pelaku yang tetap melakukan pemukulan ke arah orang yang mendekatinya.

Akibat pelaku yang tetap melakukan perlawanan, kepolisian akhirnya melumpuhkan korban dengan dua kali tembakan yang mengarah kaki kiri di bagian betis dan paha pelaku. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved