Edisi Cetak Tribun Kaltim

Hanifan Ajak Jokowi dan Prabowo Berpelukan, Dua Tokoh Menunjukkan Jiwa Ksatria

Momen langka terjadi di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) saat pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah meraih medali emas

Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
Tribun Kaltim

TRIBUNKALTIM.CO  ‑ Momen langka terjadi di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) saat pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah meraih medali emas usai mengalahkan lawannya Thai Linh Nguyen dengan skor 3‑2.

Dua bakal kandidat Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto saling berpelukan.

Kejadian tersebut diawali saat Hanifan dinyatakan menang. Ia lalu langsung mengambil bendera Merah Putih dari ofisial, dan berkeliling arena silat sembari membentangkan bendera di punggungnya. Ia lalu sujud syukur dengan wajah haru bahagia.

Baca: Komentar Pendek Gibran Rakabuming saat Jokowi-Prabowo Berpelukan, Bikin Netizen Ikut Terharu

Usai sujud syukur Hanifan mendadak berlari kecil mengarah ke tribun VIP. Ia menyalami satu persatu pejabat yang hadir disitu. Dimulai dari Ketua Kontingen Komjen Syafruddin, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Ketika Hanifan selesai bersalaman dengan Prabowo mendadak Hanifan kembali lagi ke tempat Jokowi duduk. Ia kemudian merangkul Prabowo dan mengajak Jokowi juga untuk saling berpelukan.

Ketiganya kemudian berpelukan dengan diselimuti bendera merah putih. Wapres Jusuf Kalla dan Menko PMK Puan Maharani yang menyaksikan momen itu terlihat tertawa lepas. Penonton yang datang di padepokan pencak silat TMII pun langsung bergemuruh, bertepuk tangan dan memberikan standing ovation.

Baca: Ini Deretan Pengisi Acara Closing Ceremony Asian Games 2018, Serta Cara Dapatkan Tiketnya

Saat ditanya usai pembagian medali, Hanifan mengaku spontan mengajak Jokowi dan Prabowo berpelukan. Alasan dari Hanifan mengajak Jokowi dan Prabowo berpelukan semata‑mata untuk mempererat persatuan dan saling menghargai.

Karena ia melihat di media sosial banyak yang bermusuhan disebabkan kedua tokoh tersebut sedang bertarung dalam pemilihan Presiden 2019.

"Pertama‑pertama saya kenapa harus mempererat seperti itu karena Indonesia harus saling menghargai karena banyak di sosmed kan saling mencerca Prabowo dan Jokowi, tapi sisi lain tidak seperti itu makanya dengan pencak silat, budaya bangsa Indonesia saya memperat sillaturahmi kita," ujar Hanifan.

Selain itu juga Hanifan ingin membuktikan jika Prabowo dan Jokowi tidak ada permusuhan sedikitpun, keduanya saling bersahabat.

"Hanya itu orang‑orang yang syirik karena kesuksesan mereka. Saya sebagai insan silat Indonesia bahwa silat itu artinya silaturahmi salat. Jadi kita harus menjaga hati kita sama‑sama. Kita satu bangsa satu negara masa kita harus terpecah belah karena hal tidak penting," katanya.

Baca: Lihat Jokowi dan Prabowo Berpelukan, Begini Kata Ketua DPP PKS

Hanifan menginginkan seni beladiri pencak silat bisa menjadi pemersatu bangsa dan negara. Dengan pencak silat khas Indonesia akan mempertahankan itu. Indonesia negara aman tentram dan damai.

Hanifan mengaku tidak memiliki rencana lain saat memeluk Prabowo dan Jokowi hanya selain sebagai ingin menunjukkan bentuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Presiden Joko Widodo yang diwawancarai usai momen tersebut mengaku sama sekali tidak menyangka dirinya bisa berpelukan dengan Prabowo. Usai pesilat Hanifan bersalaman Jokowi mendadak diajak berpelukan.

"Saya sama pak Prabowo nggak tahu saya dipeluk Hanifan mendadak pelukan bareng. Yang jelas bau tapi baunya harum karena menang," ujar Jokowi.

Prabowo juga memuji kehadiran banyak tokoh politik saat pesilat Indonesia bertanding. Menurutnya kehadiran Megawati, Jusuf Kalla, dan Presiden Jokowi membangkitkan semangat para atlet. "Kalau untuk bangsa dan negara semua bersatu, tidak ada perbedaan,"kata Prabowo.

Baca: Dapat Kritikan dari Fatin Shidqia, Iis Dahlia : Dia jadi Terkenal lagi Ada Jasa Gue

Selfie

Selain berpelukan, Jokowi dan Prabowo juga sempat melakukan aksi swafoto alias selfie. Momen itu terjadi saat atlet Indonesia yakni Wewey Wita berhasil merebut medali emas pencak silat nomor 50‑55 kg putri, kemesraan Jokowi‑Prabowo terulang kembali.

Usai pengalungan medali emas untuk Wewey, sekaligus emas ke‑30 untuk Indonesia, Jokowi mendadak mengeluarkan kamera untuk berselfie.

Tanpa sungkan, Jokowi yang mengenakan baju putih dibalut jaket merah lantas melakukan selfie atau foto bareng dengan Prabowo dan Wewey. Prabowo pun tanpa ragu ikut bergaya penuh senyum.

Wewey sempat membetulkan handphone Jokowi yang digunakan untuk memotret. Sorai‑sorai penonton pun kembali berulang melihat Jokowi‑Prabowo begitu akrab dan terlihat tanpa ada jarak.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis (30/8/2018) Ada Pengagum Potensial, dari Kerja hingga Cinta, Lengkap

Presiden Joko Widodo juga mengajak Prabowo Subianto dan pesilat peraih medali emas Wewey Wita nge‑vlog. Jokowi, Prabowo, dan Wewey tampak semringah. Sebelum berpelukan dan selfie dengan Jokowi, Prabowo Subianto juga terlihat akrab dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Prabowo terlihat jalan bareng memasuki arena padepokan pencak silat TMII. Keduanya terlihat memperbincangkan sesuatu dengan serius, namun sesekali ada tawa dan senyum diantara keduanya.

Kubu Jokowi‑Ma'ruf Amin merespon positif momen mesra antara Megawati Soekarno Putri, Prabowo Subianto, dan Joko Widodo di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Jokowi‑Ma'ruf, Arsul Sani mengatakan, momen mesra antara dua kubu, menyejukkan suasana pada Pemilihan Presiden 2019.. "Biar semuanya ikut tenang," ujar Arsul.

"Saya kira kebersamaan Pak Prabowo dan Bu Mega serta pak Jokowi ya dalam event pencak silat itu mestinya memberikan pesan kepada kami semua yang ada di bawah," tambah Arsul.

Pesan yang dimaksud Arsul, yakni kontestasi Pilpres tidak berarti saling memusuhi satu sama lain, hingga menghindari pertemuan antar dua kubu.

"Kontestasi itu tidak berarti kemudian saling menghindari tidak berarti harus saling menghindari bertemu, kemudian tidak ada suatu kebersamaan di suatu tempat," tutur Arsul.

Sementara, Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean berharap mesranya Jokowi, Prabowo dan Megawati membawa kepada situasi yang lebih baik, damai serta lebih sejuk suhu politiknya bisa terjalin hingga Pilpres 2019 mendatang.

"Kita sangat berharap agar situasi ini ke depan bisa lebih baik dan lebih damai serta lebih sejuk suhu politiknya," ujar Ferdinand.

Jokowi dan Prabowo merupakan dua bakal calon presiden yang telah mendaftarkan diri menjadi peserta Pilpres 2019. Melalui peristiwa ini, kata dia, pilpres nanti akan berlangsung baik dan tidak ada gangguan atau kericuhan.

"Semoga berpelukannya Jokowi dan Prabowo tadi bisa dipertahankan dari lapangan olah raga ke lapangan politik,"ujar Ferdinand.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga ikut angkat bicara. Menurut Dasco momen berpelukan antara Jokowi dan Prabowo ingin menunjukkan bahwa dua tokoh besar bangsa Indonesia harus berjiwa ksatria dan menjunjung tinggi sportivitas.

"Ingin menunjukkan atau mengajak dua tokoh besar bangsa Indonesia untuk berjiwalah ksatria, menunjung sportivitas," ujar Dasco. (tribun network/mal/wah/wly)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved