Pilpres 2019

Pegiat Socmed Denny Siregar Kritik Slogan Timses Jokowi-Ma'ruf: Jadul dan Terlalu Standar

Pegiat media sosial Denny Siregar menyampaikan kritikannya terkait slogan tim sukses Joko Widodo-Maruf Amin.

Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado
Calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presidennya Maruf Amin mendatangi Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/9/2018). 

Apalagi ketika mereka nanti merubah dari kata 'gantiPresiden' menjadi 'Perubahan' atau 'Perlawanan'.

Dan model-model revolusioner ini sangat disukai generasi milenial.

Kemampuan narasi tim oposisi harus diakui mempunyai kekuatan. Menantang.

Pesannya jernih dan mudah dijadikan doktrin. Tidak malu-malu dan menyerang.

Sedangkan slogan Jokowi seperti pemain bertahan yang males-malesan.

'Ah, udah pasti menang ini, ngapain terlalu galak ? Santai aja..'

Ini justru berbahaya. Sekali pukul, bisa jatuh dan pingsan..

Intimidasi dalam membangun slogan itu sangat penting, apalagi ketika pertarungan terjadi pada dua kubu.

Seperti orang berdebat, harus pakai narasi memukul dan memojokkan, bukan narasi sekedar menyampaikan.

Karena dalam situasi ini, penonton tidak melihat siapa yang benar dan siapa yang salah, karena ini sebenarnya pertarungan persepsi saja.

'Menangkan persepsi, maka anda sudah memenangkan pertarungan'.

Strategi ini seharusnya sangat dipahami oleh timses Jokowi dalam membangun citra.

Jokowi sudah keren tampil dengan motor besar malah pake acara jumping segala di pembukaan Asian Games, dan diapresiasi oleh anak muda Korea yang menjadi rujukan milenial Indonesia.

Tapi citra itu akan hancur ketika slogan yang disampaikan sama sekali tidak 'menggelora'.

Ketika membaca slogan 'Bersih, Merakyat, Kerja Nyata' maka yang akan terpersepsikan oleh milenial adalah 'kelompok tua' atau 'bukan generasi gua'. Selesai sudah.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved