Rupiah Melemah Jadi Keuntungan yang Tak Diharapkan Kaltim

Meskipun pelemahan nilai tukar tersebut memberi dampak positif terhadap daerah pengekspor, seperti Kaltim.

Penulis: Rafan Dwinanto |
THINKSTOCK
Ilustrasi mata uang rupiah 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, tak diharapkan semua pihak.

Meskipun pelemahan nilai tukar tersebut memberi dampak positif terhadap daerah pengekspor, seperti Kaltim.

Hal ini diungkapkan Ketua Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Harry Aginta, Senin (24/9/2018).

Dari diskusi yang dilakukan BI Kaltim bersama pihak terkait, Badan Pusat Statistik (BPS), kata Harry, sejauh ini pelemahan rupiah berdampak positif terhadap Kaltim.

"Tapi ya tidak bagus juga kalau pertumbuhan ekonominya naik, hanya karena nilai tukar rupiah melemah," kata Harry.

Baca juga:

VIDEO - Jadi Gitaris Dadakan, Sandiaga ''Intip'' Chord Saat Djoko Santoso Berpidato

Update Klasemen MotoGP 2018 - Posisi Rossi Belum Beranjak, Marquez Semakin Kokoh di Puncak

Simak Fakta-fakta SBY Walk Out dari Deklarasi Kampanye Damai; Kronologi hingga Tanggapan KPU

China Open 2018 - Sebut Anthony Ginting Bermain Bak Penari, Taufik Hidayat Beri Peringatan Ini

Harry juga mengingatkan agar semua pihak tak terlena dengan dampak positif yang dirasakan Kaltim dengan melemahnya rupiah.

Menurut Harry, komoditas utama ekspor Kaltim adalah barang mentah yang berasal dari sumber daya alam. Banyak negara lain di dunia yang juga penghasil sumber alam yang sama.

"Karena belum tentu juga rupiah melemah, terus permintaan batu bara naik. Bisa saja permintaan batu bara dari luar negeri menurun. Jika demikian, maka pelemahan rupiah tidak ada dampaknya buat Kaltim," kata Harry.

Seperti China yang menjadi negera tujuan ekspor terbesar Kaltim. Harry mengungkapkan, China kini mengetatkan impor batu bara mereka.

"Kan barang seperti batu bara ini bukan hanya Kaltim yang produksi. Negara lain juga ada. Kalau pasar menilai batu bara Kaltim mahal, tentu mereka cari yang lain," katanya lagi.

Meski demikian, Harry menuturkan sejauh ini Kaltim menjadi provinsi yang terdampak positif dari melemahnya rupiah.

"Tapi kita tak berharap seperti itu (pertumbuhan ekonomi meningkat karena rupiah melemah). Ini bukan by design," tutur Harry. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved