Gempa di Sulteng

Data Terbaru BNPB, Jumlah Korban Tewas Mencapai 1.424 Orang

Tercatat hingga Kamis (4/10) kemarin korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai 1.424 orang.

Editor: Sumarsono
KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI
Tim gabungan Basarnas mengevakuasi korban reruntuhan Hotel Roa Roa akibat gempa di Palu, Sulteng. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Tercatat hingga Kamis (4/10) kemarin korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai 1.424 orang. Rincian korban meninggal dunia, 144 orang di Donggala, 1.203 di Palu, 64 di Sigi, 12 di Parigi Moutong, dan Pasang Kayu, Sulbar, 1 orang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga merilis sebanyak 1.407 jenazah di antaranya sudah dimakamkan di Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi. Demikian dijelaskan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Kamis (4/10).

Sutopo menambahkan jumlah pengungsi mencapai 70.821 jiwa, yang tersebar di 141 titik. Sedangkan rumah rusak sebanyak 66.238 unit."BNPB masih melakukan pendataan, tapi kalau kita bandingkan dengan yang ada di Lombok, melihat lokasi di Sulteng, perkiraan kerugian dan kerusakan diatas Rp 10 triliun, kerugian dan kerusakan di lombok kemarin Rp 18,8 triliun," ujar Sutopo.

Baca: Pemuda Pancasila Kaltim Kirim Dokter, Motor Trail, hingga Mekanik Bengkel ke Palu

Saat ini Sutopo menyebut pihaknya telah menerjunkan tim damage and assessment untuk menghitung berapa besaran kurugian dan kerusakan hingga h+6 pasca bencana.

"Tim rehabilitasi rekontruksi akan menghitung kerugian dan kerusakan dengan metode qiuck count (metode cepat), tentu data tersebut juga akan bergerak dinamis seperti di Lombok," ujar Sutopo.

Sutopo pun berkeyakinan untuk mempercepat penangan, Presiden Jokowi akan mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) terkait penanganan gempa dan tsunami Sulteng.

"Nanti presiden akan mengeluarkan intruksi-intruksi khusus untuk mempercepat didalam proses rehabilitasi rekontruksi pasca bencana Sulteng dengan prinsip membangun kembali dengan lebih baik dan lebih aman," ujar Sutopo.

Baca: Ratna Sarumpaet Ditahan di Ruang Imigrasi Terminal 2B Bandara Soeta, Lihat Foto-fotonya

Dalam jumpa pers kemarin, Sutopo juga menjelaskan wilayah Kelurahan Petobo di Palu menjadi salah satu daerah yang terdampak parah karena 'ditelan bumi'. Wilayah yang 'ditelan bumi' itu mencapai 180 hektare dari total keseluruhan seluas Petobo kira-kira 1.040 hektare.

Sebanyak 2.050 unit bangunan di Petobo yang rusak. Wilayah Petobo mengalami likuifaksi atau penggemburan lapisan tanah pasir akibat guncangan gempa berkekuatan lebih dari 6 magnitudo. Kondisi permukaan air tanah yang dangkal membuat kekuatan lapisan tanah pasir hilang seolah mencair.

Baca: BREAKING NEWS - Ratna Sarumpaet Ditangkap Polisi di Bandara Soekarno-Hatta

Sementara itu, wilayah terdampak lainnya di Balaroa seluas 47,8 hektare dari keseluruhan 238 hektare. Jumlah bangunan yang rusak di Balaroa yaitu 1.045 unit. Selain itu, dia juga menyebut wilayah Jono Oge di Kabupaten Sigi yang juga terdampak seluas 202 hektare. (tribun network/yan)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved