Gempa dan Tsunami Sulteng
5 Fakta Terbaru Gempa dan Tsunami Sulteng, Warga Palu Panik Ada Gempa Susulan 5,2 Selasa Pagi
Selain itu, peristiwa gempa magnitudo 5,2 pada Selasa (9/10/2018) pagi, membuat warga Palu di tenda pengungisan panik dan berlarian keluar.
5 Fakta Terbaru Gempa dan Tsunami Sulteng, Warga Palu Panik Ada Gempa Susulan 5,2 Selasa Pagi
TRIBUNKALTIM.CO -- Ratusan pasukan TNI yang sedang bertugas menangani korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dialihtugaskan untuk membantu pemulihan korban bencana di Palu, Sulawesi Tengah.
Selain itu, peristiwa gempa magnitudo 5,2 pada Selasa (9/10/2018) pagi, membuat warga Palu di tenda pengungisan panik dan berlarian keluar.
Hingga saat ini tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa pasca gempa tersebut.
Berikut deretan fakta terbaru terkait bencana di Sulawesi Tengah tersebut.
Ditanya Kabar Rencana Pernikahan Maia Estianty, Begini Reaksi Ahmad Dhani
1. Gempa magnitudo 5,2 guncang Palu
Warga Palu di rumah dan yang masih di tenda pengungsian berhamburan keluar setelah terjadi gempa pada Selasa (9/10/2018) pukul 05.15 WITA.
"Setelah shalat subuh di teras sekolah, tiba-tiba ada gempa, kami langsung menyelamatkan diri ke halaman," kata Usman, warga di kawasan Maesa yang juga masih porak poranda karena gempa magnitudo 7,4 pada hari Jumat (28/9/2018).
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, pusat gempa pagi ini berlokasi di 0.89 Lintang Selatan dan 119.93 Bujur Timur atau 5 km arah timur laut Kota Palu.
Episentrum gempa berada di kedalaman 10 km.
Kebagian Shift Kerja di Malam Hari Bikin Kamu Kurang Tidur? Terapkan 9 Cara Ini
2. Pasukan TNI di Lombok diperbantukan ke Palu
Sebanyak 220 pasukan TNI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Rehabilitasi dan Rekonstruksi pascagempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya diperbantukan ke Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
"Pergeseran pasukan ke Kota Palu dan Kabupaten Donggala adalah untuk membantu percepatan proses pembersihan dampak dari bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah," kata Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Lombok, Mayjen TNI Madsuni, S.E. dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Selain pasukan, TNI juga membawa alat berat yang digunakan untuk membantu membersihkan puing-puing bangunan.
Pemberangkatan pasukan tersebut dibagi menjadi dua sorty.
Budiman Sudjatmiko Duga Ada Konspirasi Soal Kasus Kebohongan Ratna Sarumpaet, Ini Penjelasannya
3. TNI berharap warga korban bencana Sulteng pulang
Warga antre untuk dievakuasi menggunakan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018).
Sejumlah warga Palu dievakuasi ke luar Kota Palu menggunakan pesawat Hercules karena susahnya mencari makan pascagempa dan tsunami di Palu.
Warga antre untuk dievakuasi menggunakan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018).
Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Mayjen TNI Tri Suwandono mengimbau kepada warga yang sebelumnya telah meninggalkan Kota Palu, Donggala, dan Kabupaten Sigi, agar segera kembali.
TNI ingin mengajak warga korban bencana untuk menghidupkan kembali lokasi yang terdampak gempa.
"Saat ini pusat-pusat perekonomian masyarakat di Palu mulai lebih menggeliat dan normal kembali," ujar Suwandono dalam siaran pers Pusat Penerangan Mabes TNI yang diterima Kompas.com, Selasa (9/10/2018).
Menurut Suwandono, saat ini perekonomian di Palu, Sigi, Donggala dan daerah sekitarnya sudah mulai berjalan.
Hal tersebut dapat terlihat dari kantor bank telah dibuka, rumah sakit dan sekolah juga telah beroperasi.
Sementara, listrik sudah mengalir baik. Menurut dia, ketersediaan air bersih juga mulai normal.
Hingga hari ini tercatat kurang lebih 75.000 warga di ketiga wilayah tersebut meninggalkan Sulawesi Tengah pasca gempa magnitudo 7,4.
Tanpa Ayah dan Ibu, Begini Potret Kehidupan Keanu Putra Almarhum Adjie Massaid dan Angelina Sondakh
4. Pengungsi Palu di Parepare mencapai ribuan orang
Memasuki hari ke-12 pascabencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah ( Sulteng), para pengungsi terus membanjiri Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Untuk itu, Pemerintah kota Parepare telah menyiapkan gedung besar untuk menampung para pengungsi.
Ini Alasan Mahfud MD Tak Hadir Diundang ILC Bahas Kasus Hukum Ratna Sarumpaet
"Dari hari ke hari pengungsi asal Sulteng (yang mengungsi) ke Kota Parepare semakin banyak. Baik itu dari Palu, Sigi dan Donggala. Mereka rata-rata ditampung oleh keluarga dan kerabat, “ kata Wali Kota Parepare Taufan Pawe, Selasa (9/10/2018).
Berdasarkan data Posko Pasido, jumlah pengungsi asal Sulteng mencapai 1.545 orang.
“Setelah didata, kami memberikan bantuan berupa makanan, kebutuhan bayi dan pakaian," kata Taufan.
5. BNPB butuh Rp 500 miliar untuk penanggulangan bencana gempa dan tsunami
Berdasarkan data BNPB jumlah korban akibat gempa dan tsunami per (30/9) pukul 13.00, sebanyak 832 orang meninggal dunia, 540 luka berat dan 16.732 pengungsi yang tersebar di 24 titik.
BNPB mengajukan dana tambahan siap pakai atau dana penanggulangan bencana ke Kementerian Keuangan sebesar Rp 500 miliar.
Dana tersebut digunakan untuk penanggulangan bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Anggaran sedang kita ajukan untuk dana siap pakai atau cadangan penanggulangan bencana untuk Sulawesi Tengah, yang diusulkan Rp 500 miliar," kata Kepala BNPB Laksamana Muda TNI (Purn) Willem Rampangile di kantor BNPB, Jakarta, Senin (8/10/2018).
Willem mengatakan, tambahan dana siap pakai nantinya akan dipakai untuk kebutuhan lanjutan operasionalisasi posko penanggulangan bencana, pembelian bahan bakar, sandang, pangan, dan kebutuhan mendesak lainnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, tambahan dana siap pakai akan digunakan sesuai dengan kebutuhan, tidak harus dihabiskan. (Kompas.com/Michael Hangga Wismabrata)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Terbaru Gempa dan Tsunami, Bantuan Pasukan TNI hingga Dana Bencana"