Gempa dan Tsunami Sulteng

5 Fakta Baru Gempa Sulteng, Tak Ada Lagi Rumah Dibangun di Zona Rawan Likuefaksi

Pemerintah menegaskan tidak akan mendirikan bangunan apa pun di atas lokasi bencana yang melanda Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.

Humas Aksi Cepat Tanggap (ACT)
MENCARI ISTRI - Aco (22), penyintas gempa Palu, mencari istrinya, Elisa (22), di antara reruntuhan Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (12/10/2018). Aco berharap menemukan istrinya dalam kondisi apapun. 

"Jumlah huntara belum pasti, sampai sekarang masih didata. Tapi huntara pasti lebih banyak. Sebab, huntara dibutuhkan untuk warga yang direlokasi, dan yang rumahnya rusak tapi tidak direlokasi," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (11/10/2018).

Dilewati Dua Sesar Aktif Berpotensi Gempa, Ini yang Dilakukan Pemkot Surabaya

3. Spesifikasi hunian sementara menurut pemerintah

Menurut Wiranto, hunian sementara ini akan dibangun dengan material yang lebih layak.

Setiap hunian sementara bisa menampung hingga 12 kepala keluarga.

"Dimana nanti dilengkapi MCK (fasilitas mandi, cuci, kakus) dengan dapur dan fasilitas rumah tangga lainnya. Ini dihitung sementara ada sekitar 1.200 lokasi," kata Wiranto.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini rencana pembangunan perumahan masih dalam tahapan penyusunan rencana induk.

Saat ini, tim ahli yang didatangkan dari Jepang sedang melakukan penelitian geologi demi menghindari zona rawan dan menemukan zona terbaik dalam pembangunan perumahan.

"Ini tidak bisa dibangun di tempat yang awal, yang lama. Tinggal nunggu tim Jepang yang di lapangan untuk penyelidikan geologinya. Timnya ada sudah di sana kemarin," kata Basuki.

Apa Bedanya Kampanye Negatif dan Kampanye Hitam? Ini Penjelasan Mahfud MD

4. Kisah pilu keluarga Raisa asal Yogyakarta

Irvan Yusuf, salah satu relawan dari SAR Muhammadiyah, menceritakan, bagaimana dirinya bertemu dengan Raisa dan keluarganya.

"Ketika kami operasi SAR di Palu, kami mendapatkan informasi mengenai adanya warga Yogyakarta yang menjadi korban. Kami mencoba melacak ternyata ketemu di Rumah Sakit (Yayasan) Al Khairaat, (Rumah Sakit) Al Jufri, Palu. Kemudian kami menemukan Dik Raisa ini," kata Irvan.

Menurut cerita Irvan, saat gempa terjadi Raisa tengah bersama sang ayah Suryanto, sementara Wahida, ibunya sedang keluar rumah.

Raisa dan ayahnya tertimbun bangunan dan baru bisa dievakuasi oleh tim SAR pada Sabtu (29/10/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.

"Bapaknya tertimpa beton rumah, Bapaknya kelihatannya mau menyelamatkan Raisa ini. Raisa kakinya terjepit beton, sehingga menimbulkan luka cukup parah. (lokasi ditemukan) Enggak jauh dari bapaknya," ujar Irvan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved