BMKG Beri Sembilan Macam Tanda Bakal Turun Hujan Es dan Petir
Muncul fenomena hujan es di sebagian wilayah Jawa, BMKG memberikan tip untuk menandai adanya hujan esa dan petir yang bakal terjadi.
Sehingga, bagian atas awan banyak mengandung es.
Fenomena hujan es merupakan fenomena alami yang biasa terjadi saat musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke penghujan dan sebaliknya.
Dilansir Grid.ID dari BMKG, berikut ciri-ciri terjadinya hujan es disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
1. Satu hari sebelumnya, udara di malam sampai pagi hari terasa panas.
Udara panas tersebut diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat.
2. Adanya perbedaan suhu udara lebih dari 4,5 derajat Celcius antara pukul 10.00 dan 07.00 WIB.
Baca Juga : Fenomena Langka, Bayangan Monas Akan Hilang Selama 3 Hari!
3. Tingkat kelembaban cukup tinggi yang ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb lebih dari 60%.
4. Mulai pukul 10.00 WIB, muncul awan Cumulus atau awan putih yang berlapis-lapis.
Di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
5. Awan tersebut akan dengan cepat berubah menjadi warna abu-abu atau hitam yang disebut dengan Cumulonimbus.
6. Dahan atau ranting pohon mulai bergoyang cepat.
7. Udara dingin bisa dirasakan di sekitar kita.
8. Jika kejadian angin kencang dan hujan es dekat dengan kita, maka hujan deras akan turun dengan tiba-tiba.
9. Jika 1-3 hari tidak terjadi hujan selama masa musim pancaroba, maka ada potensi untuk terjadi hujan lebat yang diikuti angin kencang.
Angin tersebut bisa masuk ke dalam kategori puting beliung maupun tidak. (*)