Pilpres 2019
4 Fakta Unjuk Rasa Ribuan Warga di Boyolali; Polisi Sebut Tidak Ada Kepentingan Politik
Ribuan warga Boyolali melakukan aksi unjuk rasa di sepanjang jalan Boyolali Kota yang berpusat di Simpang Siaga dan Balai Mahesa Boyolali
Lebih lanjut, Aries Andhi mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan sebanyak 600 personel Polri dan TNI untuk mengamankan unjuk rasa warga Boyolali.
Selain itu, kepolisian juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di jalur utama agar unjuk rasa tidak mengganggu pengguna jalan.
Sebagian kendaraan dari arah Semarang ke Solo dialihkan melalui lingkar luar.
Sementara dari arah Solo menuju Semarang dialihkan ke jalur alternatif mulai dari patung Sukarno.
"Kami tidak menginginkan aktivitas masyarakat terganggu karena aksi tersebut. Kami melihat situasi. Kalau tidak terlalu padat kami buka. Yang penting kendaraan tetap berjalan," ujarnya.
3. Polisi Sebut Tidak Ada Kepentingan Politik
Aries memastikan, unjuk rasa yang dilakukan ribuan warga Boyolali tidak ada unsur kepentingan politik.
"Kegiatan hari ini murni penyampaian dari masyarakat. Tidak ada kepentingan politik tertentu," tutur Aries.
Hal senada juga diungkapkan seorang warga Karanggede, Sugianto.
"Kami tidak ada maksud politik. Kami hanya aksi damai agar masyarakat Indonesia tahu bahwa warga Boyolali tidak bisa dilecehkan begitu saja," jelasnya.
4. Bentuk Kekecewaan Warga Boyolali
Sugianto mengatakan jika unjuk rasa dilakukan sebagai bentuk kekecewaan atas yang disampaikan oleh Prabowo mengenai "tampang Boyolali".
Sementara dikutip dari TribunSolo.com, seorang warga bernama S Paryanto, mengatakan pidato Prabowo telah menyinggung perasaan warga Boyolali.
"Yang kami perlukan adalah Prabowo minta maaf kepada warga Boyolali secara terbuka, karena pidatonya yakni 'Tampang Boyolali' itu menyinggung perasaan warga Boyolali," ungkapnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul 4 Fakta Unjuk Rasa Ribuan Warga di Boyolali, Tuntutan hingga Pernyataan Kepolisian