Semangat Hijrah; Peserta Ingin Hapus Semua Tato, namun Terbentur SOP
Peserta mengikuti program yang lebih dulu dikembangkan di Jakarta dengan tajuk “Hapus Tato: Hijrah Itu Mulia”.
KPU RI Masih Enggan Tindaklanjuti Pencalonan OSO di DPD, Ini Alasan Utamanya
SOP itu merupakan standard untuk menghapus tato untuk kepentingan kesehatan peserta.
“Untuk luasnya kami punya aturan, katakanlah orang punya tato di pergelangan tangan sampai siku, itu tidak bisa dihapus semua, maksimalnya cuma setengahnya karena nanti akan berdampak pada pasien,” jelasnya.
Sementara itu, beberapa peserta memang sudah mempersiapkan diri mereka untuk menghapus tato.
Namun mereka dapat menerima bahwa ada batas tertentu penghapusan.
Salah satu peserta yang sudah menghapus sebagian tatonya mengakui bahwa ia menghapus gambar yang menyerupai makhluk.
“Katanya sih yang harus dihapus duluan itu tato yang menyerupai suatu makhluk, jadi saya hapus yang di pergelangan tangan ini. Cuma hanya sebagian, gak bisa semuanya. Kan sesuai SOP,” akunya yang juga bersama sang ibu.
Ada juga seorang perempuan yang tidak ingin disebutkan namanya.
Ia ingin menghapus tatonya. Namun tato tersebut belum diketahui oleh keluarganya, sehingga ia pergi diam-diam ke Masjid Istiqomah untuk menghapus tato.
Mukhotib pun mengakui bahwa ada banyak peserta yang belum mengakui tatonya pada keluarganya.
Selama ia berkeliling di seluruh Indonesia, ada banyak peserta dengan berbagai alasan untuk berhijrah. (*)