Breaking News

Meski Terpisah Pulau, Lukisan Dinding di Kalimantan dan Sulawesi Memiliki Banyak Persamaan

Laporan di jurnal Nature mengatakan, lukisan dinding di area karst Sangkulirang-Mangkalihat berusia 40.000 tahun dan merupakan yang tertua di dunia.

Editor: Doan Pardede
(AFP PHOTO / NATURE / KINEZ RIZA)
Foto yang dirilis jurnal Nature, 8 Oktober 2014, menunjukkan gambar tangan ditemukan di dinding gua di Karst Maros karst, Sulawesi Selatan. Lukisan berusia 35.000 tahun, menunjukkan bahwa Eropa tidak lagi dinobatkan sebagai tempat kelahiran seni lama ini. 

Meski Terpisah Pulau, Lukisan Dinding di Kalimantan dan Sulawesi Memiliki Banyak Persamaan

TRIBUNKALTIM.COLaporan yang terbit di jurnal Nature mengatakan, lukisan dinding gua berupa banteng liar yang ada di Lubang Jeriji Saleh, area karst Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur berusia 40.000 tahun dan menjadi lukisan dinding gua tertua di dunia.

Gambar cadas yang ada di gua dengan ketinggian 320 meter di atas permukaan laut itu sekaligus merebut predikat gambar cadas tertua, yang sebelumnya dipegang oleh lukisan gua Sulawesi.

Maxime Aubert dari Griffith University, arkeolog yang menganalisis usia gambar dinding gua di Kalimantan dan Sulawesi mengatakan, lukisan figuratif di Kalimantan usianya 5.000 tahun lebih tua dibanding yang ditemukan di Maros, Sulawesi.

Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat Diperluas, Begini Reaksi Dunia Usaha

Renang Perairan Terbuka Porprov Kaltim Bakal Digelar di Sangkulirang, Ini Alasannya

Lukisan gua berupa babi rusa itu diprediksi berusia 35.000 tahun. Lantas, apa beda keduanya?

Terkait hal tersebut, Pindi Setiawan yang ahli di bidang gambar cadas sekaligus dosen Institut Teknik Bandung (ITB) berkata pada Kompas.com ada empat persamaan dan perbedaan dari kedua lukisan dinding beda pulau itu.

Berikut rangkumannya:

1. Masa pembuatan

Kedua lukisan gua yang ada di Kalimantan dan Sulawesi merupakan hasil karya yang dibuat di zaman es.

2. Material pembuatan gambar

Lukisan dinding gua yang ada di Sulawesi dan Kalimantan terbuat dari oker jenis hematit.

3. Gaya menggambar

Lukisan tua di goa di Sulawesi menggambarkan wujud hewan yang kemungkinan hanya ada dan diburu di Sulawesi.
Lukisan tua di goa di Sulawesi menggambarkan wujud hewan yang kemungkinan hanya ada dan diburu di Sulawesi. ((BBC))

Meski dibuat di masa dan dengan material yang sama, keduanya memiliki gaya penggambaran yang berbeda. Hal ini terlihat jelas pada gambar cap tangan dan gambar hewan.

Menurut Pindi, gambar hewan yang ditemukan di Maros, Sulawesi, tidak diwarnai penuh tetapi diarsir. Hal tersebut berbeda dengan temuan gambar banteng liar di Kalimantan, yang menurut Pindi orang purba di masa lalu mewarnai gambar tersebut penuh dan tidak diarsir.

Kemudian, cap tangan di Kalimantan banyak yang digabungkan dengan bentuk lain. Misalnya, di bagian telapak tangan pada gambar diberi goresan garis, digambari hewan, atau orang. Hal ini berbeda dengan cap telapak tangan Sulawesi yang polos.

"Kemudian yang di Kalimantan, gambar cap tangannya seperti diatur. Telapak tangan (dibuat) berjejer seperti tari kecak, ada yang satu deret (berisi) 30 (cap tangan). Di Maros juga ada yang dikomposisikan seperti itu, tapi jarang," imbuhnya.

"(Lukisan dinding) yang di Kalimantan memang cenderung lebih senang mengkomposisikan cap tangan".

Luasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat yang Dilindungi akan Bertambah, Ini Pertimbangannya

Mengunjungi Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat, Tidak Boleh Teriak di dalam Goa Mangkuris

4. Bentuk cap tangan

Foto yang dirilis jurnal Nature, 8 Oktober 2014, menunjukkan gambar tangan ditemukan di dinding gua di Karst Maros karst, Sulawesi Selatan. Lukisan berusia 35.000 tahun, menunjukkan bahwa Eropa tidak lagi dinobatkan sebagai tempat kelahiran seni lama ini.
Foto yang dirilis jurnal Nature, 8 Oktober 2014, menunjukkan gambar tangan ditemukan di dinding gua di Karst Maros karst, Sulawesi Selatan. Lukisan berusia 35.000 tahun, menunjukkan bahwa Eropa tidak lagi dinobatkan sebagai tempat kelahiran seni lama ini. ((AFP PHOTO / NATURE / KINEZ RIZA))

Kalau orang Kalimantan kuno lebih senang menghiasi cap tangannya dengan gambar lain, orang Sulawesi kuno cenderung suka menggambar cap tangan yang runcing di bagian kuku.

"Jadi seperti kuku yang panjang. Di Kalimantan, beberapa cap tangan juga ada yang runcing, tapi tidak sebanyak yang di Maros," ujar Pindi.

5. Bentuk hewan

Banyak gambar hewan purba yang ditemukan di lukisan dinding gua Kalimantan dan Sulawesi. Namun, hewan di kedua lokasi berbeda jenis, tergantung pada habitat aslinya.

Misalnya, di Kalimantan lebih banyak ditemukan gambar hewan-hewan besar seperti banteng, beruang, babi hutan, rusa, dan tampir. Sementara di Maros binatangnya hanya anoa dan babi hutan khas Sulawesi yang bentuknya berbeda dengan di Kalimantan.

6. Gambar tumbuhan

"Kemudian kalau di Kalimantan, dia menggambar sarang madu dan sarang lebah, di Maros sampai sekarang kita belum menemukan daun-daunan dan sarang lebah," ujarnya.

Menurut Pindi, perbedaan dan persamaan gambar di kedua tempat tersebut ditentukan oleh lingkungan, budaya, dan kecenderungan masing-masing lokasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Perbedaan Lukisan Dinding Tertua di Kalimantan dan Sulawesi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved