Pembakar Kakak Kandung dan Keponakan di Balikpapan Tak Menyesal, Begini Pengakuannya

Sejak Minggu sore, ia mengaku hendak meminjam sepeda motor kakak iparnya. Namun, karena dipakai Sumarji, ia urungkan niatnya.

TRIBUN KALTIM / MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Hasto Purnomo alias Ipong (47), pembakar kakak kandung dan keponakan di Balikpapan. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramdhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tak ada raut penyesalan yang tampak pada wajah Hasto Purnomo alias Ipong (47), pembakar kakak kandung dan keponakan di Balikpapan.

Ia tampak berniat membakar seluruh keluarga di rumah yang terletak di Jalan Prapatan dalam RT 05, Telaga Sari Balikpapan Kota, Senin (3/12/2018) dini hari.

"Saya lihat mereka, kakak kandung dan keponakan saya tertidur. Gak ada saya menyesal, karena saya sakit hati. Terlalu! Dimusuhin mulai tahun 2003. Apapun yang terjadi," ujarnya kepada Tribunkaltim.co, di ruang Jatanras Polres Balikpapan.

Emosi dan rasa sakit hati yang besar tampak menyelimuti nalar berpikir Hasto.

Puncaknya akhirnya meledak, saat kakak iparnya, Sumarji tak meminjamkan motor kepada dirinya, Senin (3/12/2018) sekitar pukul 01.00 Wita.

Baca juga:
 

Kala itu Hasto ingin pergi ke Taman Bekapai. Ia mau main internet di sana.

Sejak Minggu sore, ia mengaku hendak meminjam sepeda motor kakak iparnya. Namun, karena dipakai Sumarji, ia urungkan niatnya.

Nah, saat Sumarji pulang, ia meminta kunci motor. Namun, apa yang Hasto dapat? penolakan.

Sumarji tak meminjamkan kendaraan tersebut. Keduanya sempat adu mulut, kata-kata kasar tak bisa ditahan. Berangkat dari sanalah hati Hasto semakin dipenuhi kebencian.

"Katanya itu hakku (Sumarji), bagus sekali ngomongnya. Dalam hati saya, nanti kamu, ya," geram Hasto.

Saat Tribunkaltim.co bertanya perlakuan apa yang dilalukan keluarga kepada dirinya, Hasto mengaku memgetahui aib keluarga kakaknya, yang sampai sekarang tak diketahui anaknya.

Baca juga:

Hasil Investigasi Longsor Sangasanga, Ini Sanksi yang Diberikan Pemprov Kaltim untuk PT ABN

Lempar Kulit Pisang ke Aubameyang, Seorang Fan Tottenham Hotspur Ditangkap

Inilah Dua Gelar Tambahan untuk Lewis Hamilton Selain Juara Dunia F1 2018

Roberto Carlos Dikabarkan Jadi Calon Manajer Bali United, Ini Rekam Jejaknya Selama Melatih

Selain itu ia kerap mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan.

Tak ada yang mau bergaul dengan dirinya. Ia mengaku selalu disindir lantaran belum dapat pekerjaan. Dianggap sebagai beban keluarga. Selalu ditanya kapan pindah atau pergi dari rumah.

Sementara Hasto merasa, rumah yang ditinggalinya adalah rumahnya juga, lantaran merupakan peninggalan orangtuanya yang sudah wafat.

Padahal dari keterangan saksi, rumah itu sudah dibeli Sumarji dengan cara mencicil.

"Saya tidak menyesal, keponakanku itu tahu musuhin saya, karena sudah disetting sama bapaknya. Ya, musuhin itu, dari bahasa tubuh mereka. Muka mereka kecut semua. Kalau duduk sama-sama gini, saya itu disendiri."

"Pernah bilang, kapan kamu pindah, kapan kamu pergi, kata mereka," sambungnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved