Breaking News

Jelang Natal Harga Telur di Balikpapan Meroket, Kadis Perdagangan Sebut masih Wajar

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, harga sejumlah barang kebutuhan pokok di pasaran Kaltim merangkak naik.

Editor: Sumarsono
TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO
Pedagang telur ayam negeri di Jalan Satu, Kelurahan Gunung Samarinda, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kaltim pada Kamis (12/7/2018) pagi. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, harga sejumlah barang kebutuhan pokok di pasaran Kaltim merangkak naik. Pantuan Tribun Kaltim di sejumlah pasar tradisional di Balikpapan, Bontang, dan Tarakan, harga komoditas bahan pokok terkoreksi meningkat.

Di Balikpapan, beberapa harga kebutuhan pokok di pasaran mulai meroket. Pantuan di Pasar Tradisional Klandasan, Balikpapan Kota, harga telur dan daging ayam naik cukup tinggi.

Harga telur ayam Rp 1.700 perbutir, bahkan ada yang Rp 2.000. Untuk harga daging ayam Rp 50.000 per ekor. Ada kenaikkan harga telur Rp 3.000-Rp 5000 per piring. Kenaikan harga telur sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Mendekati hari Natal dan Tahun Baru diprediski harga sembaki makin naik.

Baca: Gunung Soputan Semburkan Abu 7.500 Meter, Warga Diimbau Jauhi Kawah Radius 4,5 Km

Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan M Saufan saat dikonfirmasi mengatakan, kenaikan harga beberapa komuditas masih sebatas wajar. Kenaikan harga tidak lebih dari 10 persen.
"Masih wajar kalau harganya naik sekitar Rp 3.000. Harga naik tidak boleh lebih dari 10 persen dari harga biasanya," ungkap Saufan.

Dikemukakan, harga telur naik sampai Rp 60.000 per piring pun masih dikatakan normal. Kenaikan harga telur ayam mulai Rp 1.700 ukuran kecil hingga Rp 2.000 per butir ukuran besar. "Jadi kisaran harga telur Rp 1.700-Rp 2.000 per butir masih wajar," kata Saufan.

Saufan selalu mengingatkan kepada pedagang agar tidak menaikkan harga melebihi 10 persen. "Sudah ada aturannya, karena ini termasuk harga pangan, yang tidak boleh naik melebihi 10 persen. Pedagang juga kalau menaikkan sesuai saja tidak melebihi itu," ucap dia.

Sementara di Bontang, harga bawang merah, semula harganya hanya Rp 20 ribu per kilogram sudah sepekan lebih melonjak menjadi Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu per kilogramnya. Lonjakan harga ini dipicu stok menipis di pasaran.

Baca: Hujan Uang Terjadi Hong Kong, Polisi Melarang Warga Memunguti

Pedagang bawang merah, Dewi mengaku kesulitan memperoleh harga bawang merah dengan murah, seluruh pemasok bawang telah menaikan harga. "Ini bakalan terus naik harganya. Bawang yang baru datang sudah naik harganya. Pasti saya menyesuaikan juga," kata Dewi saat ditemui di lapaknya, Minggu (16/12).

Hampir semua kebutuhan pokok ikut naik menjelang Natal dan Tahun Baru. Harga tomat dua pekan lalu dijual Rp 8 ribu per kilogram, sekarang naik menjadi Rp 12 ribu/kilogram. Menurut Abdul Rahman, pedagang sayur, lonjakan harga dipengaruhi masa panen petani yang kurang. Sayuran yang dijual di Kaltim sebagian besar dipasok dari Jawa dan Sulawesi.

Musim kemarau ditenggarai menjadi penyebab pasokan sayuran di pasaran tipis. "Lombok juga meningkat, kemarin jual Rp 30 ribu sekilo, sekarang sudah naik Rp 5 ribu," kata dia.

Baca: Kompetisi Menyanyi Lagu Natal, Dua Anak Berkebutuhan Khusus Dapat Penghargaan Special Talent

Sementara, Ayam potong dijual Rp 60 ribu. Menurut Geri (25), kenaikan harga sembako selalu terjadi jelang Lebaran, Natal dan Tahun Baru.

Harga telur, sempat naik, namun berangsur turun. Distributor telur, Anjas mengaku pekan lalu telur satu piring dijual Rp 60 ribu. "Sekarang harga telur belum stabil, tapi sudah turun. Saya jual sepiring Rp 40 ribu," ujar Anjas. (m09/dha)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved