Pendaftaran CPNS Kembali Dibuka Maret 2019 Ini, Berikut Sejumlah Hal yang Perlu Diketahui
KemenPAN-RB akan kembali melakukan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada bulan Maret tahun 2019 ini.
Pemerintah kemudian menetapkan aturan baru sehingga akhirnya ada 2 jenis pelamar CPNS 2018.
Jenis pertama adalah pelamar jenis P1/L atau yang lulus berdasarkan ketentuan aturan pertama.
Kemudian jenis kedua adalah pelamar jenis P2/L, atau yang diluluskan berdasarkan ketentuan aturan yang dikeluarkan di tengah seleksi akibat banyaknya yang gugur di SKD.
Kini semuanya sudah terang benderang, pelamar CPNS 2018 yang namanya bertahan sampai pengumuman akhir hanya perlu melewati pemberkasan untuk memastikan diri mereka diangkat menjadi CPNS, dan mulai bekerja.
Sementara bagi mereka yang gagal di CPNS 2018 harus mulai mengatur strategi untuk bisa lolos di CPNS 2019.
HEBOH Jokowi Borong Sabun Cuci Piring Rp 2 Miliar, Ternyata dari Sini Sumber Uangnya
Simak 14 Keunggulan GBWhatsApp, Bisa Baca Pesan yang Dihapus hingga Hapus yang Terlanjur Dikirim
Inilah sederet tips dan trik yang bisa dilakukan para pelamar CPNS 2018 yang gagal agar bisa berhasil di CPNS 2019 :
1. Habiskan Jatah Gagal Anda
Pendiri Jawa Pos Group, Dahlan Iskan, pernah mengeluarkan kata bijak yang bisa menjadi petunjuk bagi para pelamar CPNS 2018 yang gagal.
Dahlan Iskan pernah mengatakan seperti ini, 'Setiap orang punya jatah gagal. Habiskan jatah gagalmu ketika masih muda'.
Dilansir dari katabija.id, kata bijak ini mengajarkan kita untuk berani mencoba berbagai hal (yang positif) selagi kita masih muda.
Jika kita tidak pernah berhenti mencoba, dan selalu pantang menyerah, maka saat kita sudah tidak muda lagi “jatah gagal” kita sudah habis, yang juga berarti bahwa kita sudah berhasil mencapai apa yang selalu kita inginkan.
Banyak orang yang mempertanyakan kalimat bijak ini. Mereka berargumen “bagaimana jika jatah gagal justru saat kita sudah tua?”
Sebenarnya “jatah gagal” dalam kalimat ini hanya merupakan kiasan. Jika sewaktu muda kita banyak berusaha, mungkin kita mengalami banyak kegagalan.
Tapi, dengan begitu banyaknya usaha yang kita lakukan, maka kemungkinan untuk bisa berhasil jauh lebih besar. Sehingga saat kita sudah tua, kita sudah menjadi orang yang berhasil, atau diumpamakan sebagai “jatah gagal” yang sudah habis.
Jika kita telah dengan lebih mendalam, bahkan sebenarnya kegagalan itu pun bukan hal yang 100 persen negatif.