Wawancara Eksklusif

Dirut Bankaltimtara Beberkan Terobosan Bisnis 2019, Ciptakan Kawasan Belanja Non Tunai

SEJAK beralih status menjadi perseroan terbatas, 2017 lalu, PT Bank Pembangunan Daerah BPD Kaltim-Kaltara (Bankaltimtara) terus berlari kencang.

Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Dirut Bankaltimtara Zainuddin Fanani 

Apakah ada gimmick yang diberikan pada pelajar agar bersemangat menabung?
Ada, tapi tak bisa sembarangan. Karena dibatasi oleh OJK, paling mahal Rp 5.000 saja. Paling buku, pensil. Karena memang Tabungan Simpel ini tujuannya mendidik. Supaya anak juga tidak materialisme.

Selain membangun kawasan transaksi non tunai pada Wisbel, apa program prioritas Bankaltimtara di 2019?
Kami akan memerluas jaringan kantor. Di Kaltara, kami sedang membangun Kantor Wilayah (Kanwil). Gedungnya itu lima lantai. Juli nanti diperkirakan rampung. Kami akan buat lounge yang cukup megah, dalam rangka memberikan pelayanan yang sangat didambakan masyaraat dan pemerintah.

Begitu pula di Balikpapan dan Tenggarong juga ada beberapa tempat yang dibangun. Ada beberapa aset tanah yang tak produktif akan kami maksimalkan. Kami bangun lounge priority. Selain itu, kami akan memberikan perhatian pada produk berbasis IT (informasi teknologi).
Internet banking, mobile banking dan cash management system akan berbasis IT, sehingga kenyamanan bertransaksi betul-betul dalam genggaman. Sekarang baru SMS banking. Internet banking baru internal, belum antar bank.

Baca: Pemilik Mobil Mewah Bentley Tunggak Pajak Rp 108 Juta Tinggal di Gang Sempit, Ini Fakta Sesungguhnya

Bagaimana prioritas kredit Bankaltimtara pada 2019, ini?
Yang paling utama UMKM. Karena kami punya kewajiban 20 persen. Ada kewajiban dari otoritas. KUR (Kredit Usaha Rakyat) kami tahun ini dapat plafon Rp 290 miliar. Sebagai perbandingan, KUR 2018, kami ada plafon Rp 175 miliar tercapai Rp 184 miliar. KUR ini sasarannya kepada perdagangan, dan perikanan laut. Kita coba angkat, sehingga potensi laut bisa maksimal.

Kemudian sudah ada izin dari Bank Indonesia, sejalan dengan berubahnya badan hukum Bankaltimtara dari PD (perusahaan daerah) menjadi perseroan terbatas (PT) mulai 2017.

Salah satu implementasi perubahan status badan hukum, kami bisa menerbitkan surat utang. Sementara ini surat utang yang diterbitkan hanya jangka pendek dulu. Soal surat utang ini sudah masuk rencana bisnis dan disetujui Bank Indonesia. Kami kerjasama dengan tiga arranger untuk membantu menjual ini.

Jumlah surat utang yang akan dilepas Rp 500 miliar. Ini menjadi sumber pembiayaan. Termasuk UMKM. Selain itu ada kredit konstruksi yang jadi prioritas. Pemerintah mencanangkan program infrastruktur. Itu salah satu cara Bankaltimtara dalam pembangunan infrastruktur.

Langkah baru apa yang dilakukan Bankaltimtara untuk meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)?
Soal DPK, ini sejalan transaksi online dengan internet banking yang kita programkan tahun ini. Online banking itu akan menempel di fitur. Produknya tak berubah, tapi fiturnya bertambah. Dengan begitu, masyarakat bisa meningkatkan kapasitas transaksi melalui online system.

Baca: Video Viral, Konsumen Tampar Petugas SPBU Gegara Tak Kebagian Premium Saat Sudah Mengantre

Ketika jasa dan produk melekat pada online system, pasti akan jadi pilihan masyarakat. Masa' orang Kaltim pilih bank lain? Sedangkan fasilitasnya sama. Ini tugas berat bagaimana memindahkan transaksi dari bank swasta, bank nasioonal, ke bank daerah karena layanannya sudah sama. (rafan a dwinanto)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved