GPEI Kaltim Cari Alternatif Batu Bara untuk Andalan Ekspor, Sektor Ini yang Dilirik

GPEI Kaltim memprediksi lima tahun mendatang akan terjadi penurunan drastis dari nilai produksi batubara, karena itu pihaknya mencari alternatif lain.

Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUN KALTIM/CORNEL DIMAS SATRIO K
KUNJUNGAN GPEI - Pengurus DPD GPEI Kaltim dan Gubernur Isran Noor berfoto dalam kunjungan di Kantor Gubernur Jl Gajah Mada Samarinda Kalimantan Timur, Rabu (6/2/2019). 

GPEI Kaltim Cari Alternatif Batu Bara untuk Andalan Ekspor, Sektor Ini yang Dilirik

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pengurus DPD Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Kaltim mengakui saat ini batu bara masih menjadi komoditas ekspor andalan Kaltim.

Kendati demikian GPEI Kaltim memprediksi lima tahun mendatang akan terjadi penurunan drastis dari nilai produksi batubara. Oleh karena itu pihaknya segera mencari alternatif komoditi ekspor yang potensial.

BACA JUGA:

Harga Batu Bara Cenderung Menurun, APBI Sarankan Efisiensi

Perekonomian Kaltim Tergantung Sektor Tambang, Dominasi Batu Bara masih Sulit Tergantikan

Sektor Tambang Batu Bara 2019 Diprediksi Stagnan, Pariwisata Disebut Bisa Jadi Alternatif

Batu bara masih menjadi komoditas andalan ekspor Kaltim
Batu bara masih menjadi komoditas andalan ekspor Kaltim (TRIBUN KALTIM / NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Ketua DPD GPEI Kaltim, Muhammad Hamzah menilai sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat potensial untuk dikembangkan di Kaltim.

"Soal UMKM, itu sebelumnya kami sudah menggelar pertemuan dengan Disperindagkop Kaltim, kami juga diminta akomodir kepentingan UMKM. Kami menilai ini sangat berpotensi, karena produk UMKM kita belum ada yang diekspor. Ini menjadi tantangan kami," ucap Hamzah di kantor Gubernur Kaltim Jl Gajah Mada, Samarinda Kalimantan Timur, Rabu (6/2).

Pihaknya meniscayai UMKM bisa bergerak menuju pasar ekspor jika disokong dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.

Namun pihaknya akan mengirim surat resmi kepada Gubernur, terkait penggunaan dana CSR untuk UMKM.

"Ya nanti kita bikin surat tertulis alasan-alasan bahwa dana CSR sebenarnya bisa dialokasikan untuk UMKM. Ada celah di sini, untuk mengembangkan UMKM," tuturnya.

BACA JUGA:

100-an Pelaku UMKM Kota Tepian Dilatih Memanfaatkan Kecanggihan Teknologi

Bupati PPU Bahas Jembatan Tol Balikpapan - PPU di Jakarta, Ini Hasilnya

Pramugari ternyata Simpan 2 'Rahasia' yang Tak Diketahui Penumpang, Coba Lihat Lebih Cermat

ILUSTRASI UMKM - Ruang Pameran milik salah satu anggota Koperasi Semayang di daerah Manggar. Koperasi Semayang berhasil memasarkan produk anggotanya ke berbagai pasar modern. Hingga kini masih ada beberapa kendala yang mereka alami, masalah perizinan adah salah satunya.
ILUSTRASI UMKM - Ruang Pameran milik salah satu anggota Koperasi Semayang di daerah Manggar. Koperasi Semayang berhasil memasarkan produk anggotanya ke berbagai pasar modern. Hingga kini masih ada beberapa kendala yang mereka alami, masalah perizinan adah salah satunya. (TRIBUN KALTIM / CHRISTINE)

Sementara itu Kepala Disperindagkop Kaltim, Fuad Asaddin mengaku optimistis dengan keberadaan GPEI Kaltim yang diharapkan mampu membuat produk UMKM Bumi Etam menjajal pasar ekspor.

"Mereka akan memprogramkan itu. Mereka juga informasikan bahwa setiap pelaku ekspor jadi anggota mereka. Kalau tidak, pengusaha tak punya izin hak untuk ekspor. Mungkin itu kita akan masukan sebagai salah satu syarat sebagai aturan bagi pelaku ekspor," ucapnya.

Menurut Fuad sejauh ini baru produk UKM (Usaha Kecil Menengah) yang bisa merambah ekspor seperti UKM bidang sawit dan fesyen. Sayangnya ini tidak terdaftar di GPEI

"Oleh karena itu dalam hal ini GPEI sangat dibutuhkan. Soal UKM yang di dorong selama ini bergerak di bidang sawit. Kemudian ada beberapa produk fesyen. Tetapi saat ini belum terdaftar ke GPEI. Ini jadi bagian dari program pengembangan mereka. Dan Desperindagkop siap fasilitasi. Tapi UKM yang diekspor ini jumlahnya masih kecil," ungkap Fuad.

BACA JUGA:

Harga Batu Bara Cenderung Menurun, APBI Sarankan Efisiensi

Perekonomian Kaltim Tergantung Sektor Tambang, Dominasi Batu Bara masih Sulit Tergantikan

Sektor Tambang Batu Bara 2019 Diprediksi Stagnan, Pariwisata Disebut Bisa Jadi Alternatif

Gubernur Kaltim, Isran Noor
Gubernur Kaltim, Isran Noor (Tribun Kaltim/Cornel Dimas)

Ingatkan Kualitas Produk

Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor menyambut kunjungan Pengurus DPD Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Kaltim, di ruang kerja Jl Gajah Mada, Samarinda Kalimantan Timur, Rabu (6/2).

Ketua DPD GPEI Kaltim, Muhammad Hamzah memimpin 13 pengurus GPEI Kaltim bersua santai dengan Gubernur. Kepada Gubernur, pengurus GPEI menjelaskan peran dan tugasnya dalam pembangunan ekonomi negara sejak dibangun tahun 1961 silam.

"DPD GPEI Kaltim baru dilantik tanggal 9 Januari 2019. Kami memiliki proker mengakomodir dan menggali potensi eksportir Indonesia yang berkegiatan di Kaltim di semua sektor komuditas, agat menjadi jembatan dalam komunikasi dengan pemerintah daerah," ungkap Hamzah.

BACA JUGA:

100-an Pelaku UMKM Kota Tepian Dilatih Memanfaatkan Kecanggihan Teknologi

Bupati PPU Bahas Jembatan Tol Balikpapan - PPU di Jakarta, Ini Hasilnya

Pramugari ternyata Simpan 2 'Rahasia' yang Tak Diketahui Penumpang, Coba Lihat Lebih Cermat

Gubernur Kaltim Isran Noor mengaku bangga dengan semangat para pengurus GPEI Kaltim. Ia meminta GPEI bisa lebih dulu fokus dalam mengekspor batu bara. Ia berharap dengan hadirnya GPEI mampu menjadi pengontrol ekspor batu bara.

"Mengenai ekspor batu bara, kita ambil saja dulu komoditas batubara untuk kemudahan ekspornya. Kalau bicara batu bara tidak cukup waktu kita untuk setahun ini," kata Gubernur Kaltim Isran Noor.

Gubernur Kaltim Isran Noor juga mengingatkan agar GPEI memperhatikan faktor-faktor tertentu sebelum memutuskan ekspor.

"Kalau mau ekspor, pasarnya ada gak? Kualitasnya mampu bersaing gak? Kontinuitas dan volumenya juga harus ada. Kembali ke persoalan produsen aja lagi" ucap Gubernur Kaltim Isran Noor.

Selain dihadiri pengurus GPEI Kaltim, kegiatan ini juga dihadiri Asisten II Ichwansyah dan Kadis Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Kadisperindagkop) Kaltim, Fuad Asaddin. (dmz)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved