Sejak ada Bagasi Berbayar, Ground Handling di Bandara Ini Hanya Angkut 500 Kg Barang, Biasanya 2 Ton

Kebijakan bagasi berbayar yang diberlakukan maskapai Lion Air mau tak mau membuat para penumpang harus pintar-pintar menyiasati barang bawaannya.

Editor: Doan Pardede
Ticketspy
Ilustrasi - Bagasi penumpang pesawat 

Sejak ada Bagasi Berbayar, Ground Handling di Bandara Ini Hanya Angkut 500 Kg Barang, Biasanya 2 Ton

TRIBUNKALTIM.CO - Kebijakan bagasi berbayar yang diberlakukan maskapai Lion Air mau tak mau membuat para penumpang harus pintar-pintar menyiasati barang bawaannya.

Tak sedikit yang memilih untuk mengurangi barang bawaan mereka agar tak dikenakan biaya tambahan yang nilainya cukup banyak.

Hal ini diutarakan oleh Operasi Ground Handling Gemlindo, Dedi Habibie.

"Biasanya 2 ton sehari sekarang 400 hingga 500 kilogram saja. Kebanyakan banyak dibawa ke kabin," ujar Dedi di Bandara Hang Nadim, Jumat (8/2/2019).

Diakuinya jumlah untuk kedatangan dan keberangkatan penumpang hampir sama.

Sepinya penumpang yang membawa bagasi membuat para porter banyak yang menganggur karena kerjanya kurang.

Penumpang sepi, barang yang akan diangkatpun tak ada.

Hal demikian yang diungkapkan salah seorang Porter di Bandara Hang Nadim Batan, Rizal.

"Biasanya 150 ribu perhari sekarang tak sampai," ujar Rizal kepada Tribun, Jumat (8/2/2019).

Presiden Jokowi Batalkan Remisi untuk Pembunuh Wartawan I Nyoman Susrama, Ini Pertimbangannya

Dua Pria di Samarinda Diamankan Polisi Saat Hendak Belanja Pipet Kaca

Ia melanjutkan, biasanya dalam sehari dapat 6 sampai 7 orang yang akan diangkut barang-barangnya.

Sekarang palingan 2 sampai 3 orang saja.

Ironisnya, banyaknya jumlah porter di Bandara Hang Nadim Batam juga semakin memperketat persaingan.

Sebanyak 63 orang yang bertugas dan akan di-rolling seminggu sekali di pintu keberangkatan ataupun di pintu kedatangan.

"Kalau bisa kembali seperti dulu kalau seperti ini memberatkan orang kalangan bawah seperti kami. Padahal anak-anak juga butuh sekolah," ujar Rizal.

Menurut informasi yang TRIBUNBATAM.ID dapatkan, selain sepi penumpang, beberapa jadwal penerbangan juga banyak yang dibatalkan.

Hal ini seperti yang diungkapkan salah satu petugas maskapai Lion Air yang tidak ingin disebutkan namanya kepada TRIBUNBATAM.ID, Kamis (7/2/2019) malam.

"JT, GA, dan QG banyak yang cancel. Untuk reasonnya kurang tahu, langsung tanya ke CS saja," ujarnya sambil meminta agar namanya tidak disebutkan mengingat masih ada yang lebih pantas untuk menjelaskan informasi ini.

Menurut informasi darinya, bahkan maskapai Lion Air juga mengalami penurunan jumlah flight. Yang awalnya 24 flight berkurang menjadi 21 flight.

"Ya turun juga jumlah flightnya. Ini mungkin faktor keduanya, bagasi berbayar bisa dan harga tiket naik bisa," ujarnya lagi.

7 Ribu Honorer di Batam Terancam tak Bisa Ikut Seleksi PPPK/P3K tahun 2019, Ini Penyebabnya

Rekrutmen PPPK/P3K 2019, Tenaga Kesehatan Wajib Bedakan STR Internship dan yang Masih Berlaku

Sehari Dapat Rp 20 Ribu

Keluhan yang sama juga dialami oleh petugas porter.

Menurut Junaedi, salah seorang porter yang telah bekerja selama tiga tahun ini, dirinya hanya bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu dalam sehari.

"Itu pun sudah bersyukur kita, kemarin pernah malah kita tidak dapat orderan sama sekali," ucapnya sambil menunjuk teman-temannya yang senasib.

Ia menuturkan sepinya orderan sejak aturan bagasi berbayar mulai diberlakukan.

"Sejak bagasi berbayar sudah sepi, apalagi ditambah harga tiket naik," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya diberitakan, Direktur BUBU Bandara Hang Nadim Batam, Suwarso mengungkapkan, sejumlah maskapai mengambil kebijakan pembatalan penerbangan sebagai efek sepinya penumpang yang akan menggunakan jasa mereka.

Sepinya penumpang tersebut diduga sebagai imbas mahalnya tiket pesawat belakangan ini serta kebijakan bagasi berbayar.

Bahkan, Kamis (7/2/2019) hari ini, diakui Suwarso, tercatat ada 14 penerbangan akhirnya dibatalkan akibat jumlah penumpangnya sepi.

Selain Garuda Indonesia dan Citilink, penerbangan milik maskapai Lion Air Grup paling banyak yang mengalami pembatalan penerbangan.

"Hari ini yang membatalkan itu ada dari maskapai Garuda satu penerbangan, Lion ada sembilan penerbangan, Wing Air ada tiga penerbangan, dan Citilink ada satu penerbangan," kata Direktur BUBU Bandara Hang Nadim Batam, Suwarso, Kamis (7/2/2019).

Tak hanya hari ini, pembatalan penerbangan sudah terjadi sejak minggu lalu.

Bahkan, Lion Air pernah membatalkan 12 sampai 13 penerbangan.

Sedangkan Garuda Indonesia membatalkan 3 penerbangan.

"Minggu ini sudah mulai agak berkurang, kayak Lion minggu ini 9 penerbangan, Garuda hanya 1 saja saat ini. Kenapa Lion paling banyak, karena paling banyak juga rute penerbangan dari ke Hang Nadim," sebutnya.

Ia pun juga berkoordinasi dengan pihak Lion Air agar terus memberikan penerapan informasi yang intens kepada para pelanggan.

"Apalagi soal penerapan bagasi berbayar ini, sebab masih banyak penumpang yang tidak tahu," katanya.

Disampaikannya, terkait jumlah penumpang sudah terlihat naik bila dibandingkan bulan lalu. Biasa rata rata per hari 5.400 orang.

Namun saat ini 8 persen hingga 10 persen.

"Jadi kalau saat ini sedang lagi naik sedikit jumlah penumpang, rata rata saat ini sekitar 6.300 penumpang lah," sebutnya.

Namun jumlah ini pun masih dalam kategori menurun bila dibandingkan pada tahun lalu yang mencapai diatas 7.000 orang per hari

Penurunan dan pembatalan penerbangan ini pun tidak berpengaruh pada tujuan internasioanal atau luar negeri.

Ia juga menyampaikan, untuk harga tiket bulan ini sudah beranjak turun, dan pada jumlah penumpang pun diprediksi normal hinhha ahkir Maret ini.

Pengakuan Mengejutkan Wanita Berusia 129 Tahun Sebelum Wafat, Tersiksa dengan Umur Panjangnya

Tiba-tiba Dijodohkan dengan Gading Marten yang Kini Duda, Begini Respon Luna Maya

 

Jumlah Penumpang Pesawat Turun

“Dalam bulan yang sama, pun terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan udara internasional yang berangkat, dimana totalnya mencapai 1.090 orang atau turun sebanyak 65,12 persen dari bulan sebelumnya,” katanya Kepala BPS Kepri, Zulkifli, Rabu (9/1/2019) lalu.

Disampaikannya, dalam bulan yang sama untuk jumlah muat bagasi dan barang angkutan udara domestik menjalani penurunan 8,44 persen dari 4389,05 ton dibulan Oktober menjadi 4.018,51 ton.

“Sementara itu, untuk angkutan udara internasional, selama November bagasi dan barang yang dimuat hanya sebanyak 7,01 ton, menjalani penurunan 81,84 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” katanya.

“Selama November pun sudah ada sebanyak 342.346 orang embarkasi domestik dari pelabuhan di Kepri. Jumlah embarkasi penumpang domestik menjalani kenaikan 3,34 persen dibandingkan bulan Oktober 2018 yang mencapai 331.296 orang,” tambahnya. (rus/dna/dra)

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Akibat Bagasi Berbayar, Ground Handling di Hang Nadim Hanya Angkut 500 Kg Barang, Biasanya 2 Ton

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved