Darurat Narkoba
Ini Tujuh Kawasan Sarang Narkoba di Kaltim yang Disebut Kepala BNN, Lima Kampung ada di Samarinda
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Heru Winarko menyambangi Provinsi Kaltim dalam rangka sosialisasi bahaya narkoba.
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTM.CO, SAMARINDA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Heru Winarko menyambangi Provinsi Kaltim dalam rangka sosialisasi bahaya peredaran dan penggunaan narkoba.
Sosialisasi digelar di hadapan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dan Forkopimda Kaltim di Lamin Etam, Jl Gajah Mada Samarinda, Provinsi Kaltim, Kamis (21/2/2019).
Bukan tanpa alasan Heru Winarko mengunjungi Kaltim, sebab Bumi Etam termasuk provinsi rawan peredaran dan penggunaan narkoba di Indonesia. Berdasarkan catatan BNN, Provinsi Kaltim menempati peringkat 5 dari 34 provinsi yang rawan narkoba.
BACA JUGA:
Transaksi Narkoba di Rumah Sakit, BNNK Samarinda Amankan Satu Pria
Ingin Kampungnya Bebas Narkoba, Warga Satu RT di Kelurahan Pelita Siap Dites Urine
Mau Keluarkan SIM saat Ditilang, yang Jatuh Bong Sabu, Ternyata Pengedar Narkoba
Peringkat Kaltim memang menurun ketimbang tahun 2017 yang berada di peringkat 3. Namun Heru mengatakan peringkat lima besar adalah daerah yang sangat rawat terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
"Kaltim sudah menurun peringkatnya jadi kelima. Tapi supply narkoba di sini rawan sekali karena langsung berbatasan dengan negara tetangga. Jadi narkoba dari luar mudah masuk ke sini baik melalui darat, laut, maupun udara (cyber) paket," ungkap Heru Winarko.
Ia juga menyebutkan pengguna narkoba di Kaltim cukup besar sekitar 2,1 juta orang. Yang 57 persen merupakan pengguna coba pakai, 27 persen pengguna teratur, dan 16 persen pecandu. Parahnya lagi, Heru Winarko membeberkan Kaltim terdapat 7 kawasan sarang narkoba.
"Saya rasa semua masyarakat Kaltim sudah tahu tempat-tempat ini, Kampung Pelita, Sungai Dama, Lambung Mangkurat, Jl Pesut, Selili, Kampung Baru Ulu, dan Kampung Baru Pelabuhan," ujar Heru Winarko.
Dari 7 kawasan sarang narkoba, 5 diantaranya berada di Samarinda, Ibu Kota Kaltim. Dua terakhir ada di Kota Balikpapan.
BACA JUGA:
Tak Hanya Jenguk Ani Yudhoyono, Jokowi Juga Temui Putri Denada; Shakira Girang Dengar Janji Presiden
Borneo FC Terseret Dalam Pengaturan Pertandingan Liga 1, Terungkap Dalam Acara Mata Najwa
Hidayat Nur Wahid Buka Suara soal Dana Desa: UU-nya Diteken Era SBY, Pernah Ditolak PDIP

Menurut Heru Winarko, persoalan narkoba tak hanya menjadi urusan BNN semata, butuh keterlibatan dan dukungan berbagai pihak.
Heru Winarko mengajak Pemprov Kaltim dan seluruh instansi maupun masyarakat di Kaltim untuk mengubah 7 kawasan sarang narkoba menjadi kawasan yang bersih dan lebih baik.
"Ini PR kita bagaimana tempat-tempat ini bisa kita bersihkan. Perlu ada pelatihan di sarang narkoba untuk masyarakatnya. Dan ini melibatkan stakholder," katanya.
Ia juga berharap Pemprov Kaltim bisa mengajak pihak swasta untuk berperan aktif di kawasan sarang narkoba agar mengalihkan kebiasaan masyarakat setempat dalam peredaran narkoba.
"Harusnya melibatkan pihak swasta supaya mereka tidak lagi menjual narkoba tapi menjual komoditas produk yang bermanfaat dan ini difasilitasi swasta," ucapnya.
BACA JUGA:
Kronologi Satu Keluarga Tewas Terbakar; Ini Renteten Kejadian Sementara dari Penelusuran Polisi
Usai Resmi jadi Tahanan, Mandala Shoji Curhat soal Kondisinya ke Istri : Aku Makan Seadanya Saja
Usai Disinggung di Debat, Fadli Zon Diam-diam ke Tambaklorok, Warga Cerita Jokowi Tak Ditanggapi
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menegaskan Pemprov Bumi Etam telah menabuh genderang perang terhadap narkoba. Pihaknya siap mendukung upaya BNN dalam memerangi narkoba.
"Saya katakan perang terhadap narkoba adalah harga mati. Kita harus bekerja keras karena ini kewajiban kita bersama. Dan Pemprov siap bersinergi dengan semua pihak dalam rangka memberantas narkoba," tutur Hadi. (dmz)