Jelang Pemilu 2019 Polri Rutin Turun ke Pasar, Begini Hasil Pantauannya di Kaltim
Stabilitas harga pangan jadi perhatian institusi Polri jelang Pemilu 2019. Termasuk ketersediaan stok pangan dan sembako bagi masyarakat.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Adhinata Kusuma
BACA JUGA:
Mantan Rektor Unmul Sebut Nama Masjaya Soal Selisih BLU Rp 35 Miliar
Ada Selisih Dana, Rektor Unmul Klarifikasi di Polda Kaltim Soal Temuan Tahun 2010-2011
Unmul Terima Mahasiswa Universitas Tadulako Palu Tanpa Syarat
Seber menyebut Harga Eceran Tertinggi (HET) harus sesuai dengan Permendag RI Nomor 58 Tahun 2018, tentang Penetapan Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan penjualan di Konsumen.
"Kita selalu rapat koordinasi dengan Dinas terkait, bersinergi lakukan pengecekan harga. Baik pasar modern atau tradisional, juga gudang sembako," bebernya.
Kendati demikian, pihaknya juga tak menampik ada beberapa bahan pangan yang harganya melambung di beberapa Kabupaten. Seperti di Kutai Barat, bahan pokok seperti kedelai, cabai, bawang putih, daging beku dan telur mengalami kenaikan.
"Pangan sembako di Kaltim sebagian besar datang dari luar Kaltim. Di beberapa daerah yang aksesnya sulit berpengaruh kepada harga jual," ungkapnya.
Dari data yang dihimpun, misal harga kedelai di Kubar capai Rp18 ribu sementara HET di angka Rp9.200. Kemudian cabai merah HET-nya Rp28.500, di pasaran capai Rp 50 ribu. Begitu pun daging sapi beku impor sentuh harga Rp 130 ribu, sementara HAP-nya Rp80 ribu.
"Kawasan seperti Kubar, Paser yang merupakan daerah perbatasan Kaltim-Kalsel, juga Berau yang berbatasan dengan Kaltara. Ada beberapa jenis pangan yang memang harga jualnya relatif tinggi," ujarnya. (bie)