Pilpres 2019

Hadiri Acara Ramah Tamah dengan Warga Tionghoa di Medan, Prabowo Ingin Ciptakan Keadilan yang Merata

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri acara Ramah Tamah bersama tokoh, pengusaha dan warga Tionghoa di Selecta Royal Ballroom.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Hadiri Acara Ramah Tamah dengan Warga Tionghoa di Medan, Prabowo Ingin Ciptakan Keadilan yang Merata 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri acara Ramah Tamah bersama tokoh, pengusaha dan warga Tionghoa di Selecta Royal Ballroom, Medan, Sumatera Utara, Jumat (22/2/2019) malam.

Saat tiba di lokasi, Prabowo disambut secara antusias oleh ribuan tamu undangan yang hadir.

Mereka meneriakkan nama Ketua Umum Partai Gerindra itu sambil mengibarkan bendera Merah Putih berukuran kecil.

Dalam sambutannya, Prabowo mengungkapkan alasan dirinya maju sebagai calon presiden dalam pemilu 2019.

Ia ingin menciptakan keadilan dan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Saudara-saudara, saya bekerja untuk semua, saya tidak ingin rakyat saya tidak aman, saya tidak ingin ada rakyat saya kelaparan. Tidak boleh lagi ada yang gantung diri karena tidak bisa makan," ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran pers tim media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jumat (22/2/2019).

Prabowo Subianto di Medan, Jumat (22/2/2019).
Prabowo Subianto di Medan, Jumat (22/2/2019). (Dok. Tim Media Center Pasangan Prabowo-Sandiaga)

Kepala Staf Kepresidenan Sebut akan Lakukan Hal Ini Terkait Lahan HGU Milik Prabowo di Kaltim

UPDATE Elektabilitas Capres Jokowi dan Prabowo, juga Isu Positif Negatif yang Pernah Diulas

Prabowo menekankan, sebagai bangsa yang majemuk sudah seharusnya pemimpin Indonesia memperjuangkan seluruh hak rakyatnya, tanpa memandang latar belakang etnis dan agamanya.

Sebab, kata Prabowo, rakyat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk.

"Pemimpin itu tidak bisa hanya untuk satu golongan saja, kita hidup di tengah-tengah kemajemukan. Nenek moyang kita hidup di nusantara saja rukun," ucap dia.

Sementara itu Ketua Panitia Acara, Harti Hartidjah mengatakan, ada sekitar 1.500 warga etnis Tionghoa yang hadir.

Mereka mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

"Ini yang hadir lebih dari 1.500 warga etnis Tionghoa, kami mendukung Pak Prabowo jadi Presiden karena ingin adanya perubahan. Kami percaya kepada Pak Prabowo," kata Harti.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo Hadiri Acara Ramah Tamah dengan Warga Tionghoa di Medan", https://nasional.kompas.com/read/2019/02/23/00152641/prabowo-hadiri-acara-ramah-tamah-dengan-warga-tionghoa-di-medan.
Penulis : Kristian Erdianto
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Jagoannya Tak Bantah Data Jokowi di Debat, Budiman Sudjatmiko Heran Kenapa Tim Prabowo yang Ngambek?

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Politisi PDI-Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengatakan, seharusnya kesalahan-kesalahan dalam debat diselesaikan di forum debat capres.

Termasuk soal kesalahan data yang dilakukan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

Menurut dia, seharusnya calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menjadikan ini kesempatan untuk menyerang Jokowi.

"Kalau data Pak Jokowi salah, kenapa enggak dipakai Pak Prabowo kemarin untuk ngebantah di panggung itu? Kan dikasih kesempatan oleh moderator dua atau tiga kali. Moderator mengatakan masih ada waktu, (dijawab Prabowo) 'ah sudah benar itu'," ujar Budiman Sudjatmiko di Posko Cemara, Kamis (21/2/2019).

 Budiman Sudjatmiko 2 Kali Tepuk Jidat saat Fadli Zon Koreksi soal Unicorn, Hanya Selang 29 Detik

 Kecewa Debat Capres 2019, Budiman Sudjatmiko: Prabowo dari Singa Asia Berubah jadi Kucing Angora

 Viral Video Kampanye Settingan Sandiaga Uno, Ini Komentar Sudjiwo Tedjo dan Budiman Sudjatmiko

Budiman Sudjatmiko heran jika kemudian justru tim Prabowo-Sandiaga yang meributkan debat kemarin.

Jika ada, seharusnya Prabowo sendiri yang mempersoalkan pernyataan-pernyataan Jokowi dalam debat.

"Jagoannya sediri sudah mengatakan begitu, kenapa sekarang timnya ngambek marah-marah. Ya, striker kamu suruh ngegolin dong. Jangan kamu yang marah-marah," kata dia.

Subscribe channel Youtube newsvideo tribunkaltim:

Budiman Sudjatmiko berharap debat-debat berikutnya bisa dimanfaatkan Prabowo dengan lebih baik.

Dengan begitu, tidak akan ada polemik yang muncul setiap debat selesai.

"Ibarat rumah tangga, selesaikan masalah rumah tangga di rumah tanggamu sendiri deh. Selesaikan gagasan politik, data, di panggung," ujar Budiman Sudjatmiko.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Budiman: Kalau Data Jokowi Salah, Kenapa Prabowo Enggak Bantah di Panggung?"
Penulis : Jessi Carina

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Budiman Sudjatmiko: Jagoannya Sendiri Sudah Mengatakan Begitu, Kenapa Sekarang Timnya yang Ngambek?, http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2019/02/22/budiman-sudjatmiko-jagoannya-sendiri-sudah-mengatakan-begitu-kenapa-sekarang-timnya-yang-ngambek.

Editor: Hasanudin Aco

Ketika Debat Jokowi vs Prabowo Diibaratkan Final Liga Champions 2011 Barcelona vs Man United

TRIBUNKALTIM.CO - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menilai Debat Capres 2019 edisi kedua Jokowi vs Prabowo ibarat final sepak bola Liga Champions UEFA tahun 2011.

Pendapat Budiman Sudjatmiko ini dikemukakan dalam forum diskusi Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang secara live di tvOne, Selasa (19/2/2019) malam.

Saat mendapat kesempatan bicara, Budiman Sudjatmiko langsung mengenang final Liga Champions UEFA di Stadion Wembley pada 28 Mei 2011.

Seperti apa sebenarnya laga itu? 

Final Liga Champions UEFA 2011 mempertemukan raksasa Spanyol, Barcelona dengan raksasa Inggris, Manchester United (Man United).  

Duel Barcelona vs Man United pada final Liga Champions di Stadion Wembley, 28 Mei 2011.
Duel Barcelona vs Man United pada final Liga Champions di Stadion Wembley, 28 Mei 2011. (www.whoateallthepies.tv)

Pertandingan itu menyedot perhatian pencinta bola di seluruh dunia.

Sebab, selain bentrok pemain bintang, juga mempertemukan dua pelatih bertangan dingin, yakni Pep Guardiola dan Sir Alex Ferguson.  

Antusiasme juga terlihat di Stadion Wembley yang dipadati hingga 86.000 penonton.

Barcelona akhirnya keluar sebagai juara, menang dengan skor telak 3-1 dalam 90 menit laga.

Gol-gol Barcelona dicetak oleh Pedro Rodriguez, Lionel Messi dan David Villa.

Sementara satu-satunya gol Man United lahir dari kaki Waye Rooney.

Lionel Messi menjadi bintang pada laga itu. Selain menyumbang satu gol, Messi juga membuat satu assist.

Sepanjang pertandingan Barcelona juga mendominasi penguasaan bola hingga 63 persen.

Barcelona sukses melepaskan 12 kali tembakan ke gawang, sedangkan Man United hanya sekali.

Barcelona juga unggul dalam sepak pojok, dengan perbandingan 6:0.

Berikut cuplikan pertandingannya:

Pernyataan Menohok untuk Prabowo

Budiman Sudjatmiko mengaku kecewa atas penampilan Prabowo Subianto dalam Debat Capres 2019 edisi kedua yang berlangsung pada Minggu (17/2/2019).

Dia mengibaratkan Prabowo seperti Manchester United (Man United) yang tak bertaji saat menghadapi Barcelona di laga final Liga Champions 2011.

"Kita membayangkan ada adu serangan. Nyatanya yang membuat kecewa banyak orang adalah ketika lawan malah memilih bertahan," kata Budiman Sudjatmiko dalam forum ILC tvOne yang mengangkat topik "Debat Kedua Capres: Benarkah Jokowi di Atas Angin".

Budiman cenderung melihat pendukung Prabowo seperti mengungkapkan kekesalannya pada jagoannya sendiri karena performa tidak seperti yang dibayangkan.

"Saya pun membayangkan pidato Prabowo berapi-api, selalu punya tanda seru dalam tiap pidatonya. Tapi kemarin seperti mengibarkan bendera putih setengah tiang. Gabungan rasa berserah diri dan rasa duka," kata Budiman.

Baca juga: 

• Klarifikasi Karni Ilyas Terkait Pernyataan Rocky Gerung yang Sebut ILC Suara Oposisi

• Moderator Debat Capres 2019 Dituding Berat Sebelah, Begini Bantahan KPU

• Ditanya Karni Ilyas 'Jokowi di Atas Angin?', Ferry Mursyidan Baldan: Jangan-jangan Masuk Angin

• 5 Momen Debat Capres 2019 Jilid II Jokowi vs Prabowo yang Paling jadi Sorotan

Selain itu dalam banyak hal, kata Budiman, Prabowo kerap memberikan pujian kepada Jokowi lalu ujung-ujungnya menyatakan dirinya secara filosofis berbeda.

"Dengan cara mengatakan 'kita punya filosofi berbeda', seolah-olah itu untuk menutupi banyaknya kesaamaaan beliau dengan Jokowi," bebernya.

Atas dasar itu, Budiman Sudjatmiko menyimpulkan Prabowo gagal menyampaikan apa yang dia mau dalam forum debat.

"Terus terang secara personal saya melihat Prabowo seperti itu, saya berempati. Masa ini orang yang pernah menjadi musuhku waktu perjuangan melawan orde baru.

Lawan yang gagah perkasa, dalam masa tuanya dia begitu sangat mengibakan. Saya gak berharap beliau seperti itu karena saya mengharapkan sebuah debat yang berkualitas.

Jadi, kalau Pak Ferry (Ferry Mursyidan Baldan) menyampaikan kritik terhadap debat yang tidak berkualitas, menurut saya kritik itu harus disampaikan pada striker Anda," tegas Budiman Sudjatmiko.

Kendati demikian, Budiman Sudjatmiko juga tak menampik ada beberapa kekurangan dari lawan Prabowo, Joko Widodo (Jokowi).

Salah satunya kekeliruan dalam menyampaikan data.

"Ada beberapa pelanggaran yang dilakukan Pak Jokowi, tapi tidak sampai kartu merah lah.

Kalau kemudian mengatakan dia layak didiskualifikasi hanya karena satu-dua kartu kuning, tentu itu sesuatu yang berlebihan.

Mengatakan pertandingan itu tidak bermutu karena lawan dapat kartu kuning satu-dua, sementara striker sendiri tidak mencetak gol bahkan turut bertahan, Anda mau salahkan wasit?

Jadi bagi saya, Pak Prabowo dari Singa Asia berubah jadi Kucing Angora," pungkas Budiman Sudjatmiko.

Lihat video lengkapnya:

(TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)

Follow Instagram tribunkaltim:

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved