Kebohongan Ratna Sarumpaet
Tiba di Ruang Sidang PN Jakarta Selatan, Ratna Sarumpat Acungkan Simbol Dua Jari
Ratna Sarumpaet juga tersenyum kepada awak media dan mempersilakan awak media untuk mengambil gambarnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Ratna Sarumpaet, terdakwa kasus penyebaran berita bohong atau hoaks, mengacungkan simbol dua jari saat tiba di Ruang sidang utama, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).
Ratna Sarumpaet juga tersenyum kepada awak media dan mempersilakan awak media untuk mengambil gambarnya.
Agenda sidang perdana Ratna Sarumpaet adalah pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum (JPU). Sidang dipimpin oleh Wakil Ketua PN Jakarta Selatan Joni.
• Sidang Perdana Hari Ini, Berikut Profil Ratna Sarumpaet, Mantan Suami Pernah Dirikan Diskotek Tertua
• Tips Hari Ini - Ditelpon dengan Modus Penipuan, Laporkan Melalui Cara Ini!
• TAYANG SEKARANG - Link Live Streaming Sidang Perdana Ratna Sarumpaet, Atiqah Hasiholan Hadir
Dikutip dari Kompas.com, Ratna Sarumpaet ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan penyebaran kabar bohong atau hoaks bahwa dirinya dianiaya orang.
Ratna Sarumpaet ditangkap pihak kepolisian di Bandara Soekarno-Hatta saat dia hendak menuju Cile pada 4 Oktober 2018.
Berkas penyidikan Ratna Sarumpaet diterima Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta pada 30 Januari 2019.
Ratna lalu diserahkan pihak kepolisian kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan pada 31 Januari 2019 setelah berkas perkaranya lengkap atau P 21. Ia diserahkan beserta barang bukti untuk proses pelimpahan kasus.
Namun, Ratna kembali dititipkan di Rutan Polda Metro Jaya sambil menunggu pemeriksaan barang bukti.
Kejari Jakarta Selatan melimpahkan berkas perkara Ratna ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada 21 Februari 2019. (*)
Link Live Streaming sidang perdana Ratna Sarumpaet :
Sosok Ratna Sarumpaet
Seperti apa profil Ratna, keluarga, hingga sosoknya di mata tetangga? Simak rangkuman berikut:
Profil Keluarga
Dikutip dari Wikipedia, Ratna adalah anak ke lima dari sembilan bersaudara, dari pasangan Saladin Sarumpaet, Menteri Pertanian dan Perburuhan dalam kabinet Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dan Julia Hutabarat.
Ia merupakan lulusan arsitektur Universitas Kristen Indonesia, dan banyak berurusan dengan berbagai aktivitas seputar kesenian dan kebudayaan.
Pada tahun 1972, Ratna menjadi mualaf dan menikah dengan seorang pengusaha bernama Ahmad Fahmy Alhady.Dari pernikahannya itu, Ratna memiliki empat orang anak.
Masing-masing adalah Atiqah Hasiholan, Mohammad Iqbal Alhady, Fathom Saulina, Ibrahim Alhady.
Ahmad Fahmy Alhady juga seorang saudagar asal Arab yang berjualan tekstil ternama di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Mengutip Grid.ID (Grup TribunJatim.com), diketahui bahwa ternyata suami Ratna, Fahmy Alhady juga merupakan penguasa hiburan malam kala itu.

Sosok Suami
Dikutip dari TribunJatim, Ahmad Fahmy Alhady merupakan saudagar kaya keturunan Arab yang berhasil mendirikan diskotek pertama dan tertua di Jakarta.
Diskotek tersebut diberi nama Tanamur, berlokasi di Jalan Tanah Abang Timur No.14, Jakarta Pusat.
Mengutip artikel Grid.ID, Sabtu (6/10/2018), Tanamur resmi berdiri pada 12 November 1970 silam oleh mantan suami Ratna Sarumpaet.
Surat perizinan diberikan Gubernur DKI Jakarta yang dijabat oleh Ali Sadikin waktu itu.
Alasannya sangat sederhana, apalagi kalau bukan investasi merauk keuntungan sebesar-besarnya dari hiburan malam yang menjamur.
• Prakiraan Cuaca Kota Samarinda Kamis (28/2/2019), Terjadi Hujan Lokal di Beberapa Kecamatan
• Hasil Liga Inggris - Baru Bisa Cetak Gol di Babak Kedua, The Blues Bungkam Tottenham 2 Gol
• Dilan 1991 Tayang Perdana Hari Ini, Cek Jadwal Tayang di Bioskop Balikpapan dan Samarinda
Fahmy sendiri mengadopsi konsep tempat hiburan malam dari Amerika, Jerman dan Paris.
Menikmati musik sambil berjoget sesuka hati di tengah ruangan tanpa perlu khawatir melanggar aturan.
Hampir 60% pengunjung Tanamur adalah orang asing dan anak muda.
Jadi tak heran diskotek Tanamur sangat berbeda dengan night club atau bar lainnya.
Saking banyaknya pesaing yang bermunculan, Tanamur pun mengubah konsep meski belum genap satu tahun.
Berbeda dari diskotek lainnya, Tanamur tidak menyediakan hostes dan penari telanjang.
Sayangnya peraturan itu tidak berlangsung lama dan kembali mengubah aturan.
Tahun 1976, Ratna mengalami kasus kekerasan dalam rumah tangga.
Akhirnya, pada 1985, Ratna bercerai setelah membina rumah tangga selama 13 tahun bersama suaminya tersebut.
Dikutip dari Wikipedia, ia sempat mengalami patah tulang rusuk karena kekerasan dalam rumah tangga.
Setelah bercerai, Ratna meninggalkan teater dan memasuki industri film, ia menjadi sutradara.
Melansir dari Wikipedia, sekitar tahun 1990an, Ratna barulah memasuki dunia politik Indonesia.
Dirinya fokus dengan HAM, menjadi aktivis HAM dan penegakan hukum untuk membela wanita dan anak-anak. (*)