Kontak Senjata dengan Anggota KKB di Nduga Papua, 3 TNI Gugur

Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, tiga prajurit TNI gugur dalam kontak senjata dengan KKB di Nduga, Papua.

FACEBOOK/TPNPB
Kontak Senjata dengan Anggota KKB di Nduga Papua, 3 TNI Gugur 

TRIBUNKALTIM.CO, WAMENA - Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, tiga prajurit TNI gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).

"Kini ketiga anggota yang gugur telah diterbangkan ke Kabupaten Mimika untuk disemayamkan," kata Aidi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis.

Aidi mengatakan, tiga prajurit TNI yang gugur yaitu Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.

Di pihak KKB, kata Aidi diperkirakan ada 7 hingga 10 anggota KKB yang tewas.

Namun, jenazah mereka dibawa kabur oleh kelompoknya.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Tembak Satu Tukang Ojek, Diduga dari Jarak Dekat

Fakta di Balik Baku Tembak di Papua, KKB Serang Balik Setelah Dipukul Mundur dan 1 Prajurit Gugur

Usul Penyebutan KKB Diganti Jadi Separatis, Moeldoko: TNI Perlu Terlibat

“Sementara dari pihak KKB, prajurit TNI berhasil merampas lima pucuk senjata milik KKB dan ditemukan satu orang mayat. Diperkirakan setidaknya 7-10 orang anggota KKB juga tewas. Namun, mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya,” kata Aidi.

Aidi menambahkan sekitar pukul 15.00 WIT, dua unit helikopter jenis Bell tiba dari Timika untuk melaksankan evakuasi prajurit TNI yang gugur. 

“Namun, sebelum mendarat, helly tersebut kembali mendapatkan serangan dari KKB. Pasukan TNI membalas tembakan sehingga helly berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman,” ungkap Aidi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 TNI Gugur dalam Kontak Senjata dengan KKB di Nduga", https://regional.kompas.com/read/2019/03/07/19385741/3-tni-gugur-dalam-kontak-senjata-dengan-kkb-di-nduga.
Penulis : Kontributor Jayapura, John Roy Purba
Editor : David Oliver Purba

Gubernur hingga DPRP Minta TNI Polri Tarik Pasukan dari Nduga Papua, Ini Kata Kapendam 

TRIBUNKALTIM.CO - Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi menegaskan kehadiran aparat TNI di Kabupaten Nduga untuk melindungi rakyat dari kekejaman kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB), bukan untuk membunuh rakyat.

Hal itu harus diungkapkan Aidi untuk menyikapi adanya seruan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Yunus Wonda serta para pimpinan Fraksi DPRP, Kamis (20/12/2018).

Dalam seruan itu Lukas dan para pemimpin legislatif di Papua meminta kepada Presiden RI, Panglima TNI dan Kapolri agar menarik seluruh aparat TNI dan Polri yang sedang melaksanakan tugas pengamanan di Kabupaten Nduga pascaterjadinya tindakan pembantaian di Puncak Kabo, Distrik Yigi Kabupaten Nduga pada awal Desember lalu.

Mantan Kapolda Papua Curiga Ada Mantan Aparat TNI dan Polisi yang Latih Aksi KKB di Nduga

Satgas TNI-Polri Kembali Temukan 1 Jenazah Korban Pembantaian di Nduga, Ini Ciri-cirinya

Aidi melihat surut tersebut juga menunjukkan bahwa Gubernur dan Ketua DPR tidak memahami tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin, pejabat dan wakil rakyat.

Bukan sebaliknya malah Gubernur dan Ketua DPR bersikap menentang kebijakan Nasional.

"Kehadiran TNI-Polri di Nduga termasuk di daerah lain di seluruh wilayah NKRI adalah untuk mengemban tugas Negara guna melindungi segenap Rakyat dan seluruh tumpah dara Indonesia kok Gubernur dan ketua DPR malah melarang kami bertugas," ucap Aidi, berdasarkan keterangan resmi yang di terima Tribunnews.com, Jumat (21/12/2018).

Sebelum Tewas Dibantai KKB di Nduga, Korban Sudah Merasakan Lokasi Kerjanya Rawan dan Berbahaya

Pekerja PT Istaka Karya Korban Pembantaian di Nduga Tak Akan Menerima Santunan BPJS Ketenagakerjaan

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved