Berita Eksklusif
Caleg Gagal yang Stres di Kaltim Diprediksi Tinggi, RSJD Atma Husada Siapkan Poli Eksekutif
Persaingan calon anggota leglislatif (Caleg) tingkatan DPRD Kota/Kabupaten hingga DPR RI pada Pemilu 2019 bakal berlangsung sengit.
Adapun, tanda-tanda lain orang yang mengalami stress sedang di antaranya nafsu makan kurang baik tak seperti biasanya, sedih, menyesal, putus asa dan susah tidur.
"Kalau berat bisa mengganggu orang lain, lingkungan dan diri sendiri," katanya.
Saat ini, RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda memiliki 200 tempat tidur rawat inap di tiga kelas berbeda.
Untuk kamar rawat inap kelas 3 per malam dipatok Rp 325 ribu, kelas 2 Rp 350 ribu dan kelas 1 Rp 400 ribu per malam.
• Rhoma Irama Berdoa dan Persembahkan Lagu Berjudul Ani, SBY: Sahabatku, Saya Sungguh Terharu
Sementara untuk melayani pasien yang rawat jalan dan inap, rumah sakit yang terlatak di Jl Kakap, Samarinda Ilir ini memiliki 300 perawat, 15 dokter umum, 6 dokter sepesialis kejiwaan, masing-masing 1 dokter spesialis saraf dan 3 psikolog.
Rata-rata, pasien rawat jalan yang dilayani 75 orang per hari. Pengamatan Tribun, di ruang tunggu resep obat, antre sejumlah pasien ditemani keluarga. Pasien nampak tenang menunggu gilaran.
Sementara, di ruang rawat inap, pasein ada yang termenung, ada pula yang asyik mengobrol dengan pasein lain.
Nah, bagi masyarakat umum, apalagi caleg gagal yang ingin dirawat jalan dengan biaya sendiri, baru-baru ini pengelola rumah sakit meresmikan Poli Eksekutif Otista.
Poli itu terletak di Jl Otto Iskandar Dinata (Otista) tak jauh dari fasilitas rumah sakit yang terletak di jalan Kakap.
Poliklinik ini hanya menyediakan fasilitas rawat jalan itu, mematok tarif sekali konsultasi Rp 180 ribu dan biaya pendaftaran Rp 30 ribu.
• Ingat Tawa Cekikikan Khas Mak Lampir di Misteri Gunung Merapi? Sosok di Baliknya Ternyata Jauh Beda
• Kabar Persib Belanja Pemain Lagi, Siapa Merapat Usai Fabiano Beltrame? Sebut dari Asia
Sejak diluncurkan pertengahan tahun lalu, fasilitas ini, mulai banyak didatangi pasien. Dari awal 2 pasien per hari, kini bertambah 3-5 pasien per hari dari daya tampung maksimal 20 orang.
"Kami siapkan poliklinik eksekutif biar mereka (pasien) merasa tidak seperti orang gila," tandasnya. (dro)