Begini Kondisi Ruangan Kerja Wahyu Jayadi dan Siti Zulaeha di Menara Pinisi UNM

Suami Zulaeha, Sukri Tenri Gau juga sudah diperiksa oleh polisi. Sementara istri Wahyu Jayadi belum ada kabar sejak meninggalkan rumah sejak 22 Maret.

(dok_tribun-timur/facebook)
Kepala UPT KKN UNM Dr Wahyu Jayadi MPd (2018) 

“Sayakan kantornya di UNM Parantambung, tapi kalau saya ke sini (UNM Gunung Sari) saya selalu berbincang dengan ibu Zulaeha. Baik sekali orangnya,” ujar Heru.

Sosok Wahyu pun dimata rekan kerjanya ramah dan baik orangnya.

Suami Zulaeha Curiga Ada Motif Lain

Wahyu Jayadi (44) seorang dosen di Universitas Negeri Makassar (UNM) tega membunuh rekannya Siti Zulaeha Djafar (40), Kamis (21/3/2019), lantaran mengaku kesal dan tersinggung pada perlakuan korban.

Namun hal tersebut dibantah oleh suami korban, Sukri Tenri Gau, seusai menjalani pemeriksaan di Polres Gowa, Rabu (27/3/2019).

Sukri mengaku ada kejanggalan dari motif yang dibeberkan oleh pelaku.

Sukri mengaku, tidak mungkin Wahyu Jayadi membunuh Siti Zulaeha yang tak lain adalah kerabat dekatnya sendiri, hanya karena emosi sesaat.

"Saya meyakini, hal-hal kecil yang bisa membuat tersangka membunuh istriku. Tidak mungkinlah hanya emosi sesaat yang membuat tersangka membunuh istri saya, pasti ada lah motif (lain) dibalik pembunuhan sadis ini,” bebernya.

Sukri bahkan mengaku bahwa Wahyu Jayadi secara sengaja merencanakan pembunuhan terhadap korban.

Ia juga turut menjelaskan bahwa pembunuhan yang dialami oleh istrinya tidak akan bisa dilakukan tanpa perencanaan terlebih dahulu.

“Polisi mengungkapkan bahwa motif pembunuhan karena emosi sesaat, itu baru asumsi dari tersangka," kata Sukri.

"Jelas saya yakin ada motif lain dibalik pembunuhan istri saya. Pembunuhan seperti ini, tidak mungkin lah bisa terjadi tanpa perencanaan yang matang,” lanjut Sukri.

 

Suami Zulaeha, Sukri Tenri Gau memberikan keterangan usai diperiksa penyidik Satreskrim Polres Gowa.
Suami Zulaeha, Sukri Tenri Gau memberikan keterangan usai diperiksa penyidik Satreskrim Polres Gowa. ((Ari Maryadi Tribun Gowa))

Dalam keterangannya, Sukri juga mengungkapkan bahwa Wahyu Jayadi adalah orang yang pertama kali memberinya kabar soal kematian Siti Zulaeha.

Ia yang saat itu masih berada di Kabupaten Barru untuk bekerja langsung pulang menuju Kota Makassar.

Sukri mengaku tidak akan melupakan aksi pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Wahyu Jayadi.

“Saya dan anak-anak saya tidak akan saya lupakan seumur hidup. Seandainya bisa, ingin saya membalas, saya pasti akan membunuh juga tersangka. Tapi perbuatan itu tidak akan saya lakukan,” kata Sukri.

Mengenang sang istri, Sukri menjelaskan bahwa Siti Zulaeha adalah sosok yang baik dan mempunyai prinsip hidup yang kuat.
Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved