Pilpres 2019

Tolak Rabu Putih Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Langgar Asas Kerahasiaan, Bibit Konflik Mudah Terpicu

Selain itu, Ferdinand juga berpendapat, jika Rabu putih benar dilaksanakan, maka akan ada pengelompokan antar pendukung.

Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, Ferdinand Hutahaean. 

Ferdinand lantas mengklaim, gerakan putih sebenarnya sudah menjadi trend pendukung Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto sejak lama.

Ia bahkan menyinggung soal tagar Putihkan Solo dan Putihkan Jakarta.

"Kita bahkan mencurigai bahwa sesungguhnya gerakan putih ini kan sudah sejak lama menjadi trendnya pendukungnya Prabowo," kata Ferdinand.

"Saya mengatakan pendukungnya Prabowo karena trend putih ini identik dengan gerakan islam politik yang tergabung di dalam gerakan 212."

"Maka di setiap acara di manapun ada, selalu menggunakan tagar Putihkan Solo, Putihkan Jakarta," ungkap Ferdinand.

Ferdinand menegaskan, gerakan putih selama ini sudah identik dengan para pendukung Prabowo.

"Nah sekarang ini kita merasa bahwa ini diambil. Untuk apa tujuannya mengambil? Jangan-jangan Pak Jokowi sudah khawatir bahwa nanti karena seruan Al Khathath di sana, pengurus PA 212 yang ingin para 212 itu datang ke TPS dengan baju putih, ini akan di klaim nanti sebagai pendukungnya Jokowi (Capres nomor urut 01)," ungkap Ferdinand.

"Karena Pak Jokowi sudah sadar akan kehilangan banyak pendukung. Ini yang kita khawatirkan," sambung dia.

Namun, kata Ferdinand, satu hal yang membuat pihaknya paling khawatir dari gerakan ini adalah potensi konflik yang akan terjadi di lapangan.

"Ini yang harus kita hindari," tegasnya.

Simak videonya:

 

Diberitakan Kompas.com, saat menyampaikan pidato  politik di kampanye terbuka di Bukit Gelanggang, Kota Dumai, Provinsi Riau, Selasa (26/3/2019), Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengimbau pendukungnya untuk mengenakan pakaian putih pada hari pencoblosan Pemilu 17 April 2019.

"Jangan lupa, saya ingatkan, tanggal 17 April itu kita pakai baju putih," ujar Jokowi.

Jokowi lantas memaparkan alasan mengapa pendukungnya harus mengenakan pakaian berwarna putih pada saat hari pencoblosan.

"Karena yang mau dicoblos nantinya bajunya putih. Karena kita adalah putih, putih adalah kita," ujar Jokowi.

Sebelumnya, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, juga menyerukan ajakan yang sama.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved