Breaking News

SMAN 1 Tanjung Selor Diguyur Dana Rp 18 Miliar, Rencana Bangun 3 Lantai

Gedung sekolah SMA Negeri 1 Tanjung Selor akan dilakukan rehabilitasi oleh Pemprov Kalimantan Utara. Ada dana Rp 18 miliar disiapkan.

Editor: Budi Susilo
TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD ARFAN
Tampak siswa SMAN 1 Tanjung Selor mengerjakan soal UNBK di depan komputer, Senin (4/4/2016). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Gedung sekolah SMA Negeri 1 Tanjung Selor akan dibuat rehabilitasi oleh Pemprov Kalimantan Utara.

Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menjelaskan, rencana tersebut tengah dalam proses lelang.

Ia mengharapkan, proses lelang segera tuntas dan penandatanganan kontrak pembangunan gedung baru SMAN 1 di ibukota Provinsi Kalimantan Utara bisa segera dimulai.

Demo Listrik Mahasiswa Akhirnya Bertemu DPRD Kalimantan Utara, Ini yang Disampaikan

Pendidikan Tinggi Kedinasan Buka Penerimaan, Ada 8 Instansi Simak Alur Pendaftaran Ini

Anggaran yang disiapkan tidak tanggung-tanggung.

Jumlahnya sebesar Rp 18 milyar.

Gedung tengah yang biasa digunakan sebagai ruang guru, ruang kepala sekolah, dan ruang kelas akan dibuat tiga tingkat dari satu tingkat saat ini.

"Jadi gedung lama ini dibongkar dulu, kemudian dibangun tiga tingkat. Kita harapkan segera kontruksi dan kualitasnya bagus," kata Irianto saat meninjau SMA Negeri 1 Tanjung Selor, Senin (1/4/2019).

Pembangunan gedung yang representatif sebutnya, sebagai upaya untuk memberikan kenyaman proses belajar mengajar.

Kemudian menambah daya tampung siswa yang kecenderungannya selalu meningkat tiap tahun.

"Gedung ini gedung lama. Saya ingat waktu saya masih bekerja di Kalimantan Timur. Gedung ini tua," ujarnya.

Irianto mengatakan, dana pembangunan sekolah ini diperjuangkan melalui dana alokasi khusus (DAK).

Dana tersebut diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ke Pemprov Kalimantan Utara.

Selain SMA Negeri 1 Tanjung Selor, pembangunan ruang kelas juga dilakukan di SMA Negeri 1 Bunyu, Kabupaten Bulungan. Anggaran yang disiapkan Pemprov melalui Rp 2,6 milyar.

Di daerah perbatasan seperti pembangunan SMK Negeri 1 Tulin Onsoi (Nunukan) disiapkan Rp 500 juta untuk pembangunan kantor. Ternasuk pembangunan aula SLB Tarakan juga ditangani dengan anggaran sebesar Rp 1,1 milyar.

Untuk diketahui, tahun lalu, kegiatan prioritas yang dilaksanakan seperti pembangunan gedung SMAN 1 Nunukan Selatan, SMAN 11 Malinau, SMAN 9 Malinau, SMAN 2 Tarakan, dan SMAN 1 Tanjung Palas. Masing-masing sekolah tersebut digelontor dana sebanyak Rp 343,2 juta.

Selain itu, tahun lalu Pemprov juga menganggarkan pembangunan sheet pile atau pengiringan SMKN 1 Tarakan senilai Rp 1,06 milyar.

"SMKN 1 Tarakan itu prioritas karena turapnya sudah miring. Kalau tidak cepat diatasi maka akan terdampak pada bangunan gedung yang lainnya. Di SMA Sembakung juga kita bangun untuk memenuhi ruang belajar," katanya.

Beberapa pengadaan lainnya seperti pengadaan alat praktikum dan alat peraga siswa SMK SPPN Malinau, SMKN 1 Malinau, SMKN 1 Tulin Onsoi, SMKN 1 Tanjung Palas Utara, SMKN 1 Tanjung Palas, dan SMKN 1 Tanjung Selor.

"Kita ingin ada sekolah yang monumental, representatif dan bisa digunakan sebagai sekolah model dalam arti infrastrukturnya.

Peluang Mamadou El Hadji ke Persija Jakarta, Pihak Agen Jawab Rumor Ini

Lebih dari itu kita ingin suasana belajar mengajar di sekolah makin baik," sebutnya.

Selain membantu gedung, sekolah-sekolah di perbatasan dan pedalaman lanjut Irianto, ke depan diupayakan agar memiliki asrama untuk mempermudah siswa mendapatkan hak pendidikan.

Mengingat di daerah-daerah perbatasan dan pedalaman jarak rumah siswa dan sekolah kebanyakan sangat berjauhan.

"Sehingga perlu asrama yang mendekatkan mereka dengan sekolahnya. Itu sedang kita upayakan untuk dipenuhi," ujarnya. 

Buat Kreasi Busana Sampah

Lenggak-lenggok di bawah terik mentari pagi, para siswi Sekolah Menengah Atas Negeri tidak grogi berjalan mengenakan busana terbuat dari daur ulang sampah.

Inilah kesan yang terpancar saat digelarnya fashion show busana ramah lingkungan yang diperlihatkan anak-anak muda di lapangan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tanjung Selor.

“Keren. Benar-benar kreatif. Busananya berbeda dari biasanya. Tidak ada ditempat lain,” ujar Ihsanul Fikri (15), pria kelahiran Tanjung Selor di sela-sela menonton parade busana itu, pada Rabu (1/4/2015).

Jeda Rapat DPR, Menteri Susi Sampaikan Sampah Plastik Sampai Soal Denda Rp 500 Ribu

Para model semuanya kaum perempuan, berjumlah puluhan orang. Model busananya berwarna-warni, memancarkan warna cerah dengan bentuk yang unik.

Satu di antara model itu, Ellen Stefani (15), mengenakan busana mirip tokoh dongeng animasi Cinderella. Pakaiannya terbuat dari kertas bekas majalah dan koran serta kertas kardus bekas dari sebuah produk mie instan.

“Saya membuatnya tidak sendiri. Yang merancang saya dan dua teman saya. Kreasinya dari kami semua, diambil dari bahan-bahan yang tidak terpakai lagi,” kata perempuan kelahiran 4 Desember 1999 ini.

Senada, Saisar Wati Hanifah (16) pun membuat busana ramah lingkungan dari potongan kain-kain bekas dengan aksesoris dari tutup botol plastik minuman kemasan.

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie Ingatkan Soal Sampah Plastik, Contoh Ikuti Warga Jepang

Sejumlah Komunitas Aksi Stop Nyampah, Obyek Wisata Gunung Es di Kubar Bebas dari Sampah

“Saya dibantu teman saya juga. Membuatnya butuh lima hari. Dipakai enak saja tapi khusus untuk dipakai di musim kemarau saja,” ujar gadis kelahiran Tarakan ini.

Atas usaha itu tentu saja akan membantu Tanjung Selor dari tercemarnya sampah-sampah.

Hari Air Sedunia: Inilah 11 Kota Terancam Krisis Air Bersih, Ada Karena Sungainya jadi Muara Sampah

Pegadaian Resmikan Bank Sampah, Memilah Sampah Menabung Emas

Mengingat belakangan ini, jumlah sampah rumah tangga di Tanjung Selor semakin menumpuk mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk.

Mengacu pada data Dinas Kebersihan Kabupaten Bulungan, saat luapan banjir Sungai Kayan melanda Tanjung Selor pada Februari lalu, volume sampah yang mengotori Tanjung Selor mencapai 3.845 meter kubik.

Melihat langkah kreativitas tersebut, Bupati Bulungan Budiman Arifin sangat mengapresasi karya-karya itu.

Karena pembuatan fashion art tersebut juga bagian dari kampanye kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian alam.

Pelajar siswi mengenakan busana unik tebar pesona usai tampil fashion show, Rabu (1/4/2015). Pakaian yang mereka gunakan terbuat dari sisa-sisa limbah sampah.
Pelajar siswi mengenakan busana unik tebar pesona usai tampil fashion show, Rabu (1/4/2015). Pakaian yang mereka gunakan terbuat dari sisa-sisa limbah sampah. (TRIBUN KALTIM / BUDI SUSILO)

“Yang mereka buat akan menjadi lebih banyak manfaat. Sampah-sampah yang tidak terpakai bisa dijadikan barang bernilai,” tuturnya.

Ditambahkan, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tanjung Selor, Sunjono menuturkan, program daur ulang sudah dicanangkan pihak sekolah sejak tahun 2014.

Sekolah sangat mendukung agar para siswa-siswi terpacu untuk mencintai lingkungan dengan bukti membuat barang-barang dari bahan limbah sampah.

“Sampai sekarang produknya masih dipakai sendiri tetapi jangka panjangnya akan kita komersilkan. Ya kita tergantung dari selera pasarnya itu bagaimana,” ujarnya. 

(Tribunkaltim.co Muhammad Arfan)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved