Sejarah Hari Ini
SEJARAH HARI INI - Kapal Pesiar RMS Titanic Tabrak Gunung Es, lalu Tenggelam 2 Jam Setelahnya
Tepatnya 14 April 1912, kapal pesiar bernama RMS Titanic menabrak gunung es pada malam hari di Samudra Atlantik Utara.
Penulis: Syaiful Syafar |
TRIBUNKALTIM.CO - Sejarah hari ini mengingatkan kita pada peristiwa 107 tahun silam. Tepatnya 14 April 1912, kapal pesiar bernama RMS Titanic menabrak gunung es pada malam hari di Samudra Atlantik Utara.
Dua jam setelah menabrak gunung es, kapal RMS Titanic akhirnya tenggelam dan mengakibatkan kematian ribuan orang.
Peristiwa ini menjadi tragedi kecelakaan maritim terbesar dunia.
Bahkan kisah tenggelamnya kapal Titanic sampai diangkat ke film layar lebar.
Berikut kronologi tenggelamnya kapal pesiar RMS Titanic yang TribunKaltim.co rangkum dari sejumlah sumber.

Kapal pesiar terbesar saat itu RMS Titanic memulai perjalanan perdananya, tepat delapan hari setelah uji coba dilakukan.
Dilansir Kompas.com, kapal RMS Titanic berangkat dari Southampton, Inggris.
Dalam pelayaran perdananya dari Southampton menuju New York, kapal Titanic sempat singgah di Cherbourg, Perancis dan Queenstown, Irlandia.
Saat itu, Titanic membawa 2.206 penumpang dan 898 orang awak.
Sebenarnya kru Titanic sudah mendapat kabar mengenai kondisi di laut Atlantik Utara.
Cuaca yang cukup hangat membuat banyak gunung es pecah dan hanyut ke lautan, termasuk ke jalur pelayaran kapal.
Namun, kru Titanic yang yakin kapal itu tak bisa tenggelam mengabaikan potensi tersebut.

Pada 14 April 1912 malam, sebuah kapal yang berlayar di alur yang sama dengan Titanic, melaporkan lewat radio tentang adanya gunung es mengadang alur pelayaran Titanic.
Kabar tak dihiraukan dan pukul 23.40 tabrakan terjadi.
Sisi bagian kanan kapal pecah akibat gunung es.
Sekoci tak bisa menampung seluruh penumpang.
Pelatihan dalam menghadapi bencana juga tak pernah dilakukan.

Pada pukul 02.20, Titanic akhirnya tenggelam setelah badannya patah menjadi dua.
Penumpang yang nekat menceburkan diri ke lautan yang dingin itu, semuanya tewas.
Kapal Carpathia yang melintas satu jam setelahnya akhirnya bisa menyelamatkan 705 orang penumpang yang berhasil naik ke sekoci.
Tenggelamnya kapal ini juga menginspirasi bagi berbagai pihak untuk mengadopsinya dalam berbagai versi film.
Salah satunya karya James Cameron yang membuat film Titanic (1997) sebagai salah satu film terlaris sepanjang masa.
Fakta-fakta Lain yang Terungkap Setelahnya
Para ilmuwan dan sejarawan mulai meragukan akan tenggelammnya kapal Titanic.
Menurut mereka kapal Titanic tenggelam bukan hanya menabrak bongkahan es, melainkan ada faktor human error.
Apa saja? berikut penelusuran Grid.ID.
1. Tenggelam karena Api
Jurnalis bernama Sena Molony mengungkapkan jika Titanic tenggelam karena api.
Molony yang sudah mempelajari dan mendalami tenggelamnya Titanic selama 30 tahun terperangah ketika meneliti foto-foto Titanic sebelum berangkat dari pelabuhan Southampton.
Ia menemukan noda hitam besar di lambung sebelah kanan Titanic.
Penyebab noda hitam itu ialah tungku api sebagai penghasil daya gerak baling-baling kapal.
Parahnya tungku api itu selama 3 minggu berturut-turut memanasi lambung kapal sebelah kanan dan menyebabkan material besi lambung menjadi rentan hingga mengurangi kepadatan metal sebanyak 75 persen.
Celakanya saat menabrak bongkahan es, lambung sebelah kanan yang rentan itulah yang kena dan menyebabkan kapal Titanic secara cepat tenggelam.
Jika tidak ada kasus ini maka metal lambung kapal sebelah kanan dipastikan masih bisa menahan gesekan dengan bongkahan es.
2. Tidak adanya teropong
Tahun 1912 di dunia belum ada sistem sonar untuk mendeteksi anomali di sekitar kapal seperti zaman sekarang.
Sebagai gantinya awak kapal harus menggunakan 'darto' alias Radar Moto/mata menggunakan teropong.
Kesampingkan film Titanic dimana awak kapalnya menggunakan teropong tapi terhalang gelapnya lautan saat malam hari.
Faktanya, di kapal Titanic tidak ada teropong atau lebih tepatnya teropong tidak bisa digunakan.
Kenapa?
Hal ini karena seorang pelaut bernama David Blair yang merupakan awak kapal Titanic tak jadi ikut dalam pelayaran menuju maut itu.
Blair ialah petugas yang bertanggung jawab akan sebuah ruangan yang berisikan teropong bagi awak kapal.
Ketidakikutsertaan Blair dalam pelayaran amat mendadak, yakni saat detik-detik kapal hendak berlayar.
Parahnya, Blair lupa memberikan kunci ruangan kepada awak kapal lainnya.
Walhasil selama pelayaran Titanic seperti tanpa 'mata' dan hanya mengandalkan intuisi kapten kapal, Edward Smith.
3. Kurangnya sekoci penyelamat
Sebetulnya dua sebab di atas jika sudah terlanjur terjadi korban kapal Titanic bisa diminimalisir dengan sekoci penyelamat.
Perancang kapal Titanic, Alexander Carlisle menyebut dengan penumpang sebanyak itu maka harus diimbangi dengan banyaknya sekoci penyelamat minimal berjumlah 60 buah.
Tapi kenyataannya di Titanic hanya memiliki 20 buah sekoci.

Alasannya sungguh naif, karena jika kapal dijejali 60 buah sekoci maka akan mengurangi estetika kapal karena sekoci akan berjejalan berantakan di dek kapal.
Jadi, tenggelamnya Titanic yang dijuluki 'Bahkan Tuhan Sekalipun Tak Bisa Menenggelamkannya' memang benar, karena manusia sendirilah yang melakukan human error sehingga Titanic tenggelam.
Titanic II Bakal Berlayar
Seorang miliuner asal Australia, Clive Palmer berambisi untuk 'menghidupkan' kembali romantisme Titanic.
Melalui bendera perusahaan bernama Blue Star Line, Titanic II dibangun dengan kapasitas ruang yang cukup untuk 2.435 penumpang dan 473 awak serta akan dilengkapi dengan sekoci yang memadai serta jaket pelampung.
"Blue Star Line akan menciptakan pengalaman Titanic yang otentik, menyediakan penumpang dengan kapal yang memiliki interior dan tata letak kabin yang sama seperti kapal asli. Tetapi memadukan prosedur keselamatan modern, metode navigasi, dan teknologi abad ke-21 untuk menghasilkan tingkat kenyamanan mewah," kata Palmer dalam sebuah acara di London, dilansir Kompas.com.
Sementara pelayaran perdanyanya dijadwalkan pada tahun 2022.
Rutenya sendiri akan dimulai dari Dubai ke Southampton.
Sesampainya di sana, Titanic II akan menelusuri kembali rute yang sama dengan Titanic pertama menuju ke New York.
Ada juga rencana untuk pelayaran mengelilingi dunia.
Rute asli Titanic sendiri sebenarnya di mulai dari Southampton, Inggris ke New York pada 10 April 1912.
Namun pada tanggal 15 April 1912, Titanic menabrak gunung es dan tenggelam di perairan Atlantik Utara yang dingin.
"Pada tahun 1912 Titanic merupakan kapal impian dan setelah itu selama lebih dari satu abad kapal tersebut menjadi misteri," kata Palmer.
"Jutaan orang telah memimpikan berlayar, melihatnya di pelabuhan, menikmati kemegahan dari Titanic dan Titanic II akan menjadi kapal yang mewujudkan mimpi itu," tambahnya seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (24/10/2018).
Namun untuk saat ini belum ada kabar kapan tiket untuk Titanic II akan tersedia termasuk juga berapa harganya.
Proyek pembangunan replika kapal Titanic ini sendiri sebenarnya sudah mulai dilakukan pada tahun 2012 dan dijadwalkan berlayar pada tahun 2016. Namun pembuatan Titanic II pada saat itu tak berjalan baik dan akhirnya mandek.
Baca juga:
• SEJARAH HARI INI - 6 Tahun Lalu Pesawat Lion Air JT 904 Jatuh di Laut Bali, Begini Faktanya!
• SEJARAH HARI INI - Tiger Woods Pecahkan Rekor Juara Golf Termuda dalam Sejarah Dunia
• SEJARAH HARI INI - Kelahiran Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Wapres ke-2 RI
• SEJARAH HARI INI - Yuri Gagarin jadi Manusia Pertama yang Terbang ke Luar Angkasa
Likes Fanspage Facebook
Follow Twitter
Follow Instagram
Subscribe official YouTube Channel
(TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)