Pilpres 2019
Soroti Jokowi yang Kirim Utusan Temui Prabowo, Fadli Zon Sebut Luhut Pandjaitan The Real President
Mendengar kabar ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyindir Jokowi atas keputusannya mengutus Luhut.
Luhut Binsar Pandajitan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) pada 1970.
Sementara Prabowo Subianto baru masuk pada tahun 1976.
Saat lulus dari Lembah Tidar keduanya sama-sama memilih Kopassus yang saat itu masih bernama Koppasandha sebagai kesatuan pertama mereka.
Pada sekitar tahun 1982 Pemerintah memutuskan untuk membikin pasukan anti teror Kopasuus.
Hal itu dilakukan berkaca dari pembajakan Pesawat Garuda Idnoensia di Bandara Don Muang Thailand.
Melansir dari laman Intisari.grid.di, untuk membentuk pasukan elit itu, dua Perwira Remaja Kopassandha, yakni Mayor Luhut Binsar Panjaitan dan Kapten Prabowo Subianto, pada tahun 1982 dikirim ke Jerman Barat untuk menjalani pendidikan di satuan antiterorGrenzschutzsgruppe 9 (GSG-9).
Satuan GSG-9 sudah memiliki banyak prestasi dalam operasi pembebasan sandera dan penganganan antiteror lainnya, meski sepak terjangnya dalam penugasannya sangat jarang diberitakan.
Tapi untuk menjalani pendidikan di GSG-9 yang sangat sulit berat tidak mudah dan biasanya siswa yang lulus hanya 20%.
Artinya 80% siswa lainnya dipastikan gagal dalam pendidikan dan bagi siswa yang gagal itu tidak ada kompromi sama sekali.
Pendidikan antiteror di GSG-9 berlangsung selama 22 minggu.
Dalam 13 minggu pertama mata pendidikan meliputi tugas-tugas pokok kepolisian, masalah hukum, kemampuan menggunakan berbagai jenis senjata dan seni beladiri karate.
Setelah 13 minggu pendidikan yang diberikan merupakan ketrampilan pasukan antiteror yang mahir bertempur di darat, laut, dan udara, serta tempat-tempat ekstrem lainnya.
Mayor Luhut Binsar Pandjaitan dan Kapten Prabowo Subianto ternyata bisa lulus dari pendidikan GSG-9 dengan prestasi yang memuaskan.
Kepala Pusat Intelijen Strategis Letjen TNI LB Moerdani membentuk pasukan Detasemen 81/Antiteror Kopassandha, Mayor Luhut kemudian diangkat sebagai Komandan dan Kapten Prabowo sebagai Wakil Komandan.
Nama Detasemen 81/Antiteror ternyata diciptakan sendiri oleh Mayor Luhut Binsar Pandjaitan dan Kapten Prabowo Subianto sewaktu menghadap Panglima ABRI Jenderal TNI M Jusuf.