Pilpres 2019
Soroti Jokowi yang Kirim Utusan Temui Prabowo, Fadli Zon Sebut Luhut Pandjaitan The Real President
Mendengar kabar ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyindir Jokowi atas keputusannya mengutus Luhut.
Alasannya adalah Detasemen Antiteror dibentuk tahun 1981.
Tak dinyana Panglima ABRi ketika itu menyetujui usl penamaan tersbeut hingga jadilan dua prajuirt muda Mayor Luhut BinsarPandjaitan dan Prabowo Subianto menjadi pemimpin Sat Gultor 81/Kopassus, lalu berubah lagi menjadi Sat-81 Kopassus.
Jokowi Utus Seseorang Temui Prabowo
Sebelumnya melansir dari Tribunnews Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo membenarkan akan adanya pertemuan antara utusan Jokowi dengan Capres Prabowo Subianto.
Hashim menjelaskan utusan Jokowi yang akan bertemu Prabowo adalah Ketua Dewan Pembina Relawan Pendukung Jokowi-Ma'ruf, Bravo 5, Luhut Binsar Pandjaitan. "Mungkin, Pak Luhut Pandjaitan akan ketemu pak Prabowo," ujar Hashim di Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, (20/4/2019).
Hashim mengatakan kemungkinan pertemuan akan digelar Ahad esok. Namun jadwal tersebut masih tentative. Pertemuan menurutnya akan digelar di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. "Saya dengar besok tapi kepastian jadwal, saya belum tahu. Tapi saya dengar itu," katanya.
Hashim yang merupakan adik kandung Prabowo Subianto itu mengaku tidak tahu apa yang akan dibicarakan Luhut ke Prabowo atau pesan apa yang dibawa Luhut.
Menurutnya hal tersebut sebaiknya ditanyakan kepada Luhut Binsar Pandjaitan."Tanya ke pak Luhut. Saya engga tahu isinya apa," pungkasnya.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Priyo Budi Santoso saat dikonfirmasi tidak mengetahui persis siapa utusan Jokowi yang akan menemui Prabowo Subianto. "Sampai kemarin malam belum ada utusan," ujar Priyo diplomatis.
Jokowi kembali memastikan, mengirim utusannya menemui Prabowo Subianto, untuk dapat berkomunikasi secara personal setelah pencoblosan 17 April 2019. "Ya sudah (kirim utusan)," ujar Jokowi seusai makan siang di West Mall Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (20/4/2019) sore.
Jokowi ingin Jalin Komunikasi
Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendeklarasikan diri sebagai pasangan pemenang pemilu.
Deklarasi ini dilakukan sebelum ada perhitungan resmi mengenai perolehan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Lantas, apa alasan Prabowo mendeklarasikan kemenangan itu?
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menjelaskan alasannya.
"Ini untuk memastikan bahwa angka real count kami sudah naik. Agar masyarakat tahu Prabowo-Sandi sudah 60 persen, jadi enggak perlu khawatir," ujar Andre saat ditemui di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019).
Menurut Andre, deklarasi ini hanya didasarkan pada hasil real count yang dilakukan oleh internal BPN. Angka tersebut dinilai sudah cukup memastikan kemenangan Prabowo-Sandi atas pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Andre mengatakan, saat ini BPN masih menunggu data masuk dari seluruh Indonesia. Perhitungan ini dilakukan sambil menunggu hasil perhitungan KPU.
"Bagaimana pun juga, keputusan KPU yang final. Bagaimana pun kami akan tunggu perhitungan KPU," kata Andre.
Prabowo dan Sandiaga tampil mendeklarasikan kemenangan dalam Pilpres 2019 atas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Kami mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden berdasarkan penghitungan real count lebih dari 62 persen," kata Prabowo saat jumpa pers di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis sore. Dalam deklarasi tersebut, Sandiaga berdiri di samping kiri Prabowo.
Sementara di samping kanan Prabowo berdiri Amien Rais. Di sekitar mereka berdiri para pendukung 02 lainnya. Prabowo memberikan pernyataan dengan membaca teks yang sudah disiapkan. Sepanjang Prabowo berbicara, Sandiaga tampak lebih banyak tertunduk.
Sementara itu pada hari yang sama, Jokowi mengaku telah mengutus seseorang untuk bertemu calon presiden 02 Prabowo Subianto.
Jokowi mengambil langkah ini karena ingin menjalin komunikasi dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo- Sandiaga Uno usai Pemilu 2019.
"Tadi siang saya sudah mengutus seseorang untuk bertemu dengan beliau (Prabowo) agar kita bisa berkomunikasi," ucap Jokowi di Resto Plataran, Menteng, Jakarta, Kamis (18/4/2019).
Jokowi menjelaskan jika dia dan Ma'ruf Amin bisa bertemu dengan Prabowo-Sandiaga Uno maka otomatis rakyat akan melihat bahwa pesta demokrasi sudah selesai dengan lancar, aman, dan damai.
Mengenai waktu pertemuan dengan Prabowo-Sandiaga Uno, mantan wali kota Solo ini mengaku belum mengetahui pasti.
"Kalau bisa memang bertemu sehingga rakyat melihat bahwa pemilu kemarin sudah selesai dengan lancar aman damai," tegasnya.
Jokowi menambahkan persahabatan dan tali silaturahmi dirinya bersama Ma'ruf Amin dengan Prabowo dan Sandiaga Uno tidak akan pernah putus.
"Sudah sering saya sampaikan persahabatan dan tali silaturahmi kami semuanya, saya dan juga Pak Kiai Haji Ma'ruf Amin tidak akan putus dengan Pak Prabowo maupun Pak Sandi," imbuhnya.
Terakhir Jokowi mengajak seluruh masyarakat terus menjaga dan merawat persatuan, kerukunan, serta persaudaraan sebagai saudara sebangsa dan setanah air.
BACA JUGA :
• Kenapa Prabowo Deklarasi Kemenangan Sebelum Pengumuman KPU? Jokowi Pun Kirim Utusan
• Jokowi-Maruf Diklaim Menang 68 Persen di Jatim, Ini Dasar TKD
• Jokowi dan Prabowo Dibanding-bandingkan, Respons Tak Terduga Gibran Rakabuming Ini jadi Sorotan
• Prabowo Sebut Kebocoran Anggaran Rp 1.000 Triliun, Ini Tanggapan KPK hingga Luhut Binsar Pandjaitan
• Prabowo Subianto Ungguli Jokowi di Pidie, Selisih Hasil Suara 180.440, Begini Faktanya
Like Fanpage Tribun Kaltim
Follow Twitter
Follow Instagram Tribun Kaltim
Subscribe YouTube Channel Tribun Kaltim