Terfavorit di Sekdin 2019, Ujian STAN Pernah Diwarnai Aksi Curang Peserta, Simpan HP di Celana Dalam

Persaingan masuk STAN di Sekdin 2019 bakal sangat ketat. Dengan kuota 3.000 orang, STAN di Sekdin 2019 sudah dilamar lebih dari 137 ribu orang

Penulis: Doan Pardede | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
capture @pknstanid dan @BKNgoid
Sejumlah bukti kecurangan peserta dalam ujian STAN tahun 2018 lalu berhasil diamankan petugas 

TRIBUNKALTIM.CO - Pendaftaran Sekdin 2019 telah resmi dibuka sejak tanggal 9 April 2019 dan telah ditutup pada 30 April 2019 lalu.

Namun karena sepi peminat, beberapa instansi memperpanjang masa pendaftaran Sekdin 2019 di portal SSCASN sscasn.bkn.go.id.

Awalnya, instansi yang memperpanjang masa pendaftaran Sekdin 2019 di portal SSCASN sscasn.bkn.go.id hanyalah Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN).

STSN memperpanjang pendaftaran masa pendaftaran Sekdin 2019 di portal SSCASN sscasn.bkn.go.id hingga 5 Mei 2019.

Belakangan sejumlah instansi, seperti PKN STAN, STIN, STMKG juga memperpanjang masa pendaftaran Sekdin 2019 di portal SSCASN sscasn.bkn.go.id.

Seperti untuk STAN, pendaftaran Sekdin 2019 di portal SSCASN sscasn.bkn.go.id masih bisa dilakukan hingga 7 Mei 2019.

Ketentuan selengkapnya tentang pendaftaran Sekdin 2019 di portal SSCASN sscasn.bkn.go.id disampaikan dalam surat pengumuman beronomor PENG-52/PKN/2019 tentang Perpanjangan Waktu Pendaftaran Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik Keuangan Negara STAN tahun 2019.

Pengumuman lengkapnya bisa dibaca di LINK INI

UPDATE Sekdin 2019 - Pendaftaran PKN STAN diperpanjang
UPDATE Sekdin 2019 - Pendaftaran PKN STAN diperpanjang (capture @pknstanid)

"Bbrp instansi #SekDin2019 spt STSN, STIN, STMKG memang melakukan perpanjangan krn kurang peminat dll.

Jgn khawatir, rejeki nggak akan lari ke mana, Pakde.

Toh peminatan anak2 skrg sdh terbentuk, nampaknya tak akan pindah dr PKN STAN walau STIP sepi peminat. Tul nggak #SobatBKN ?," kata BKN di akun twitter resminya @BKNgo.id pada 5 Mei 2019.

STAN Paling banyak pelamar

Update data Sekdin 2019 sampai dengan penutupan 1 Mei 2019 pukul 00.00 WIB :

Jumlah akun 310.612

Pilih instansi 269.614

Submit dok 248.074

Urutan submit dok terbanyak saat penutupan 1 Mei 2019 pukul 00.00 WIB :

STAN 137.561

IPDN 43.037

STIS 17.606

STTD Bekasi 10.277

Poltekim 6.808

Poltekip 6.072

STIN 4.256

STMKG 3.883

STPI 3.236

API Madiun 2.854

STSN 1801 (ditutup 5 Mei)

Polbang Surabaya 1.785

PKTJ Tegal 1.781

STIP Jakarta 1.643

PIP Semarang 935

PIP Makassar 857

Pol Pelayaran Surabaya 851

ATKP Makassar 816

PTSDP Palembang 812

ATKP Medan 707

Pol Pelayaran Sumbar 496

Kuota :

Sebelumnya, BKN juga menyampaikan informasi instansi mana saja yang membuka pendaftaran Sekolah Kedinasan 2019 atau Sekdin 2019 melalui sscasn.bkn.go.id beserta jumlah kuota yang diterima.

1. Kementerian Keuangan (Politeknik Keuangan Negara atau STAN)

kuota sebanyak 3.000 orang.

2. Kementerian Dalam Negeri (Institut Pemerintahan Dalam Negeri/ IPDN)

kuota sebanyak 1.700 orang.

3. Badan Siber dan Sandi Negara (Sekolah Tinggi Sandi Negara/STSN)

kuota sebanyak 100 orang.

4. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Politeknik Ilmu Pemasyarakatan/POLTEKIP dan Politeknik Imigrasi/POLTEKIM)

kuota 600 orang.

5. Badan Intelijen Negara (Sekolah Tinggi Intelijen Negara)

kuota sebanyak 250 orang.

6. Badan Pusat Statistik (Politeknik Statistika STIS)

kuota sebanyak 600 orang.

7. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi Geofisika/STMKG)

kuota sebanyak 250 orang.

8. Kementerian Perhubungan

- SSTD Bekasi

- PKTJ Tegal

- API Madiun

- STIP Jakarta

- PIP Semarang

- Poltekpel Surabaya

- STPI Curug

- ATKP Medan

- PIP Makassar

- Poltekbang Surabaya

- ATKP Makassar

- Politeknik Pelayaran Sumatera Barat

- Politeknik Sungai Danau Penyeberangan Palembang)

kuota sebanyak 2.676 orang

Kecurangan dalam ujian STAN yang pernah terjadi :

PKN STAN menjadi salah satu instansi di Sekdin 2019 yang paling diminati.

Dengan kuota hanya 3.000 orang, berdasarkan data terakhir saat pendaftaran di portal SSCASN sscasn.bkn.go.id lalu, sebanyak lebih dari 137 ribu pelamar.

Melihat jumlah kuota dan pelamar, persiangan untuk mendapatkan kursi di STAN dipastikan bakal sangat ketat.

Berdasarkan data yang dihimpun TribunKaltim.co dari Tribunnews.com, Kompas.com, dan sumber lainnya, seleksi STAN ternyata pernah diwarnai dengan aksi pelamar yang mencoba berbuat curang.

Beruntung, aksi pelamar curang ini bisa terdeteksi dan pihak terkait segera mengambil tindakan.

1. Bawa alat komunikasi

Saat Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), peserta tes kedapatan melakukan kecurangan.

Kejadian itu terjadi saat tes berlangsung di Makasar Sulawesi Selatan.

Peserta yang curang kedapatan membawa alat komunikasi.

"SobatBKN, kejujuran adalah segala2nya. Bagaimana mau jadi PNS yg jujur, jika seleksi #SekolahKedinasan2018 saja sdh curang? Alat komunikasi ini ditemukan saat SKD CAT BKN untuk STAN @pknstanid di Makassar, Jumat 29/06/2018. Mimin sedih, kita semua sedih," tulis admin twitter BKNgoid.

2. Pakai joki dan HP disembunyikan di celana dalam

Bulan Agustus 2018 lalu, dua peserta ujian saringan masuk STAN digiring ke Mapolsek Biringkanaya, Makassar setelah ketahuan menggunakan jasa joki, Minggu (21/8/2011) sore.

Dari tangan mereka diamankan dua buah telepon genggam yang diselipkan pada celana dalam masing-masing peserta yang telah didesain khusus dan dua buah headset wireless.

Muh Noer Alim Qolby (18) warga Kota Makassar dan Natsir Indrawan Arfa (19) warga Kabupaten Takalar.

Mereka ditemukan di tempat yang berbeda.

Aksi mereka tersebut ketika mengikuti ujian Potensi Akademik dan Bahasa Inggris seleksi masuk STAN di Gedung olah raga Jalan Pajaijang, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya.

Mereka diketahui pengawas ujian yang mencurigai ke duanya kerap memegang kerah bajunya seakan ingin mendengarkan sesuatu dari kera bajunya itu.

Ketika di kantor polisi ke dua pelaku tampak biasa saja. Mereka kemudian menerangkan asal jawaban tersebut kepada polisi. Mereka diperiksa secara tertutup.

Bahkan wartawan hanya diizinkan mengambil gambar pelaku dari arah belakang.

Penanggungg jawab penyelenggara ujian seleksi masuk STAN Mutasim Billa menjelaskan tempat ujian tersebut dibagi menjadi 10 sektor.

Tiap sektor diisi 200 peserta. Dan setiap 20 peserta diletakkan dua pengawas ujian.

Pengawas dari sektor V kemudian menemukan Qolby sedangkan dari sektor VIII ditemukan Natsir.

Setelah diperiksa ditemukan alat semacam headset.

Ke dua pelaku kemudian diminta untuk menyelesaikan ujiannya.

Usai mengikuti ujian, ke dua peserta menggunakan jasa joki tersebut diperiksa kembali oleh pengawas ujian dan digiring ke Mapolsek Biringkanaya.

Kepala Balai Diklat Keuangan Makassar tersebut juga menegaskan bahwa ke dua pelaku telah dicoret dari daftar masuk seleksi ujian STAN.

"Mereka sudah kami pastikan tidak lulus ujian karena melakukan kecurangan tersebut, " kata Muttasim ketika berada di kantor polisi.

Ia juga menambahkan bahwa secara administratif nama pelaku sudah cacat sehingga tidak akan lulus kalau mendaftar kembali.

"Kami telah menyerahkan kasus tersebut ke pihak Kepolisian untuk ditindak lanjuti, " terang Mutasim.

Kepala Kepolisian sektor Biringkanaya Kompol Mursalim mengatakan pihaknya masih memeriksa ke dua peserta yang menggunakan jasa joki tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya masih menelusuri asal jawaban yang mereka peroleh.

"Mereka masih dalam proses pemeriksaan, " ujar Mursalim saat itu.

(TribunKaltim.co/Doan Pardede)

BACA JUGA

TERPOPULER - BKN Pastikan CPNS 2018 yang Baru Lulus Tak Ikut Dapat THR PNS 2019 dan Gaji ke-13

Usai Dukung Prabowo Subianto, Beredar Surat Pemecatan Ustaz Abdul Somad dari UIN, Begini Faktanya

Ramalan Zodiak Hari Jumat 10 Mei 2019, Aries Dapat Kejutan dari Orang Tersayang, Gemini Jutek Abis

Terkuak Asal Usul Klaim Kemenangan 62 Persen Prabowo Subianto, Prof Laode: Semua Disuplai Data Valid

TERPOPULER - Member Oh My Girl Ungkap Kepopuleran V BTS di Sekolah, Seunghee: Dia Punya Banyak Teman

Like dan Follow Fanspage Facebook

Follow Twitter

Follow Instagram

Subscribe official YouTube Channel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved