Kisah Cinta Vera Oktaria Korban Mutilasi, Pernah Disusul Prada DP ke Bengkulu Namun Diusir
Vera Oktaria tersiksa jadi korban mutilasi diduga dibunuh Prada DP yang saat ini Prada DP masih buron. Info Prada DP susul ke Bengkulu ketemu Vera.
TRIBUNKALTIM.CO - Kisah cinta terduga pelaku Prada DP alias Deri Pramana berujung maut pada mantan kekasihnya, Vera Oktaria, Prada DP sempat susul korban ke Bengkulu tapi diusir.
Misteri kematian Vera Oktaria, kasir Indomaret yang jenazahnya ditemukan di sebuah penginapan kawasan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (9/5/2019) perlahan mulai terkuak.
Sebelum kematian keji Vera Oktaria, ternyata tersimpan kisah percintaan yang tak mulus dan terbilang nekat dilakukan oleh Prada DP.
Namun, Prada DP dikenal nekat dalam hal percintaan dan tidak pernah mau jauh dengan Vera Oktaria.
Bahkan, diceritakan oleh kakak ipar Vera Oktaria, Firdaus, pernah suatu kali DP nekat menyusul korban ke Bengkulu demi bisa bertemu.
"Setahun lalu, Prada DP mencoba menemui Vera Oktaria hingga ke Bengkulu. Tetapi, caranya tidak sopan, kami langsung mengusirnya," kenang Firdaus, dikutip TribunStyle.com dari TribunSumsel.com, Selasa (14/5/2019).

Meski diusir, Prada DP tetap memaksa untuk menemui Vera Oktaria.
"Sampai di Bengkulu, Prada DP mencoba memaksa untuk ketemu Vera, tapi tidak saya izinkan," tukasnya.
Vera sendiri pernah tinggal serumah dengan Firdaus selama 3 tahun setelah tamat SMA.
"Selesai sekolah Vera Oktaria ikut kami, jadi sangat dekat dengan ayuknya, di Bengkulu Vera membantu mengurus ponakan dia," katanya.
Firdaus yang sengaja memasukan Vera Oktaria di Indomaret, dengan harapan bisa menemani ibunya dan melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah.
Firdaus meyakini, dugaan pembunuhan yang dilakukan terduga pelaku karena Vera Oktaria telah putus atau tidak melanjutkan hubungan percintaan.
"Kalo menurut saya sejauh ini alasan dibunuhnya Vera Oktaria karena cintanya ditolak, semestinya tidak harus dengan membunuh, itu psikopat," ujar Firdaus.

Tak Ada Hubungan Badan
Sementara itu, hasil autopsi Vera Oktaria membuktikan jika korban tidak mengalami kekerasan seksual atau bukti yang mengarah pada hubungan badan dengan pelaku.
Menurut hasil autopsi, korban Vera Oktaria dianiaya oleh pelaku hingga tewas karena luka di kepala.
"Dari hasil autopsi, sama sekali tidak ada berhubungan badan. Jadi sebelum dibunuh, korban ini terlebih dahulu dianiaya di bagian kepala," terang Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, dikutip TribunStyle.comdrai TribunSumsel.com, Selasa (14/5/2019).
Fakta baru lainnya mengungkap bahwa terduga pelaku Prada DP alias Deri Pramana kesal terhadap korban karena meminta putus.
Hingga ia menjemput korban dan membawanya ke kawasan Sungai Lilin untuk melancarkan rencananya.
"Sekarang pelakunya masih tunggah. Belum ada pelaku lain.
Dari hasil olah tempat kejadian, sidik jari yang ditemukan banyak sidik jari pelaku dan juga korban ini mengalami luka di bagian kepala," tambahnya.
Dua Bukti Perkuat DP Pelaku Tunggal
Dua bukti penemuan polisi ini perkuat dugaan mantan pacar Vera Oktaria, Prada DP sebagai pelaku pembunuhan sekaligus mutilasi terhadap korban.
Dugaan tersangka pembunuhan Vera Oktaria ini mengerucut pada sosok Prada DP lantaran adanya kecocokan dalam pemeriksaan sidik jari.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres MUBA, AKBP Andes Purwani dalam olah TKP pembunuhan Vera Oktaria di dalam kamar nomor 6 Penginapan Sahabat Mulia, Jalan PT Hindoli RT 05/RW 03, Kelurahan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

"Dan sudah dilakukan pemeriksaan pada saksi keluarga dan dari sini polisi mendapatkan juga sidik jari pacar Vera Oktaria, yakni Prada DP," jelas Andes Purwani.
Tak hanya sidik jari, polisi juga telah mengkonfirmasi wajah pelaku yang sempat menjual kopernya kepada seorangg penjual tas atau koper.
"Penjual tas atau koper yang mengkonfirmasi wajah pelaku dengan gambar yang ditunjukkan oleh polisi dari KTP elektronik dan foto lain," tambahnya.
Seperti diketahui, pembunuhan terhadap seorang gadis bernama Vera Oktaria yang bekerja sebagai kasir Indomaret menggegerkan publik.
Belakangan terkuak jika Vera Oktaria tewas dibunuh di sebuah penginapan.
Berdasarkan hasil autopsi pada jasad Vera Oktaria, diketahui wajah korban menghitam diduga karena adanya benturan keras.
Tak hanya itu, jasad korban pun ditemukan dalam keadaan tanpa busana dengan kondisi tangan terpotong.
Bahkan, pelaku tega menyimpan bagian tangan korban ke dalam kasur yang disobek.

"Diduga ia disiksa dulu, setelah meninggal jenazahnya dengan tangan sampai siku sudah dipotong dan dimasukkan ke dalam kasur yang disobek," terang Kapolres Muba, AKBP Andes Purwani, dikutip TribunStyle.com dari TribunSumsel.
Setelah memutilasi korban, pelaku diduga berniat untuk membakar jasad Vera Oktaria untuk menghilangkan jejak.
"Diduga, pelaku ini mau membakar kamar dengan membuat timer menggunakan korek api, minyak tanah, dan obat nyamuk," tutur Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Yustan Alviani, dikutip TribunStyle.com dari TribunSumsel.com, Minggu (12/5/2019).
Menurutnya, pentol korek yang ditempelkan di obat nyamuk diduga kuat digunakan sebagai timer.
Dengan timer yang dibuat dan minyak tanah, akan membuat kamar menjadi terbakar.
Dengan terbakarnya kamar, pelaku berharap jejaknya hilang.
"Tapi ternyata, obat nyamuknya padam. Sehingga tidak sempat membakar pentol korek api yang menjadi pemicu api untuk membakar tempat tidur," jelas Yustan. ( )
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Asmara Vera Oktaria Berujung Maut, Tak Terima Diputus, DP Nekat Susul Korban ke Bengkulu tapi Diusir, https://style.tribunnews.com/2019/05/14/asmara-vera-oktaria-berujung-maut-tak-terima-diputus-dp-nekat-susul-korban-ke-bengkulu-tapi-diusir?page=all.