Harga Tiket Pesawat Mahal? Kenali Trik 'Kota Tersembunyi', Jauh Lebih Murah Tapi Dibenci Maskapai

Ternyata, tingginya harga tiket pesawat ternyata biasa disiasati dengan menerapkan trik penerbangan kota tersebunyi. Kenali lebih jauh trik tersebut

Penulis: Doan Pardede |
kolase INFOPERBANKAN.COM, rebelcircus.com
Trik penerbangan kota tersembunyi ternyata bisa membuat harga tiket pesawat menjadi lebih murah 

Pada sejumlah kasus adalah lebih murah bagi penumpang untuk melakukan penerbangan tidak langsung untuk mencapai suatu tujuan, dan tidak melakukan bagian terakhir dari perjalanannya.

"Contoh, harga tiket penerbangan langsung yang ditawarkan Alaska Airlines dari Seattle ke Columbus adalah US$250 (Rp3,5 juta).

Maskapai American Airlines tidak melayani rure langsung Seattle-Columbus, tapi untuk bersaing dengan Alaska Airlines, mereka menawarkan harga yang sama, tapi dengan berhenti di Chicago," kata Tracy Stewart, editor situs perjalanan Airfarewatchdog.com kepada BBC.

Stewart menjelaskan, penumpang yang ingin terbang dari Seattle ke Chicago mungkin akan membeli tiket Seattle-Chicago-Columbus karena lebih murah dibandingkan dengan rute langsung Seattle-Chicago.

Penumpang tidak perlu melanjutkan perjalanan dari Chicago ke Columbus karena memang tujuannya adalah ke Chicago.

"Ini adalah kelemahan yang dapat dengan mudah dieksploitasi," kata Stewart.

Apakah ini sering dilakukan penumpang?

Para pengamat yang diwawancara BBC mengatakan skiplagging bukanlah hal baru.

Tetapi memang semakin banyak penumpang yang menggunakan trik tersebut.

"Maskapai-maskapai penerbangan selama puluhan tahun menjual tiket lebih murah dengan terbang melalui bandara operasional utama mereka, karena dengan begitu mereka bisa memangkas biaya operasional," kata pengamat John Grant dari JG Aviation Consultants.

Para pengamat mengatakan selama berpuluh tahun maskapai tidak mempermasalahkan "skiplagging".

"Selama bertahun-tahun maskapai tidak mempermasalahkan penumpang yang menghanguskan tiket untuk bagian akhir perjalanan. Karena kursi tetap terisi," tambahnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, penumpang yang ingin memakai trik ini terbantu dengan munculnya situs-situs internet yang secara khusus memberi tahu penumpang mendapatkan skiplagging.

Maskapai tidak menyukai praktik ini dan maskapai Amerika Serikat, United Airlines menggugat situs Skiplagged.com pada tahun 2014 karena dianggapan melakukan "persaingan yang tidak sehat".

Kasus ini kemudian ditolak pengadilan Chicago karena masalah jurisdiksi.

Maskapai menyatakan praktik ini membuat mereka kehilangan keuntungan karena kehilangan pemasukan dari perjalanan penumpang ke tempat yang dituju dan kesempatan untuk menjual kursi juga hilang.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved