Mantan Jenderal Jadi Wakil Rakyat, Safaruddin Siap Jungkir Balik di Senayan

Ia sempat menemui kegagalan pada Pemilukada Kaltim 2018 sebagai calon wakil gubernur.

tribunkaltim.co/Muhammad Fachri Ramadhani
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Maruf Amin, Irjen Pol (purn) H Safaruddin didampingi istrinya usai mencoblos di TPS 19 Kelurahan Prapatan Balikpapan Kota, Rabu (17/4/2019). Keduanya menunjukkan jari bertinta Pemilu usai memakai hak pilihnya. 

Upgrade sarana pendidikan, beasiswa dan jaminan pendidikan warga harus diperjuangkan.

Sehingga bisa melahirkan sumber daya manusia yang memiliki skill sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang perlu dikembangkan Kaltim. Tak kalah penting soal swasembada pangan. 

Dibeberkannya, pertumbuhan ekonomi Kaltim merosot beberapa tahun terakhir, penyebabnya selalu ditimpakan pada kondisi perekonomian nasional yang juga melesu dan jatuhnya harga komoditas di pasaran global.

Jika pemerintah, pengusaha, dan masyarakat Kaltim tidak segera aware dengan kondisi ini, kekhawatiran bahwa perekonomian Kaltim akan memasuki masa resesi bisa menjadi kenyataan.

Ekonomi biaya tinggi masih jadi ganjalan investasi. Investasi ke Kaltim melulu masuk ke sektor-sektor pertambangan. Sogok, suap (gratifikasi), pungutan liar (pungli) seperti yang telah terjadi juga jadi salah satu penyebab ekonomi biaya tinggi itu.

Daya beli masyarakat menurun. Lapangan kerja menyempit. Krisis membayang. Mau tak mau perkara sogok, suap dan pungli harus segera diberantas. Terkait perbaikan perekonomian Kaltim, Safaruddin mengatakan swasembada panganlah jawaban mengatasi krisis tersebut.

“Kaltim butuh swasembada pangan. Beras harus murah," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Nilai Tukar Petani (NTP) Kaltim 2017 terpuruk di level 96,29. Angka keseimbangan NTP adalah 100. Jika NTP di bawah 100 berarti petani merugi karena daya tukar kebutuhan rumah tangga petani lebih rendah dari biaya produksi yang harus mereka keluarkan. Jika pas 100 maka petani tidak untung dan tidak rugi alias impas.

“Harus kordinasi dengan Pemda. Eksekutornya dia. Kita konsultasi dengan Pemrov bagaimana supaya anggaran pertanian, perikanan, bisa dialokasikan untuk pembangunan infranstruktur kaiatan dengan swasembada. Kalau kurang kita bisa mintakan dana dari pusat langsung. Saya akan lakukan,” tuturnya.

Menurutnya para petani punya andil besar menyelamatkan perekonomian Kaltim ke depan. Sudah saatnya pemerintah ke depan melek, agar tak melulu fokus kepada pengerukan sumber daya alam berupa batu bara dan minyak.

Sudah saatnya masyarakat Kaltim menikmati hasil buminya sendiri, tak lagi mengkonsumsi beras maupun bahan pangan dari daerah lain. Begitupun dengan bahan pangan lainnya, seperti daging, telur, ikan dan susu.

Hubungan Baik dengan Mantan Pesaing

Saat disinggung hubungan dengan Gubernur Kaltim Isran Noor, yang juga merupakan pesaingnya di Pemilukada Kaltim 2018 silam, Safaruddin mengakui bahwa dirinya dengan Isran memiliki hubungan baik.

“Iya, dong (baik). Itu kan Pilkada sudah selesai. Sekarang kita bangun Kaltim sama-sama. Gak ada masalah lho, kemarin juga pas penandatangan, beliau juga doakan jadi di Senayan,” katanya.

Menurutnya dalam kompetisi apa pun selalu ada yang menang dan kalah. Menerima kedua predikat itu sama-sama harus lapang dada. Yang menang punya beban karena menanggung amanah rakyat, yang kalah berlapang untuk kemudian memikirkan bagaimana Kaltim bisa maju ke depan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved