Berita Eksklusif
Keluarga Terjun ke Politik Boleh, Asal tak Membuat Dinasti Politik, Apa Alasannya?
Fenomene keluarga besar terjun ke dunia politik di Kaltim terjadi pada Pemilu Legislatif 2019.
Sesuai analisanya pula, orang yang berkompetisi duduk di jabatan politik selain berniat memperjuangkan kepentingan rakyat, juga mengincar status sosial yang tinggi di tingkatan masyarakat.
Selain itu, upah menjadi pejabat politik yang menggiurkan juga menjadi tujuan oleh sebagian pihak yang berkompetisi.
"Tentu saja status sosialnya akan menanjak ketika terpilih. Mereka juga mendapatkan fasilitas negara cukup. Seperti, rumah jabatan, mobil dinas, tunjangan dan gaji yang besar. Belum lagi pendapatan lainnya. Nah, ini biasanya diincar oleh orang yang berkompetisi." tuturnya.
"Namun saya meyakini, pada hakikatnya mereka bertujuan memperjuangkan kepentingan rakyat," tambahnya.

Melihat fenomena dinasti politik seperti ini, Prof Sarosa juga menyatakan, agar aparat penegak hukum menjalankan fungsinya dengan baik. Bagaimanapun, ditegaskannya lagi, potensi dinasti politik menjalankan KKN cukup besar.
"Negara kita sudah ada Undang-undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Jangan sampai karena ada kepentingan pada dinasti politik aparat penegak hukum menjadi kendor pengawasan. Saya minta aparat penegak hukum menjalankan fungsinya dengan sangat baik dengan melakukan pengawasan yang baik pula," tandasnya. (ink)
Subscribe official YouTube Channel
BACA JUGA:
Semen Padang vs Persib Bandung, Prediksi Starting XI: Artur Gevorkyan On Fire!
Keputusan Sandiaga Uno Setelah Namanya Ramai Disebut Masuk Daftar Calon Menteri Jokowi-Maruf
Download Lagu MP3 Lagi Ngehits, Alan Walker Berjudul Lost Control, Ini Cara Download Lagu & Liriknya
Pengakuan Istri Disertir TNI AD yang Disiapkan Jadi Eksekutor Aksi 22 Mei, Tak Tahu Kerjaan Suami
Pengamat Beberkan 4 Tokoh Nasional Plus 1 Pimpinan Lembaga Survei yang Jadi TO Penembakan 22 Mei