Berita Video

VIDEO - Suka Duka Menempuh Perjalanan ke Hulu Mahakam dengan Kapal Penumpang, Ini Kisah sang Nakhoda

Transportasi air menggunakan kapal ini sejatinya menyimpan kenangan dan pengalaman tersendiri, bukan saja bagi pelakunya seperti nakhoda atau ABK

TribunKaltim.Co/Fachri Ramadhani
Eksistensi kapal penumpang Samarinda-Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. 

Berbeda dengan bagian bawah yang lapang.

Di bagian atas terdapat pundakan lengkap dengan kasur lipat.

VIDEO - Perdana, PHM Kirim Minyak Mentah dari Wilayah Kerja Hulu Mahakam

Jalan Sebelimbingan Rusak Parah, Harga Elpiji di Hulu Mahakam Tembus Rp 50 Ribu

Di dinding kapal kipas angin tertempel rapi.

"Kalau bagian atas ini katakanlah VIP.

Kalau di bawah ini, kan, penumpang campur dengan barang-barang.

Biasanya orang cari di atas, kalau full baru mereka ke bawah," tuturnya kepada Tribunkaltim.co, Jumat (7/6/2019).

Kecepatan yaang ditawarkan transportasi lainnya tak bisa dilawan Misran dan kawan-kawan.

Hanya butuh 7 jam bagi siapa pun yang mau ke Melak, Kutai Barat menggunakan jalan darat.

Tak bisa dibandingkan dengan kapal yang harus memakan waktu hampir 24 jam.

Kendati demikian hingga saat ini moda transportasi air ini tetap bertahan, di tengah zaman yang menuntut penghuninya serba cepat dan ringkas ini.

Menurut Misran, ada hal luar biasa yang tak bisa didapatkan orang-orang selain menggunakan kapal sebagai sarana transportasi menuju hulu Mahakam.

Adalah keindahan dan kehangatan menyusuri sungai Mahakam yang tak bisa mereka dapat bila pergi menggunakan jalur darat.

Rumah Sakit Kota Bangun Layani 9 Kecamatan di Hulu Mahakam

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved