Berita Video

VIDEO - Suka Duka Menempuh Perjalanan ke Hulu Mahakam dengan Kapal Penumpang, Ini Kisah sang Nakhoda

Transportasi air menggunakan kapal ini sejatinya menyimpan kenangan dan pengalaman tersendiri, bukan saja bagi pelakunya seperti nakhoda atau ABK

TribunKaltim.Co/Fachri Ramadhani
Eksistensi kapal penumpang Samarinda-Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. 

"Barang sekarang lebih banyak yang diangkut, ketimbang penumpang.

Musim-musiman, dek.

Musim mudik lebaran dan liburan baru ramai.

Bisa angkut 150 kepala lalu libur, normalnya paling 40 kepala aja," bebernya.

Badak Sumatera Kembali Ditemukan dan Diselamatkan Dari Lubang Jebakan di Kutai Barat Kaltim

Instagramable Spot: Bukit S, Negeri di Atas Awan Kutai Barat

Untuk barang karungan seperti beras dan gula, ditarif Rp350 ribu per ton.

Sementara mie per kardus Rp3 ribu, sedangkan tabung gas Rp5 ribu per tabung.

Bila terjadi masalah seperti kerusakan, ironisnya pihak kapal harus bersedia menggantinya.

"Basah berasnya misalnya, tanggung jawab. Kami ganti," tuturnya.

Belakangan diketahui, Kapal Motor (KM) Akbar Amanda yang dikemudikan Misran milik kakak kandungnya.

Kemampuannya mengemudikan kapal sudah didapat dari kecil.

"Lulus SMA itu sudah bisa bawa kapal. Bapak dulu punya kapal, lihat-lihat saja orang tua, kakak, bawa kapal bagaimana. Langsung bisa coba-coba," kata bapak beranak 5 ini.

Butuh 6 drum BBM untuk perjalanan pulang pergi Samarinda-Melak.

Sekitar 1,200 liter solar yang diperlukan.

Perjalanan Samarinda menuju Melak menghabiskan waktu sehari-semalam.

Bila berangkat 07.00 Wita, sampai di Melak sekitar 03.00 Wita esok harinya.

"Kalau Long Bagun itu baru 3 hari, berangkat hari ini (Jumat) sampainya Senin," tuturnya.

Misran memiliki 3 anak buah kapal (ABK) yang membantu dirinya berlayar menyusuri sungai mahakam menuju hulu.

Tugas mereka selain membantu pelayaran juga dalam hal memasukkan barang-barang kiriman ke dalam lambung kapal.

Tampak mereka membuka papan demi papan yang jadi alas di bagian bawah kapal.

Kemudian memasukkan barang-barang kebutuhan pokok yang rencananya dikirim ke hulu.

"Kalau kapal ke Long Bagun ABK bisa sampai 9 mereka, barang logistik mereka tentu lebih banyak daripada kami," tuturnya.

Musim mudik lebaran pun bagi Misran jadi berkah tersendiri, selain penumpang lebih banyak.

Pasokan barang yang diangkut kapalnya pun juga meningkat.

Hal itu berbanding lurus dengan keuntungan yang didapat. Sehingga ia dan ABK bisa dapat uang lebih banyak dari biasanya.

"Pernah suatu ketika PP Samarinda-Melak, cuma cukup balikan modal minyak saja, saking sepinya.

Tapi, alhamdulillah hari ini sampau sore tadi sudah 36 penumpang pesan tiket besok, yang barang belum dihitung tapi beras, gula dan gas sudah mulai datang itu," ungkapnya.

Sebagai nakhoda kapal ia berharap pemerintah memberi perhatian terhadap potensi sepanjang sungai mahakam.

Perjalanan menuju hulu bukan hanya sekadar jadi sarana orang pulang kampung.

Keindahan yang ditawarkan bisa jadi potensi pariwisata daerah.

Faktanya beberapa kali wisatawan baik lokal maupun maca negara naik di atas kapalnya.

Menurut mereka yang datang untuk menjelajah Kaltim, naik kapal menyusuri sungai Mahakam jadi tujuan sebelum menginjakkan kaki di Kalimantan Timur.

(*)

Subscribe official YouTube Channel

BACA JUGA:

Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu (8/6/2019) Capricorn Emosional, Libra Waktu Luar Biasa dengan Kekasih

Persib Bandung Mulai Latihan Hari Ini, tak Ada Libur Tambahan Meski Laga Kontra Arema FC Diundur

TERPOPULER - Di Depan Jenazah Soeharto, Titiek dan Mamiek Usir Mayangsari, Begini Reaksi Halimah

TERPOPULER Penerimaan CPNS 2019 Dibuka Setelah Lebaran, BKN: Dibutuhkan 254 Ribu ASN, Ini Rinciannya

Terbukti Berhubungan Intim dengan Puluhan Siswi SMP, Begini Nasib Seorang Pengusaha

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved