SBMPTN 2019

Nilai Tiap Sub Tes UTBK SBMPTN 2019 Jadi Penentu, Ini Cara Menentukan Kelulusan dan Passing Grade

Nilai per sub tes UTBK SBMPTN 2019 penentu kelulusan. Misalnya, untuk prodi kedokteran, nilai yang akan diambil potensi skolastik, biologi, kimia.

Penulis: Doan Pardede |
capture ltmpt.ac.id/
Nilai UTBK per sub tes jadi penentu kelulusan di SBMPTN 2019 

TRIBUNKALTIM.CO - Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 atau SBMPTN 2019 telah dibuka Senin  (10/6/2019).

Pendaftaran SBMPTN 2019 dibuka tepat pukul 13.00 WIB.

Pendaftaran SBMPTN 2019 ini akan dibuka selama 2 minggu, tepatnya dari tanggal 10 Juni 2019 - 24 Juni 2019 mendatang.

(link pendaftaran bisa dilihat di dalam berita)

Hasil SBMPTN 2019 sendiri akan diumumkan pada tanggal 9 Juli 2019 pukul 15.00 WIB.

Dalam rilis resminya seperti dilansir Kompas.com, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengumumkan 8 hal penting berikut sebelum mengisi formulir pendaftaran SBMPTN.

Ketua LTMPT Prof. Ravik Karsidi melalui rilis resmi (9/6/2019) mengingatkan kepada para " pejuang SBMPTN" beberapa hal terkait pelaksanaan pendaftaran SBMPTN 2019.

LTMPT sampaikan 8 Informasi penting

Berikut 8 informasi penting pihak LTMPT sehubungan dengan pendaftaran dilakukan secara online melalui laman resmi SBMPTN:

1. Diharapkan kepada para calon pendaftar agar memperhatikan secara teliti dan cermat semua ketentuan persyaratan dan tahapan pendaftaran SBMPTN 2019.

2. Sebagaimana telah diatur Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 60 Tahun 2018 bahwa kuota setiap Program Studi yang disediakan untuk calon mahasiswa baru SBMPTN ditetapkan paling sedikit 40%(empat puluh persen) dari Daya Tampung Program Studi di PTN

Baca juga :

• Ada 4 Prodi Favorit di PTN Bisa jadi Pilihan Kalian, Sebentar Lagi Pendaftaran SBMPTN 2019 Dibuka!

• Lulus SNMPTN Masih Bisa Daftar SBMPTN 2019? Ini Aturannya, Ada Konsekuensi untuk Sekolah Bila Mundur

3. Sebagai pertimbangan, program studi, daya tampung per PTN tahun 2019, dan jumlah peminat program studi per PTN tahun 2018 dapat dilihat di laman https:// sbmptn. ltmpt.ac.id

4. Bagi peserta pelamar program Bidikmisi terlebih dahulu harus mempelajari prosedur pendaftaran yang ada di laman resmi bidikmisi.

5. Calon peserta penerima beasiswa Bidikmisi yang telah dinyatakan lulus SNMPTN 2019 dan calon peserta non-Bidikmisi yang dinyatakan lulus SNMPTN 2019, tidak diperbolehkan mendaftar SBMPTN 2019.

6. Apabila ada hal perlu ditanyakan terkait dengan SBMPTN 2019, dapat mengubungi HelpDesk http://halo.ltmpt.ac.id dan http://halo.sbmptn.ac.id atau hubungi call center 0804 1 450 450.

Informasi resmi juga dapat diperoleh di kantor Humas PTN terdekat.

7. Kepada masyarakat dan khususnya para calon pendaftar SBMPTN 2019, diberitahukan LTMPT tidak menjalin kerjasama dengan pihak manapun dalam pelaksanaan SBMPTN 2019.

8. Semua informasi resmi dan setiap terjadi perubahan ketentuan berkaitan dengan pelaksanaan SBMPTN 2019 selalu diinformasikan melalui laman resmi di http://sbmptn.ac.id.

"Peserta tidak perlu berjubel mendaftar di awal sebab (waktu pendaftaran) disiapkan panitia cukup lama yaitu 10-24 Juni," pesan Ketua LTMPT kepada Kompas.com melalui pesan singkat untuk disampaikan kepada "pejuang SBMPTN".

Baca juga :

• LINK Pengumuman UTBK SBMPTN Gelombang 2, Segera Atur Strategi dan Cek Prediksi Skor Aman

• TERPOPULER: 92 Ribu Orang Lulus SNMPTN Dilarang Ikut SBMPTN 2019, Ini Alasannya

Nilai per sub tes jadi penentu

Rilis resmi Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga (Unair) yang diperoleh TribunKaltim.co, Senin (10/6/2019), pihak Unair memberikan gambaran passing grade yang harus dipenuhi peserta SBMPTN 2019 yang ingin menjatuhkan pilihannya ke kampus tersebut.

Passing grade ini, didasarkan pada pelaksanaan SBMPTN tahun 2018 lalu.

Di Unair, ada sebanyak 3 cluster program studi, baik soshum maupun saintek.

Cluster A ini seperti prodi Pendidikan Dokter, Sistem Informasi, Ilmu Komunikasi, Akuntansi dan sebagainya.

Cluster B seperti Ilmu Ekonomi, Sastra Inggris, Ilmu Hukum, Kimia, Fisika, Kesehatan Masyarakat dan sebagainya

Sedangkan Cluster C seperti Ilmu Sejarah, Bahasa dan Sastra Indonesia, Antropologi dan sebagainya.

Untuk bisa lolos, cluster A nilai minimum 725, cluster B nilai minimum 625, dan cluster C nilai minimum 575.

Nilai itu, diambil dari pengalaman SBMPTN pada tahun 2018.

Untuk tahun 2019 ini, kemungkinan ada pergeseran di masing-masing program studi.

Namun, angka tersebut bisa menjadi acuan peserta yang akan mendaftar SBMPTN tahun ini.

Dalam penerimaan mahasiswa, masing-masing program studi memiliki spesifikasi tertentu.

Calon mahasiswa harus mempertimbangkan betul nilai-nilai yang didapat dalam setiap sub-tes, sehingga sesuai dengan prodi yang dituju.

Misalnya, untuk program studi kedokteran, nilai yang akan diambil adalah nilai potensi skolastik, biologi, kimia.

Sementara untuk prodi ilmu komputer, nilai yang akan diambil adalah potensi skolastik, matematika, dan fisika.

Semua peserta yang mendaftar SBMPTN akan diranking.

Ranking tertinggi pasti akan diambil sesuai kuota masing-masing program studi.

Selain itu, siswa harus melihat data statistik nasional.

Dengan statistik nasional dia bisa melihat rata-rata nilai di tingkat nasional.

Data tersebut dapat dilihat di laman LTMPT. (HUMAS UNAIR)

Unair dan PTN lainnya ada di kluster 1

Kemenristekdikti Umumkan Peringkat 100 Besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Vokasi Tahun 2018

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kembali mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2018 bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-73, 1782018.

Pengumuman ini disampaikan dalam jumpa pers yang digelar usai Upacara Peringatan HUT RI Ke-73 di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong.

Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo mengatakan klasterisasi ini dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi Indonesia yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti guna meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berkelanjutan dalam melaksanakan Tridharma perguruan tinggi.

“Klasterisasi ini juga dapat dijadikan dasar bagi Kemenristekdikti untuk melakukan pembinaan perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia, penyusunan kebijakan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi, serta memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai performa perguruan tinggi di Indonesia,” ungkapnya.

Penilaian performa perguruan tinggi pada tahun ini secara garis besar terdapat beberapa penyesuaian sebagai hasil evaluasi dari penilaian tahun 2017. Pada tanggal 17 Agustus 2018 ini, Kemenristekdikti mengeluarkan hasil klasterisasi hanya terhadap kelompok perguruan tinggi non vokasi, yaitu Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi.

Sementara untuk perguruan tinggi vokasi, Patdono mengatakan masih dalam proses pengembangan dan analisa untuk menemukan indikator yang tepat dalam mencerminkan performa perguruan tinggi vokasi.

“Jika sampai akhir tahun 2018 nanti kami menemukan model yang cocok untuk klasterisasi perguruan tinggi vokasi, nanti akan kami umumkan,” tuturnya.

Dari hasil analisis terhadap data yang tersedia baik data pada Pangkalan Data Pendidikan Tingi (PDDikti) Kemenristekdikti, data yang dikeluarkan oleh unit utama Kemenristekdikti, maupun sumber-sumber lain yang relevan, maka diperoleh 5 (lima) klaster perguruan tinggi Indonesia dengan komposisi :

- Klaster 1 berjumlah 14 perguruan tinggi;

- Klaster 2 berjumlah 72 perguruan tinggi;

- Klaster 3 berjumlah 299 perguruan tinggi,

- Klaster 4 berjumlah 1,470 perguruan tinggi, dan

- Klaster 5 berjumlah 155 perguruan tinggi.

Adapun perguruan tinggi non-vokasi yang masuk pada Klaster 1 terurut sesuai dengan skornya adalah sebagai berikut:

1. Institut Teknologi Bandung (3,57)

2. Universitas Gadjah Mada (3,54)

3. Institut Pertanian Bogor (3,41)

4. Universitas Indonesia (3,28)

5. Universitas Diponegoro (3,12)

6. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (3,10)

7. Universitas Airlangga (3,03)

8. Universitas Hasanuddin (2,99)

9. Universitas Padjadjaran (2,95)

10. Universitas Andalas (2,88)

11. Universitas Negeri Yogyakarta (2,83)

12. Universitas Brawijaya (2,82)

13. Universitas Pendidikan Indonesia (2,70)

14. Universitas Negeri Malang (2,61)

Adapun tahap pendaftaran SBMPTN 2019 yang harus dilakukan yaitu dengan mengakses ke http://pendaftaran-sbmptn.ltmpt.ac.id (atau klik DI SINI) dan mengikuti cara sebagai berikut:
(TribunKaltim.co/Doan Pardede)
 
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved