Persaingan Usaha Jadi Alasan Menhub Budi Karya Sumadi Larang Diskon Tarif Ojek Online
Menhub Budi Karya Sumadi melarang adanya diskon tarif ojek online yang biasanya dinanti masyarakat. Alasannya persaingan usaha jadi tak sehat
Ia sendiri tak mengalami sepi pesanan karena tak pernah pilih-pilih permintaan yang masuk.
Menurut dia, sepi atau tidaknya orderan tergantung pengemudi sendiri.
"Semakin driver rajin, makin ada orderan dikasih. Apalagi kalau dia tahu titik yang ramai diorder, pasti ada terus (pemesannya)," ujar Deni.
Deni mengatakan, Go-Jek sempat tiga hari melakukan uji coba tarif baru.
Namun, setelahnya kembali ke tarif lama.
Ia pribadi mengaku tak mempermasalahkan tarif yang lebih tinggi atau yang berlaku saat ini.
Menurut dia, yang terpenting adalah minat masyarakat masih tinggi untuk menggunakan ojek online.

Pengemudi Ojek Online Diberhentikan Seusai Dua Kali Terima Order Pemandu Karaoke Ini, Kisahnya Viral
Pecah Keributan Driver Ojek Online vs Tukang Parkir di Dekat Mall Pannakukang, Ini Kronologinya
Menurut dia, agar persaingan lebih sehat, lebih baik aplikatornya maupun kompetitor menyamaratakan tarif ojol.
"Menurut saya kebijakannya diratain saja. Maksudnya, ketika tarif naik tapi orderan tidak ada kan percuma," kata Deni.
"Mending tarifnya standar tapi orderan ada terus. Kalo customer kan lebih milih tarif yang lebih murah, apalagi ada kompetitor," kata Deni.
Hal senada disampaikan Muhammad Kriswiyanto (39) yang juga driver Go-Jek.
Ia sendiri tak mengalami masalah sepinya orderan saat Go-Jek menaikkan tarif.
Sebab, menurut dia, ojol sudah menjadi kebutuhan yang tak bisa terlepas dari keseharian masyarakat.