Persaingan Usaha Jadi Alasan Menhub Budi Karya Sumadi Larang Diskon Tarif Ojek Online
Menhub Budi Karya Sumadi melarang adanya diskon tarif ojek online yang biasanya dinanti masyarakat. Alasannya persaingan usaha jadi tak sehat
Meski begitu, ia sepakat tarif ojol seharusnya dipukul rata.
Jadi antara Grab dan Go-Jek tarifnya setara.
Menurut dia, yang menjadi masalah bukan hanya soal tarif, tapi soal promo.
Dia menyebut, promo yang diberikan kompetitor sangat mempengaruhi orderan yang masuk ke aplikasinya.
Dengan adanya promo potongan harga atau bundling paket perjalanan, maka secara otomatis pelanggan akan lari ke kompetitor.
"Kalau disamaratakan promonya sebenernya bisa lebih sejahtera kami (driver)," kata Kriswiyanto.
Oleh karena itu menurut dia, Kemenhub tak hanya mengatur soal tarif, tapi juga promo yang diberikan aplikator ojol.
Dengan adanya pengaturan promo yang masuk akal dan tak memberatkan kompetitor, maka kesejahteraan driver lebih merata.
Subscribe official YouTube Channel
Baca Juga
BREAKING NEWS: Warga Kota Balikpapan Tewas di Jalan, Motornya Ditendang Lalu Dipukul Pakai Besi
Furry Setya 'Mas Pur' Buka Suara Setelah Nikahi Dwinda Ratna, 'Mending Kelaparan daripada Kehujanan'
Perbincangan Irfansyah dan Kivlan Zen di Mobil, Jamin Istri dan Anak Bila Membunuh Yunarto Wijaya
TERPOPULER - Lolos Dari Aksi Pemerkosaan, Korbannya Nekat Gigit Lidah Hingga Kemaluan Pelaku
TERPOPULER Ifan Seventeen & Citra Monica Divisum atas Laporan Dugaan Perzinaan, Bagaimana Hasilnya?
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenhub Sebut Tarif Diskon Ojek Online Berpotensi Predatory Pricing Bukan Marketing, http://www.tribunnews.com/bisnis/2019/06/12/kemenhub-sebut-tarif-diskon-ojek-online-berpotensi-predatory-pricing-bukan-marketing.