Persaingan Usaha Jadi Alasan Menhub Budi Karya Sumadi Larang Diskon Tarif Ojek Online

Menhub Budi Karya Sumadi melarang adanya diskon tarif ojek online yang biasanya dinanti masyarakat. Alasannya persaingan usaha jadi tak sehat

Editor: Rafan Arif Dwinanto
HO
Wagub Kaltara Udin Hianggio naik gojek keliling Kota Tarakan. 

Meski begitu, ia sepakat tarif ojol seharusnya dipukul rata.

Jadi antara Grab dan Go-Jek tarifnya setara.

Menurut dia, yang menjadi masalah bukan hanya soal tarif, tapi soal promo.

Dia menyebut, promo yang diberikan kompetitor sangat mempengaruhi orderan yang masuk ke aplikasinya.

Dengan adanya promo potongan harga atau bundling paket perjalanan, maka secara otomatis pelanggan akan lari ke kompetitor.

"Kalau disamaratakan promonya sebenernya bisa lebih sejahtera kami (driver)," kata Kriswiyanto.

Oleh karena itu menurut dia, Kemenhub tak hanya mengatur soal tarif, tapi juga promo yang diberikan aplikator ojol.

Dengan adanya pengaturan promo yang masuk akal dan tak memberatkan kompetitor, maka kesejahteraan driver lebih merata.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenhub Sebut Tarif Diskon Ojek Online Berpotensi Predatory Pricing Bukan Marketing, http://www.tribunnews.com/bisnis/2019/06/12/kemenhub-sebut-tarif-diskon-ojek-online-berpotensi-predatory-pricing-bukan-marketing.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved